Headlines
Loading...
Oleh. Ratty S. Leman

Saat mau mulai menulis terkadang kita bingung mau menulis tentang apa. Belum ada ide, padahal ide menulis bisa didapatkan di mana-mana asal kita peka. Bagaimana supaya peka? Gunakan seluruh indra untuk berfungsi secara maksimal. 

Kita diberi modal yang sama oleh Allah. Mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk membau, lidah untuk merasa, kulit untuk kepekaan terhadap suhu. Tetapi mengapa ada yang peka terhadap sekitarnya, tetapi ada yang acuh? Sama-sama melihat, tetapi yang satu bisa mengungkapkannya apa yang dilihatnya, sedangkan yang lain tak bisa? Sebenarnya bukan tak bisa, tetapi karena tidak dilatih untuk mengaitkan apa yang diindra dengan informasi sebelumnya yang dia dapat. 

Informasi atau maklumat tentang segala sesuatu harus kita punya, agar ketika kita mengindra sesuatu bisa mempunyai kemampuan untuk mencerna. Misalkan indra mata melihat, indra telinga mendengar, indra pencium membau, indra perasa merasakan sesuatu, indra kulit peka terhadap sesuatu. Jika kita mempunyai informasi yang tepat sebelumnya maka kita akan bersikap tepat. Namun jika informasi sebelumnya yang kita dapat salah maka kita akan bersikap salah pula.

Ya, betul. Ide tidak lahir hanya dengan memaksimalkan indra saja, tetapi butuh maklumat sebelumnya sehingga dicerna oleh otak kita. Inilah proses berpikir yang menghasilkan ide. Alhamdulillah jika ide menulis sudah didapatkan. Tetapi kita tidak sekadar membutuhkan ide saja. Ide harus dikembangkan untuk menjadi tulisan yang menarik dan bermanfaat. 

Ide sebuah tulisan bisa berasal dari keinginan kita sendiri, bisa juga dengan cara mencari survei di google trends. Jika tulisan berasal dari diri kita sendiri biasanya kita akan menulis sesuatu yang ingin kita sampaikan kepada masyarakat. Jika menggunakan survei dulu maka ide menulis berasal dari apa yang ingin diketahui masyarakat. Di dalam survei ini kita bisa mengetahui siapa yang mau membaca tulisan kita, usia berapa, di mana tempat tinggalnya, tema apa yang disukai, dan lain-lain. Apalagi jika tulisan kita mau kita jadikan buku, survei perlu agar buku kita laku. 

Saat ini pun mudah jika ingin mencari ide menulis. Instal Chat GPT maka kita bisa meminta tolong aplikasi ini untuk membuatkan ide tulisan yang kita cari. Misalnya tentang topik pendidikan untuk anak autis. Urutan yang tampil akan sesuai prioritas pencarian. Saat ini menulis menjadi sangat mudah jika kita mau.

Ide bisa muncul dengan mengindra fakta yang bertebaran di mana-mana, mencari di google trends, chat GPT, membaca buku, melihat video, mendengar berita, keseharian kita, renungan kita, pengalaman diri sendiri atau orang lain, dan lain-lain. Yang dibutuhkan agar kita bisa menangkap ide adalah kepekaan. Setelah ide didapat, kemampuan untuk mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan juga harus dilatih. Berlatihlah terus-menerus. Jika sudah sering berlatih maka makin lama akan makin lancar keterampilan menulisnya. Kemampuan menulis akan semakin meningkat dengan tingginya jam duduk untuk menulis. 

Menjadi penulis harus memperbanyak membaca, mendengar, mengamati dan merespon dengan benar terhadap fakta yang ada di sekitar kita. Apalagi jika fakta yang ada di masyarakat tak sesuai dengan harapan penulis. Maka harus menyampaikan kebenaran walau 'pahit' rasanya dan sesak di dada. Semoga diberi kekuatan Allah untuk 'bisa' mengatakan bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah. 

Inspirasi pagi ini, ajaklah manusia mengabdi hanya pada Allah dengan hikmah wa mauidzatil hasanah billati hiya ahsan (hikmah, perkataan yang baik dan sopan). Jangan ada beban ketika mengajak kepada kebajikan baik lewat lisan maupun tulisan. Alhamdulillah jika yang kita ajak mau diajak berpikir, jika tidak mau ya tidak apa-apa. Sejatinya Allah yang menggenggam hati kita semua. Ya muqallibal quluub, tsabbit qolbi alad diinik. Semangat terus untuk menulis dalam rangka mencari rida Allah. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: