Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati 

SSCQMedia.Com- Miris sekali menonton video belakangan ini yang seakan-akan ingin meniadakan ikatan atau hubungan batin antara orang tua dengan anaknya. Seolah anak-anak tak memiliki kewajiban untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Bakti kepada orang tua, dianggap sebagai beban kehidupan, astagfirullah. Parenting Barat yang sekuler dan kering, tak berjiwa, janganlah menjadi rujukan kita sebagai umat Islam dalam mencari contoh teladan. Bukankah kita punya Al-Qur'an yang berisi pedoman hidup, termasuk cara kita berbakti kepada orang tua?

Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu ajaran yang sangat ditekankan dalam agama Islam. Dalam Al-Qur’an, perintah ini tidak hanya disebutkan satu kali, tetapi berulang kali sebagai bentuk penekanan betapa pentingnya hubungan anak dengan orang tua. Salah satu ayat yang menyoroti hal ini adalah QS. Al-Ahqaf ayat 15, yang berbunyi: 

وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ اِحۡسَانًا‌ ؕ حَمَلَـتۡهُ اُمُّهٗ كُرۡهًا وَّوَضَعَتۡهُ كُرۡهًا‌ ؕ وَحَمۡلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوۡنَ شَهۡرًا‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرۡبَعِيۡنَ سَنَةً  ۙ قَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰٮهُ وَاَصۡلِحۡ لِىۡ فِىۡ ذُرِّيَّتِىۡ ؕۚ اِنِّىۡ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاِنِّىۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡن

Artinya: ”Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim."
 
Ayat ini memberikan kita gambaran yang jelas tentang pentingnya berbakti kepada kedua orang tua, terutama ibu, yang telah menjalani proses mengandung dan menyusui dengan penuh pengorbanan. Seorang ibu mengandung anaknya dalam keadaan yang penuh kesulitan. Kondisi ini menunjukkan betapa besar pengorbanan yang harus dilalui oleh ibu untuk menjaga dan membesarkan anak. Proses mengandung selama sembilan bulan dan kemudian menyusui anak selama dua tahun bukanlah hal yang mudah. Semua itu dilakukan dengan penuh kesabaran, cinta, dan pengorbanan yang luar biasa. Ibu adalah sosok yang sangat dihargai dalam Islam karena peranannya yang begitu besar dalam kehidupan seorang anak. Oleh karena itu, Allah memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua, dengan penekanan khusus kepada ibu.

Tugas anak untuk berbakti kepada orang tua bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan materi atau memberi perhatian secara fisik, tetapi juga mencakup bentuk penghormatan, doa, dan rasa syukur yang tulus kepada orang tua. Berbakti kepada orang tua berarti mendengarkan nasihat, menghormati, serta menjaga perasaan mereka dengan penuh kasih sayang. Bahkan, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah saw. menyatakan bahwa "Rida Allah tergantung pada rida orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua."

Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan kedudukan orang tua dalam kehidupan seorang anak, hingga Allah mengaitkan kebahagiaan dan keberkahan hidup dengan keridaan orang tua.

Namun, berbakti kepada orang tua bukanlah hal yang selalu mudah dilakukan, terutama ketika seseorang sudah dewasa dan mulai memiliki kehidupan sendiri. Banyak tantangan yang datang, baik dalam bentuk kesibukan pribadi, pekerjaan, maupun hubungan sosial lainnya. Tetapi, inilah saatnya ujian sejati bagi seorang anak, apakah ia tetap mampu menghormati orang tuanya meskipun hidupnya telah dipenuhi dengan berbagai tanggung jawab baru. Ketika seseorang sudah memiliki keluarga sendiri, sering kali perhatian terhadap orang tua bisa saja berkurang, bahkan ada yang merasa bahwa berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang bisa ditunda. Padahal, dalam Islam, berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang harus dilaksanakan dengan konsisten sepanjang hidup.

Dalam proses berbakti kepada orang tua, salah satu bentuk yang sangat dianjurkan adalah mendoakan mereka. Berdoa untuk orang tua adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan rasa kasih dan terima kasih kita kepada mereka. Bahkan, Allah dalam Al-Qur’an menyebutkan bahwa doa yang tulus untuk orang tua adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dicintai-Nya. Dalam QS. Al-Isra ayat 24, Allah berfirman: 

وَاخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحۡمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِىۡ صَغِيۡرًا

Artinya: ”Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."

Doa ini menunjukkan bahwa kasih sayang yang diberikan oleh orang tua kepada anak, harus dibalas dengan doa yang penuh harapan agar Allah memberikan kasih sayang-Nya kepada mereka.

Berbakti kepada orang tua juga mencakup bentuk pengorbanan waktu dan tenaga. Saat orang tua mulai menua, mereka mungkin membutuhkan lebih banyak perhatian dan bantuan. Ini adalah saat di mana anak harus siap untuk memberikan dukungan, baik dalam bentuk fisik maupun emosional. Mungkin ada saatnya ketika orang tua sakit atau mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, maka tugas anaklah untuk membantu mereka dengan penuh kesabaran dan pengertian. Jangan sampai kita merasa berat atau enggan untuk meluangkan waktu bagi orang tua. Mengurus mereka di masa tua adalah bagian dari rasa syukur kita atas segala pengorbanan yang telah mereka berikan saat kita masih kecil.

Namun, berbakti kepada orang tua juga tidak terbatas pada tindakan nyata yang kita lakukan untuk mereka, tetapi juga terkait dengan sikap hati kita. Dalam Islam, berbakti kepada orang tua mencakup juga menghormati dan merendahkan hati kita di hadapan mereka. Terkadang, dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa merasa lebih tahu, lebih pintar, atau lebih mampu dari orang tua. Tetapi, Rasulullah saw. mengingatkan kita untuk selalu menjaga sikap kita terhadap orang tua, tidak bersikap kasar atau menyakiti hati mereka dengan kata-kata yang tidak baik. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda: "Tidak sah beriman seseorang, kecuali ia berbuat baik kepada kedua orang tuanya."

Kita juga harus menyadari bahwa berbakti kepada orang tua tidak hanya dilakukan ketika mereka masih hidup, tetapi juga setelah mereka meninggal. Sebagian besar orang mungkin merasa bahwa berbakti hanya bisa dilakukan dengan memberikan perhatian atau bantuan saat orang tua masih hidup. Namun, Islam mengajarkan kita bahwa berbakti kepada orang tua tetap bisa dilakukan setelah mereka meninggal dunia. Salah satunya adalah dengan mendoakan, memperbanyak amal jariah yang bisa sampai kepada mereka, atau menjaga hubungan baik dengan teman-teman dan keluarga orang tua. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda: "Apabila seorang anak Adam meninggal, maka terputuslah segala amalannya, kecuali tiga hal: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang salih."

Dengan begitu, kita menyadari bahwa berbakti kepada orang tua adalah tanggung jawab yang harus terus dijalankan sepanjang hidup. Tidak ada kata terlambat untuk mulai berbakti kepada mereka, bahkan jika mereka telah meninggal. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk terus menjaga hubungan baik dengan orang tua, selalu menghormati dan menyayangi, serta berdoa agar Allah memberikan mereka kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kini, di saat papa telah tua dan mama tiada, ada rasa sedih dalam hati, rasanya masih belum maksimal bakti kepada mereka, namun waktu terus berjalan tiada henti. Kita harus memburu waktu, termasuk berbakti kepada papa selama ia masih hidup. Merawat papa adalah amanah yang berharga dalam hidup ini. Mama yang telah tiada, kepada Allah kupanjatkan doa agar memberinya pengampunan. Dengan doa yang dipanjatkan kepada Allah, harapan diri ini semoga mama diberi tempat yang layak di alam penantiannya kini. Doa juga senantiasa dicurahkan agar kelak kami berkumpul di Janah-Nya. Sebisa diri, selagi ada waktu baktiku pada orang tua akan kuberikan. Semoga Allah memberikan keberkahan bagi anak-anak untuk bisa berbakti kepada kedua orang tuanya. [Ni]

Kotabumi, 28 Desember 2024

Baca juga:

0 Comments: