Headlines
Loading...
Oleh. Rina Herlina 

Salah satu pemimpin Hamas yakni Yahya Sinwar Rahimahullah pernah berkata, “Berjuang mati, tidak berjuang pun mati. Maka persiapkanlah matimu dalam keadaan berjuang”

Begitulah sepenggal kalimat yang pernah terucap dari lisannya. Kini beliau telah syahid dan membuktikan perkataannya. Bagi para pejuang tidak akan pernah ada penyesalan. Biarlah mati di medan pertempuran dalam rangka menolong agama Allah dan memperjuangkan hak rakyatnya daripada mati dalam persembunyian karena takut menghadapi musuh Allah.

Sekuat apapun makar para musuh Allah,  tidak akan bisa mengalahkan makarnya Allah. Allah selalu punya cara untuk membuat musuh-musuhNya kalah. Namun, Allah ingin melihat adakah diantara umatnya yang berani berjuang dalam membela agamaNya. Adakah umatNya yang yang yakin akan kebesaranNya. 

Tentu saja ada, salah satunya, ya para pejuang militan Hamas yang tidak pernah takut meski gempuran dan rudal-rudal Zionis terus menghantam negerinya. Mereka telah siap dengan segala konsekwensinya. Mereka telah siap dengan beragam kesulitan yang akan dihadapi. 

Sejak 1948 rakyat Palestina telah hidup dalam tekanan Zionis Israel yang ingin merampas negerinya. Maka tidak ada lagi rasa takut dalam dada mereka kecuali ingin mewujudkan kemerdekaan hakiki secepatnya.

Meski Israel terus merongrong negerinya, namun semangat untuk meraih kemerdekaan tidak pernah surut dari hati rakyat Palestina. Mereka selalu yakin akan pertolongan Rabb-Nya. Terbukti sampai hari ini mereka tetap kuat dalam perjuangan dan dalam memegang teguh akidahnya. Bahkan, para generasi Palestina tetap semangat menjadi penghafal Al-Qur'an di tengah kondisi negerinya yang porak poranda. Rakyat Palestina begitu mencintai Al-Qur'an, inilah kunci sukses perjuangan mereka.

Allah sejatinya akan bersama dengan orang-orang yang mencintai dan meyakiniNya. Terbukti, meski kehidupan semakin sulit akibat perang yang  tak kunjung usai, namun akidah mereka tidak pernah memudar, bahkan semakin kuat setiap harinya. Hal ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita yang masih sering mengeluh dan meragukan kebesaran Allah.

Banyak di antara kita yang tidak sabar dalam menjalani ujian, sehingga membuatnya semakin jauh dari Allah. Padahal sejatinya Allah itu begitu dekat dengan hambaNya. Terkadang kita tidak sabar dalam berproses, ingin langsung mendapatkan hasil maksimal. Padahal, Allah ingin menguji kesungguhan kita. Sejatinya, jika kita telah menyadari bahwa ada hubungan antara kita dan Allah, maka dalam menjalani hidup tentu kita akan menyesuaikan dengan maunya Allah. Begitupun dengan ujian dan ketetapan yang datang dariNya, maka kita akan meyakini bahwa itu yang terbaik menurut Allah. Sebab, yang tahu apa yang terbaik untuk seorang hamba hanyalah Penciptanya.

Oleh karenanya, mari terus bercermin kepada keteguhan iman saudara kita di Palestina. Betapa kesulitan hidup tidak menyurutkan keyakinannya terhadap Allah. Mereka selalu yakin bahwa apapun yang datang dari Allah pasti baik untuk mereka. Keyakinan ini yang nampaknya telah  memudar dari hati kita ya sahabat, semoga iman dan Islam kita tetap terjaga hingga kelak nyawa terlepas dari raga. Aamiin [ry].

Payakumbuh, 19 Oktober 2024

Baca juga:

0 Comments: