Headlines
Loading...
Israel Merasa Dirugikan, Bagaimana dengan Palestina?

Israel Merasa Dirugikan, Bagaimana dengan Palestina?

Oleh. Rina Herlina

SSCQMedia.Com-Wacana gencatan senjata yang akan dilakukan lewat proses pertukaran sandera dan tahanan antara gerakan Hamas Palestina dan Israel ternyata berpeluang besar tercipta. Hanya saja, wacana tersebut tidak disambut dengan antusias oleh sejumlah entitas zionis. Menurut Yossi Yehoshua, seorang analis, dalam tulisannya di surat kabar Yedioth Ahronoth, menyatakan, jika draft perjanjian gencatan senjata di Gaza hakikatnya merugikan pihak Israel, (m.tribunnewd.com, 14/01/2025).

Ini karena target utama Israel dalam perang tersebut yaitu pembubaran Hamas, yang sampai sekarang belum terealisasi. Belum lagi adanya penarikan mundur sejumlah tentara Israel dari titik-titik simpul di Jalur Gaza. Hal ini merupakan puncak dari kesia-siaan agresi militer darat pasukan Israel yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan dan menelan banyak korban serta biaya yang tidak sedikit.

Menurut pihak analis Israel laknatullah, rencana gencatan senjata tidak akan mampu membebaskan Israel dalam menghadapi suramnya masa depan yang menanti di sisi lainnya, mengingat banyak kesenjangan (perbedaan) dengan keinginan Israel dalam perjanjian yang sedang dirancang.

Sejatinya, Israel meski secara kasat mata seolah menjadi pihak yang memenangkan konflik, namun faktanya adalah Israel menderita kerugian besar. Apalagi sejauh ini, belum juga mencapai target perang mereka di jalur Gaza sejak melancarkan invasi militer darat ke wilayah kantung Palestina yang dimulai pada 7 Oktober 2023 silam. Dalam 16 bulan terakhir, kerugian ekonomi justru dialami Israel akibat perang yang sedang berlangsung di Gaza. Kerugian diperkirakan mencapai sekitar 250 miliar shekel ($67,57 miliar atau setara Rp1.102 triliun) pada akhir tahun 2024. Ini menurut sebuah laporan.

Kerugian tersebut mencakup biaya militer langsung, pengeluaran sipil, dan kerugian pendapatan, meski sepenuhnya bukan dampak finansial. Dalam laporan tersebut digambarkan biaya tersebut sebagai "beban berat" juga mengkritik "kegagalan" upaya perang, dan menyoroti perlunya peningkatan substansial dalam anggaran pertahanan Israel selama dekade berikutnya. Ketegangan perihal anggaran ini telah memicu diskusi oleh pihak Israel, khususnya mengenai realokasi pendapatan dari sumber daya gas alam di Mediterania, yang awalnya ditujukan untuk perawatan kesehatan dan pendidikan tetapi sekarang tampaknya malah dialokasikan untuk belanja pertahanan.

Jika Israel yang notabene sudah menghancurkan negeri Palestina dengan beragam senjata canggihnya saja ternyata justru mengalami banyak kerugian, lalu bagaimana dengan kondisi Palestina yang saat ini porak poranda?

Jika kita berbicara pihak mana yang paling dirugikan dan menderita kerugian baik moril dan materil, jawabannya tentu saja kita semua sepakat, yaitu Palestina. Ya, Palestina-lah yang paling dirugikan. Apalagi sudah banyak rakyatnya yang harus syahid akibat membela kehormatan negerinya.

Seluruh bangunan hancur, rata dengan tanah. Butuh waktu yang lama untuk bisa memulihkannya kembali. Belum lagi para generasi yang harus kehilangan masa depan, baik karena tidak bisa mengenyam bangku pendidikan ataupun karena menjadi cacat seumur hidup.

Jadi, jika Israel merasa merugi akibat konflik ini, maka rakyat Palestina justru adalah pihak yang paling dirugikan. Inilah kenyataan pahit dari sebuah perang, sebab nyatanya tidak ada pihak yang menang, justru semua pihak mengalami kerugian. Itulah mengapa Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian.

Ya, Islam selain sebagai aturan hidup, juga merupakan agama yang cinta damai dan menjunjung tinggi perdamaian. Hal ini sebagaimana tercermin melalui perlindungan terhadap jiwa, harta, dan hak asasi manusia lainnya. Hal ini sebagaimana sudah dijelaskan sekitar 15 abad silam, saat Rasul saw. berkata dalam khotbah wada'-nya. Khotbah ini sejatinya adalah khotbah perpisahan. Dalam khotbahnya tersebut, Rasul saw. menegaskan prinsip mendasar tentang perlindungan jiwa, harta, dan hak asasi manusia yang lain.

Sabda Rasullullah saw., "Bahwa darah dan harta dan kalian terlindungi sebagaimana terlindungi dan dimuliakannya hari ini, hari Arafah, pada hari ini bulan haji dan pada negeri yang suci."

Wallahualam.

Payakumbuh, 15 Desember 2025 [An]

Baca juga:

0 Comments: