Kebrutalan Genosida Hancurkan Masa Depan Anak Palestina
Oleh. Tsa_bitasoeke
SSCQMedia.Com-Genosida merupakan salah satu kejahatan kemanusiaan paling mengerikan dalam sejarah peradaban manusia. Istilah ini merujuk pada upaya sistematis untuk memusnahkan suatu kelompok etnis, ras, agama atau bangsa secara keseluruhan. Meskipun telah dikecam oleh masyarakat internasional, genosida masih terus terjadi di berbagai belahan dunia hingga saat ini.
Istilah genosida pertama kali dicetuskan oleh Raphael Lemkin, seorang pengacara Yahudi-Polandia, pada tahun 1944. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "genos" yang berarti ras atau suku bangsa, dan bahasa Latin "caedere" yang berarti membunuh. Jadi secara harfiah, genosida dapat diartikan sebagai pembunuhan terhadap suatu ras atau suku bangsa. Penelitian Amnesty International telah menemukan bukti yang kuat untuk menyimpulkan bahwa Isr4el telah, masih, dan sedang terus melakukan kejahatan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, kata organisasi tersebut dalam laporan terbaru yang diterbitkan hari ini.
Laporan yang berjudul ”You Feel Like You Are Subhuman’: Isr4el’s Genocide Against Palestinians in Gaza” mendokumentasikan bagaimana Israel, pascaserangan Hamas pada 7 Oktober 2023, melakukan pembalasan yang kejam secara berkelanjutan terhadap warga Palestina di Gaza dengan impunitas total.
Laporan Amnesty International menemukan bahwa Isr4el melakukan tindakan yang dilarang dalam Konvensi Genosida dan Statuta Roma tentang International Criminal Court dengan niat khusus untuk menghancurkan warga Palestina di Gaza. Kejahatan Isr4el tersebut meliputi pembunuhan, serangan fisik serta mental, dan secara sengaja menciptakan kondisi kehidupan warga Palestina di Gaza yang dibuat dengan tujuan menghancurkan mereka secara fisik (www.amnesty.id).
Berbulan-bulan Isr4el memperlakukan warga Palestina di Gaza sebagai manusia kelas dua yang tidak layak memiliki martabat dan hak asasi manusia dengan tujuan menghancurkan mereka secara fisik. Sampai saat ini, genosida masih berlangsung dengan mencatatkan korban sebanyak 45.936 orang (tempo.co, 9/1/2025).
Jumlah korban yang terhitung tidaklah sedikit, yang tidak terhitung juga tak kalah banyak. Dengan keganasan genosida ini, masih saja dunia bersikap diam dan abai. Bahkan hanya mengeluarkan kecaman-kecaman tanpa tindakan nyata untuk menghentikan genosida tersebut. Alias hanya sekedar lip service para petinggi negeri.
Semua resolusi tumpul dengan veto dari Amerika Serikat. Jika dunia sudah abai, maka jangankan pemuda atau anak Palestina mempunyai mimpi untuk mengejar cita citanya, bahkan mereka tidak diberi kesempatan bermimpi. Efek dari genosida menghilangkan harapan, peradaban, dan merenggut kehidupan manusia walaupun dia masih bernafas. Sebuah kebrutalan yang disaksikan dunia, didiamkan, dan putus asa untuk memberi solusi. Berhadapan dengan Isr4el yang selalu ingkar dan tidak memahami bahasa kemanusiaan, yang dimengerti hanyalah bahasa perang dan pembunuhan.
Perang memutus kesempatan anak-anak Gaza mengenyam pendidikan sebagai modal untuk membangun peradaban. Mirisnya, dunia dan lembaga internasional diam saja meski mengetahui jumlah korban dan kerusakan sarana pendidikan. Dunia abai terhadap masa depan peradaban Palestina dan Islam. Bahkan, Islam dijadikan musuh dunia. Masa depan anak-anak Palestina hanya akan terselamatkan jika bisa mengalahkan zionis.
Dalam solusi tersebut hanya ada satu harapan, yaitu ketika umat Islam bersatu menjadi satu kepemimpinan, tidak tersekat oleh negara bangsa, sehingga mampu membela negara muslim yang dianiaya dan dijajah. Untuk itu dibutuhkan adanya jihad dan tegaknya Khilafah (sistem pemerintahan Islam). Oleh karena itu umat wajib berjuang menyeru penguasa negeri muslim untuk mengirimkan tentara muslim untuk berjihad membebaskan Palestina.
Bebasnya Palestina juga membutuhkan tegaknya Khilafah yang akan menjaga umat Islam dari musuh-musuh Allah. Khilafahlah yang akan senantiasa melindungi jiwa kaum muslimin, termasuk anak-anak di seluruh wilayah Khilafah. Khilafah juga menjamin pendidikan berkualitas dan gratis bagi generasi, sehingga akan lahir generasi berkepribadian Islam, yang dengan kiprah mereka peradaban Islam akan terus terjaga kemuliaannya hingga akhir zaman.
Wallahualam. [Ni]
Baca juga:

0 Comments: