Gencatan Senjata: Solusi atau Ilusi Perdamaian?
Oleh. Rina Marlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com-Konflik yang berkepanjangan di Palestina bukan hanya tentang perebutan wilayah, tetapi juga menyangkut kemanusiaan, keadilan, dan keberlangsungan hidup rakyat Palestina. Dalam setiap babak konflik, penderitaan penduduk Gaza terus bertambah, sementara upaya untuk menghentikan kekerasan sering kali berakhir tanpa solusi nyata.
Mengutip dari voaindonesia.com, 15 Januari 2025, dikabarkan bahwa Hamas dan Israel akan mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata di Gaza. Menurut laporan tim mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Kesepakatan tersebut direncanakan akan mulai diberlakukan pada Minggu (19/1).
Adapun beberapa poin yang telah disepakati antara kedua belah pihak adalah sebagai berikut:
1. Penarikan total tentara Israel menuju perbatasan dari seluruh wilayah Jalur Gaza.
2. Pertukaran tahanan, dengan pembebasan 1.000 tahanan dari Jalur Gaza.
3. Pengiriman 600 truk bantuan setiap hari, dan beberapa poin lainnya.
Kesepakatan ini setidaknya memberikan sedikit ruang bagi para korban pendudukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan mendasar mereka. Selain itu, para korban juga mendapat kesempatan untuk memeriksa kondisi rumah-rumah mereka yang sebagian besar telah hancur menjadi puing-puing akibat serangan militer.
Kondisi para sandera Palestina dalam proses pertukaran yang telah berjalan, kondisi para sandera Palestina sangat memprihatinkan. Bantuan mulai mengalir ke Gaza, tetapi jumlahnya masih jauh dari cukup untuk mengatasi penderitaan yang dialami oleh penduduk di sana.
Seperti yang diketahui, peperangan yang berlangsung selama 15 bulan telah membawa dampak yang sangat besar. Jumlah korban syahid mencapai 45.484 orang, sementara 108.090 lainnya terluka parah akibat pemboman yang terus-menerus. Lebih dari itu, banyak korban yang hingga kini belum ditemukan keberadaannya, membuat situasi semakin memilukan.
Gencatan Senjata Bukan Solusi Akhir
Meski gencatan senjata telah disepakati, hal ini sejatinya bukan solusi yang hakiki untuk Palestina. Konflik yang terjadi selama ini menunjukkan bahwa gencatan senjata sering kali dilanggar oleh pihak Israel. Serangan mendadak, penculikan, dan berbagai bentuk kekerasan lainnya terus dilakukan terhadap penduduk Gaza.
Sejak awal, target Israel sangat jelas, yaitu merebut wilayah Palestina dengan segala cara, termasuk melakukan genosida. Israel mendapatkan dukungan penuh dari Amerika Serikat, baik dalam hal keuangan maupun persenjataan. Dengan dukungan ini, Israel semakin leluasa menyerang dan membantai penduduk Palestina tanpa rasa takut terhadap kecaman internasional.
Gencatan senjata bukanlah jaminan keamanan bagi masyarakat Gaza. Sebaliknya, hal ini justru menjadi peringatan bagi mereka untuk tetap waspada terhadap kelicikan Israel dan sekutunya.
Ironisnya, di tengah penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina, negeri-negeri Islam justru memilih diam. Mereka seakan menutup mata dan telinga, membiarkan saudara-saudara mereka terjajah. Padahal, keterlibatan aktif dunia Islam sangat dibutuhkan untuk membela Palestina dari penindasan yang tak kunjung usai.
Solusi Hakiki: Khilafah Islamiah
Selama sistem kapitalisme terus mendominasi dunia, konflik antara Palestina dan Israel akan terus berlangsung. Sistem ini telah membiarkan kezaliman dan ketidakadilan merajalela tanpa solusi yang nyata.
Saat ini, Palestina membutuhkan keberadaan Khilafah Islamiah yang mampu memberikan perlindungan hakiki. Dalam sistem Khilafah, Palestina akan meraih kemerdekaannya melalui jihad. Tentara Islam akan dikirim untuk melawan Israel dan membebaskan tanah Palestina dari penjajahan.
Khilafah juga tidak akan membiarkan negeri-negeri muslim lainnya terjajah oleh kekuatan asing. Di bawah naungannya, umat Islam akan mendapatkan perlindungan penuh. Selain itu, Khilafah juga akan membebaskan umat dari keterpurukan ekonomi, kebodohan, dan penderitaan yang selama ini melanda mereka.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan upaya yang serius dalam mendakwahkan Islam kafah kepada umat. Umat perlu disadarkan dan dibina dengan pemahaman Islam yang benar, sehingga mereka bersatu untuk menegakkan Khilafah. Dengan tegaknya Khilafah, umat muslim akan bangkit dari keterpurukan dan menjadi umat yang kuat, mandiri, dan berdaulat. Wallahu a'lam bish shawab. [ry].
Baca juga:

0 Comments: