Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 


Oleh. Tini Ummu Faris 

Sahabat, bila ada orang yang tidak mau sukses, aneh, ya! Semua orang mengejar sukses. Kadang di mata masyarakat sukses menjadi relatif ukurannya. Ada yang menganggap kesuksesan diukur dari tinggi rendahnya jabatan, besar kecilnya pendapatan, besar tidaknya rumah tempat tinggal. 

Ada juga yang dikatakan sukses bila sudah bisa bertitel haji, bergelar doktor, atau saat anak-anak bisa bekerja di tempat yang bergaji besar. Terbayang, ya,  bila ukuran sukses sesempit itu, bagaimana kabarnya dengan orang yang tidak atau belum bisa merasakan hal tersebut? 

Dalam versi penganut sukses itu demikian, orang-orang yang sebaliknya dikatakan tidak sukses atau merugi. Benarkah demikian?

Realitanya, bila ukurannya sukses hanya berupa kesenangan dunia semata, belum tentu bisa sukses juga dalam bidang yang lain. Misal, ada yang dianggap sukses dalam karirnya, tetapi tidak sukses dalam membina rumah tangga. 

Qadarullah, rumah tangganya kandas di perjalanan, akhirnya terjadi perceraian. Ada juga yang dianggap sukses dalam pendidikan hingga bisa meraih gelar doktor bahkan profesor, tetapi tidak sukses membina hubungan dengan orang tua. Karena merasa sibuk, akhirnya orang tua dititipkan di panti jompo dengan alasan agar bisa bersosialisasi dengan seusianya, bila di rumah kasihan tidak ada temannya. Astagfirullah...

Sahabat, sebenarnya sukses hakiki seperti apa? Dalam beberapa ayat Al-Qur'an Allah mengabarkan, diantaranya dalam Surah Al-Mu'minun ayat 1-11. Sedangkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 201,

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ
 
"Dan di antara mereka ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."

Masyaallah, salah satu doa andalan setiap muslim tersebut sering kita panjatkan juga. Doa memohon sukses dunia dan akhirat. 

Bila kesuksesan semu, semisal hanya mengukur dari tingkat materi, jabatan, atau lainnya, belum tentu mendapat kesuksesan di akhirat. 

Sebagai seorang muslim, kesuksesan bisa diukur dengan seberapa dekat dengan Sang Pemilik Alam, seberapa dekat dengan orang tua. Kunci dari semua ini yaitu keimanan dan ketakwaan seseorang. Tolok ukur suksesnya seseorang adalah rida Allah. 

Yuk, kejar setinggi-tingginya sukses di mata Allah, yaitu meraih rida-Nya. Semoga Allah mudahkan. Wallahualam bissawab. [ry]. 

Cianjur, 27 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: