Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati 

SSCQMedia.Com- Komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an itu bagiku adalah komunitas yang membuatku kembali berhijrah. Hijrahku yang pertama kurasakan pada saat memutuskan menggunakan baju takwa. Setelah itu kehidupan berjalan mengalir, seperti yang terjadi selama ini. Hal-hal yang wajib, insyaallah selalu rutin dijalankan dan tak pernah ditinggalkan. Namun kalau ditanya sudahkah diri ini membaca Al-Qur'an setiap hari? Jawabannya, tidak.

Membaca Al-Qur'an bagiku sebelum bergabung di SSCQ adalah sekadar membaca dan tidak dilakukan dengan rutin, hanya jika sempat. Bukan berarti tak memahami perintah-perintah dan larangan-larangannya, namun secara keseluruhan tentulah  tidak bisa dipahami karena jangankan membaca artinya atau terjemahannya, membaca Al-Qur'annya saja sangat jarang.

Lalu aku mengenal Komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an. Sesuai dengan namanya, maka anggotanya adalah para sahabat yang mencintai Alquran.  Di Komunitas SSCQ Alquran dibaca dan ditadabburi artinya. Alangkah banyak hikmah yang didapatkan dari kegiatan bertilawah setiap hari. Dengan bertilawah dan membaca artinya setiap hari,  cinta kita pada Allah akan semakin kita rasakan.

Lalu banyak hal yang kita lakukan selain membaca Al-Qur'an. Mempelajari dunia literasi juga kami lakukan di SSCQ. Karena belajar literasi maka menulis menjadi hal yang juga kami lakukan. Banyak sekali kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menulis. Setiap ada momen atau kegiatan maka kami harus menuliskan pesan dan kesan yang kami peroleh ketika mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini jelas memaksa kami untuk selalu menulis, dan akhirnya menulis bagi kami menjadi istikamah menuju habits.

Ada kegiatan lain yang benar-benar kurasakan begitu bermanfaat, yaitu ketika SSCQ mengadakan challenge Muhasabah Literasiku. Sebuah challenge yang mengajak kami untuk membaca buku, lalu isi dari buku tersebut kami kutip atau kami tuliskan kembali. Lagi-lagi hal ini memaksaku untuk membaca buku-buku, selama 30 hari satu atau dua buku kami baca untuk dikutip isinya.

Mengikuti challenge Muhasabah Literasiku ini ada temanya, jadi kita membaca buku yang sesuai dengan temanya. Namun sering juga kami bebas memilih buku-buku yang kami miliki asalkan bukunya adalah buku-buku yang islami. Tak boleh kami mengutip buku-buku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, misalnya buku-buku yang berbau porno, buku-buku tentang kemusryikan dan hal-hal lain yang akan mengundang murka Allah dan bertentangan dengan ajaran Islam.

Di bulan ini tema dari Challenge Muhasabah Literasiku-nya adalah tentang dunia pendidikan Islam. Lalu aku mengutip sebuah buku karya dari dr Aisah Dahlan. Sungguh banyak sekali hal yang bisa kuambil hikmahnya ketika membaca buku karya beliau ini. Kita diajarkan bagaimana mendidik anak secara baik dan benar. Pengetahuan tentang otak manusia pun aku peroleh. Lalu bagaimana cara mendidik anak perempuan dan anak laki-laki agar berhasil secara maksimal. Benar-benar banyak sekali yang kurasakan dengan adanya Muhasabah Literasiku ini. Kutipan-kutipan buku dari para sahabat yang lain juga bisa kita baca dan kita ambil pelajarannya. 

Membaca buku adalah sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat. Dengan membaca buku wawasan kita akan bertambah, pengetahuan kita menjadi makin banyak dan tentu saja itu berpengaruh pada kecerdasan kita. Kita menjadi makin cerdas dengan bertambahnya ilmu pengetahuan yang kita peroleh. 

Masyaallah, rasa syukur kuucapkan atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan. Allah jua yang telah memberiku kesempatan untuk bergabung di komunitas yang keren ini. Dengan mengikuti challenge demi challenge yang ada di SSCQ, yakin aja akan banyak bertabur kebaikan dan hikmah yang didapatkan. Aku makin rajin membaca buku dan mengambil pelajaran dari buku yang kubaca tersebut. Sungguh banyak hikmah yang kudapatkan karena mengikuti challenge Muhasabah Literasiku ini. [ry].
 
Kotabumi, 28 Desember 2024

Baca juga:

0 Comments: