Headlines
Loading...
Remaja Tak Bijak, Mental Ikut Rusak

Remaja Tak Bijak, Mental Ikut Rusak


Oleh. Ariani
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.ComSesak perasaan ini saat melihat kondisi remaja saat ini susah bangkit saat tertimpa masalah. Penyakit mental menjadi momok bagi generasi saat ini. Hasil survei dari Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 15,5 juta remaja Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental. Jumlah ini setara 34,9 persen dari total  remaja Indonesia (Tempo.co, 25-02-2025).

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN), Isyana Bagoes Oka, dalam pembukaan Simposium dan Konsolidasi Nasional Pemimpin Muda Hindu di Tangerang Selatan, pada Jumat, 14 Februari 2025 lalu,  menekankan pentingnya perhatian terhadap kondisi kesehatan mental yang memengaruhi kehidupan generasi muda (Tempo.co, 25/02/2025).


Kapitalisme Sekulerisme Penyebabnya

Penggunaan media sosial secara berlebihan dan tidak bijak merupakan penyebab generasi saat ini mengalami gangguan kesehatan mental. Standar kecantikan dan gaya hidup yang berlebihan yang ada di media sosial menjadikan remaja memiliki obsesi untuk mewujudkannya. Tak heran, ketika remaja tersebut tidak bisa mewujudkan keinginannya, sangat mudah menyebabkan gangguan kesehatan mental.

Bertambahnya permasalahan remaja saat ini merupakan dampak dari kebijakan negara yang secara sadar menerapkan sistem Kapitalisme Sekulerisme dalam setiap peraturan. Hal ini tampak jelas memengaruhi setiap aspek kehidupan. Termasuk berpengaruh besar terhadap kondisi remaja saat ini.

Pendidikan sekuler misalnya, dengan kurikulum yang mengutamakan nilai akademik dan mengesampingkan agama membentuk remaja berperilaku liberal. Remaja pun akhirnya gagal memahami jati dirinya. Terutama terkait persoalan darimana hakekatnya ia berasal, digunakan untuk apa potensi yang ia miliki  dan masa depan seperti apa yang harus ia gapai agar bahagia? Karena tak mampu mengenali jati dirinya, ia pun gagal memahami penyelesaian sahih atas segala persoalan kehidupannya. Sulit menentukan skala prioritas dan bahkan kurang cakap dalam menjalani kehidupan. Dan parahnya jumlah  remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental makin banyak,  karena banyak dari mereka tidak bisa menyelesaikan berbagai permasalahan dalam hidupnya.


Khilafah Islamiah Solusinya

Berbeda dengan Islam. Negara di dalam Islam memiliki tanggung jawab untuk melahirkan generasi cemerlang yang berkualitas, melalui penerapan berbagai sistem kehidupan sesuai dengan syariat Islam. Negara dengan sistem Islam dapat mencegah kemungkaran dan mengajak pada kebaikan Islam melalui peraturan-peraturan yang diterapkan.

Islam mengharuskan negara membangun sistem pendidikan yang berasas akidah Islam yang  tidak memisahkan syariat Islam dengan ilmu yang lain. Sehingga berbagai ilmu dunia yang diajarkan dalam sistem pendidikan Islam terintegrasi dengan akidah.

Keharusan yang juga wajib dilakukan negara adalah menyiapkan orang tua dan masyarakat untuk mendukung proses pembentukan generasi pembangun peradaban Islam yang mulia, yang  bermental kuat. Dengan sistem Islam ketika bergaul dan bermuamalah di tengah-tengah masyarakat menjadikan suasana keimanan semakin kuat. Demikian juga suasana ketakwaan di tengah-tengah masyarakat semakin kental. Sehingga akan sangat minim sekali permasalahan yang terjadi, antara orang tua dengan generasi yang lebih muda.

Negara pula yang akan mengeluarkan kebijakan untuk menjauhkan remaja dari segala pemikiran yang bertentangan dengan Islam, yang menyebabkan remaja blunder dengan persoalan hidupnya. Melalui larangan mempelajari ide-ide asing kecuali di tingkat mahasiswa, yang hanya bertujuan mencari kekeliruan ide asing itu saja. Kemudian negara menyaring semua informasi yang beredar di berbagai media dan  informasi yang beredar di tengah masyarakat. Sehingga, hanya ide dan informasi yang terbukti kebenarannya saja yang bisa tersebar di tengah-tengah masyarakat.


Bersegera untuk Bangkit

Maka dari itu, perlunya segera berupaya untuk menyelesaikan persoalan kesehatan mental remaja saat ini sesuai dengan syariat Islam. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menegaskannya dalam Al Qur'an surah An Nisa' ayat 9 yang artinya:

"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar."

Allah tidak akan memberikan ujian bagi seorang hamba melebihi batas kemampuannya. Jika saat ini Allah menguji dengan banyaknya permasalahan, maka sebagai seorang hamba kita wajib menyelesaikannya sesuai dengan syariat yang diturunkan-Nya. Hanya hamba yang bertakwa yang mau mengupayakannya.

Semoga kita termasuk hamba yang bertakwa serta gigih dalam mengupayakan penerapan syariat Islam. Aamin.Wallahua'lam. [ry].

Baca juga:

0 Comments: