Headlines
Loading...
Krisis Moral  Era Sekularisme: Solusinya Islam

Krisis Moral Era Sekularisme: Solusinya Islam

Oleh. Mela Amalia
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com-Pada era globalisasi yang semakin kompleks ini, dunia menghadapi berbagai tantangan yang mengancam tatanan moral dan spiritual masyarakat. Salah satu akar persoalan adalah penerapan sistem sekularisme, yakni sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Sekularisme tidak hanya berdampak pada struktur sosial, tetapi juga membawa liberalisasi pergaulan, terutama di kalangan generasi muda. Akibatnya, generasi ini terjebak dalam krisis moral, karakter, dan spiritual yang mengkhawatirkan.

Salah satu contoh nyata krisis moral yang terjadi adalah kasus pesta seks bertukar pasangan yang baru-baru ini menghebohkan masyarakat. Dikutip dari Republika.co.id, 10 Januari 2025, Polda Metro Jaya mengungkap kasus pesta seks yang undangannya disebar melalui sebuah laman (website). Pihak kepolisian menangkap pasangan suami istri yang diduga menjadi penyelenggara kegiatan yang dikenal sebagai swing party tersebut.

“Tersangka yang ditangkap adalah suami istri. Laki-laki berinisial IG (39) dan perempuan KS (39). Keduanya kami tangkap di daerah Badung, Bali,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Kamis. Berdasarkan informasi penyidik, tersangka menggunakan website SWXXX.com untuk mengundang orang lain bergabung dalam aktivitas tersebut dengan cara mendaftar secara gratis. Para peserta diketahui memiliki fantasi serupa, namun kegiatan ini tidak melibatkan pembayaran.

Kasus ini menjadi bukti nyata dari kerusakan moral yang muncul akibat sistem sekularisme yang diterapkan di tengah masyarakat. Tindakan suami istri tersebut bukan hanya kejahatan moral, tetapi juga pelanggaran terhadap nilai agama dan budaya bangsa. Sistem sekularisme yang mengesampingkan agama dalam kehidupan sehari-hari telah memberikan ruang bagi kebebasan tanpa batas, sehingga mendorong perilaku yang menyimpang dari norma etika dan agama.


Sekularisme dan Dampaknya pada Generasi Muda

Dalam sistem sekularisme, kebebasan berpikir, berekspresi, dan berperilaku sering kali tidak terkendali. Hal ini menjadi akar masalah yang merusak moral, etika, dan keimanan generasi muda. Kebijakan negara yang mendukung liberalisasi, seperti pemberian alat kontrasepsi kepada pelajar atau penerapan pendidikan yang berlandaskan ide-ide Barat, justru semakin memperparah kondisi ini. Akibatnya, sulit bagi negara untuk mencetak generasi emas yang memiliki karakter kuat dan nilai-nilai spiritual yang kokoh.

Generasi muda, yang seharusnya menjadi agen perubahan positif, justru kehilangan arah akibat pengaruh gaya hidup sekuler yang menjauhkan mereka dari agama. Kehidupan yang serba bebas ini menghancurkan fondasi moral dan spiritual, serta membuat mereka kehilangan orientasi hidup. Na’udzubillah min dzalik.


Solusi Islam: Sistem yang Menuntaskan Masalah Hingga ke Akar

Untuk mengatasi krisis moral yang kian merajalela, solusi mendasar yang harus diterapkan adalah Sistem Islam. Dalam Sistem Islam, berbagai bentuk perilaku menyimpang, seperti pergaulan bebas, penyimpangan seksual, dan perzinahan, dianggap sebagai pelanggaran moral, etika, dan hukum syara’. Sistem Islam memberikan pendekatan yang komprehensif dengan memberlakukan sanksi yang bersifat jawazir (efek jera) dan jawabir (penebus dosa).

Melalui penerapan hukum Islam, individu akan memiliki pengendalian diri yang lebih baik untuk menghindari perbuatan negatif. Hukum Islam tidak hanya berfungsi sebagai pencegah, tetapi juga mendidik masyarakat agar menjalani kehidupan sesuai dengan syariat. Selain itu, negara Islam (Khilafah) bertanggung jawab meri’ayah (mengurus) rakyatnya dengan memastikan penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat.

Dalam naungan Daulah Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah, sistem Islam mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membangun generasi yang bermoral, berkarakter, dan beriman. Sistem ini bukan hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga menyelesaikan masalah hingga ke akarnya dengan memadukan aturan agama dan pengelolaan kehidupan secara holistik.

Krisis moral yang terjadi pada era sekularisme menunjukkan bahwa sistem yang memisahkan agama dari kehidupan tidak mampu menciptakan tatanan masyarakat yang sehat dan bermartabat. Oleh karena itu, satu-satunya solusi yang mampu mengatasi persoalan ini secara mendalam adalah kembali kepada sistem Islam. Sistem ini tidak hanya mencegah kerusakan moral, tetapi juga membangun masyarakat yang berpegang teguh pada nilai-nilai agama, etika, dan spiritualitas. Wallahu a’lam bish shawab. [ry].

Baca juga:

0 Comments: