Headlines
Loading...

Oleh. Rina Herlina 

SSCQMedia.Com- Akhir-akhir ini kabar tentang Palestina mulai meredup. Padahal keadaan mereka masih sama. Mereka menderita dan butuh bantuan, baik makanan, obat-obatan, air bersih, selimut dan lain-lain. Namun, yang lebih mereka butuhkan adalah bantuan militer. Karena dengan banyaknya kekuatan militer, tentara Zionis bisa dengan mudah dipukul mundur. Sampai detik ini, Israel terus melakukan kekejamannya dan tidak ada tanda-tanda akan menyudahi penjajahan.

Kabar terbaru menyebutkan, pasukan Zionis telah memukuli seorang pria warga Palestina yang telah lanjut usia (lansia). Ia dipukuli hingga meninggal di Tepi Barat. Pria tua tersebut bernama Sheikh Atef Malik Derieh, mirisnya ia akhirnya meninggal akibat serangan membabi buta para tentara pasukan pendudukan Israel di kota Aqraba, selatan Nablus, (internasional.sindonews.com, 5-12-2024).

Sungguh biadab perbuatan zionis tersebut. Pada orang yang lemah saja mereka sanggup berbuat demikian, di mana hati nuraninya? Baik penduduk Israel maupun tentaranya, memang benar-benar biadab dan keji. Mereka tega membombardir perempuan dan anak-anak yang notabene tidak tahu apa-apa.

Terhadap pria tua yang tidak mampu melakukan perlawanan saja, mereka dengan sadis memukuli sampai mengalami luka parah dan serius hingga akhirnya pria tua tersebut meninggal dunia di rumah sakit akibat luka berat yang dideritanya.

Sejauh ini, Israel sudah menewaskan sedikitnya 804 orang penduduk Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem. Kedua kota tersebut sudah diduduki sejak Israel melancarkan kampanye pengeboman genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Dan lebih dari 6.450 orang lainnya mengalami terluka baik ringan maupun berat akibat tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki tersebut. Hal ini seperti dikabarkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.

Meski pada bulan Juli, Mahkamah Internasional telah mengeluarkan pendapat penting dan menyatakan jika pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina merupakan tindakan “ilegal”, bahkan menuntut evakuasi bagi semua permukiman yang berada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.  Akan tetapi sayangnya, hingga saat ini hal tersebut belum terjadi. Warga Palestina justru dibuat semakin menderita.

Dan pada Selasa (3/12/2024), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan melaporkan bahwa perintah evakuasi yang dikeluarkan Israel secara berulang dan memengaruhi sekitar 80 persen wilayah Jalur Gaza tersebut telah menempatkan warga sipil dalam kondisi berbahaya. Padahal hal tersebut bisa membuat warga sipil terpapar risiko konflik dan kehilangan akses terhadap layanan penting.

Kondisi Gaza utara saat ini, berada di bawah pengepungan yang semakin ketat selama hampir dua bulan. Bahkan yang paling membuat miris, sekitar 65.000 hingga 500.000 orang di wilayah tersebut tidak dapat mengakses makanan, air, listrik, atau layanan kesehatan yang memadai. Seluruh populasi Gaza saat ini benar-benar membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Hal lainnya yang tak kalah penting dan menjadi sorotan yaitu terkait kondisi lebih dari sekitar 58.000 penyandang disabilitas yang pastinya menghadapi tantangan tambahan dalam mengakses makanan. Bahkan sebagian warga di wilayah Selatan Gaza, melewatkan waktu makan dan mencari makanan dari tumpukan sampah. Sungguh menyedihkan bukan, apa yang sedang dialami oleh penduduk Palestina?

Akses kemanusiaan terus terhambat. Pada bulan November saja, dari sekitar 578 pergerakan bantuan yang direncanakan di Gaza dan memerlukan koordinasi dengan otoritas Israel, kenyataannya hanya 41 persen yang berhasil. Sepertiganya ditolak, sedangkan sisanya terhalang atau dibatalkan karena tantangan keamanan dan logistik. Misi bantuan ke Gaza utara saat ini menghadapi gangguan besar, padahal dalam misi tersebut ada upaya menjangkau daerah-daerah yang terkepung seperti Jabalya, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun mengalami hambatan serius. Semoga saja Allah segera mengirimkan bala tentaranya agar Palestina beserta penduduknya segera merdeka dan bebas dari cengkraman zionis yang sudah membuat hidup mereka menderita. Aamiin

Sungguh bagi Allah semuanya mudah dan tidak ada yang mustahil. Maka, kemerdekaan Palestina hanya soal waktu. Akan ada pasukan militer yang akhirnya berhasil mengusir Zionis dari negeri para Anbiya tersebut. Hikmahnya bagi kita adalah harus senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan. Karena sampai detik ini, ujian yang Allah hadirkan dalam hidup kita belum pernah melampaui ujian penduduk Palestina.

Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 117, artinya: "Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah!' Lalu jadilah ia. [My]

Payakumbuh, 10 Desember 2024

Baca juga:

0 Comments: