Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 

Oleh. Waviza 

Ketika punya impian pastinya kita ingin impian itu terwujud. Entah bagaimana caranya, yang penting punya impian saja dulu. Urusan itu terwujud atau tidak nanti belakangan. Namun, hati kecil senantiasa menginginkan impian bisa terwujud menjadi kenyataan, bukan sekadar angan-angan. 

Tak dapat dipungkiri semua insan yang bernama manusia sejatinya ketika punya impian akan senantiasa berjuang untuk mewujudkannya. Caranya seperti apa tergantung pada manusianya impian itu mau dibawa ke mana. Contoh saja perihal pendidikan. 

Untuk urusan pendidikan sendiri, kita selalu diajarkan agar bisa mengenyam pendidikan sampai selesai. Dalam artian tidak berhenti di tengah-tengah pembelajaran. Ya pastinya habis kelas baru pulang. Nah, pendidikan sendiri kalau bagiku adalah suatu hal yang penting dimiliki. Terlepas melihat kondisi hari ini yang begitu mudah memanipulasi diri melalui opini. Maka, jika pengetahuan dari hasil pendidikan harus bisa melawan mengarahkan pada opini kebenaran. 

Teguh pendirian. Kalaupun ada kegoyahan dalam melanjutkan pendidikan harus ada perlawanan agar bisa bertahan. Karena di awal sudah ditanamkan rasa teguh pendirian untuk pendidikan. Perlawanan seperti apa yang harus dilakukan? So, pastinya berbagai macam. Mulai dari kelelahan, kebingungan, kesedihan, kekecewaan, ke teman, ke lingkungan, dan yang paling parah ke rebahan yang berujung kemalasan. Na'udzubillah!

Setelah pendidikan dilanjutkan biasanya di tengah perjalanan akan ada cita-cita yang dirasakan. Mau jadi guru, mau jadi dosen, mau jadi pengusaha sukses, mau jadi dokter, mau jadi pejabat, dan banyak lainnya. Pasti setiap orang punya cita-cita. Yang paling keren ialah cita-cita untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam. So, kamu muslim harus punya cita-cita ini. 

Namun jika cita-cita hanya disebutkan tak akan terimplementasi. Harus ada usaha dan doa yang menyertai. Berbekal niat karena Allah, diikuti usaha sesuai tuntunan Rasulullah, juga diperkuat oleh teguh pendirian akan cita-cita tersebut. It's my dreams!

Agar kita tidak tumbang saat perjalanan, harus ada Allah yang menyertai. Karena kalau tidak, bisa-bisa impian yang dicita-citakan tadi akan kandas begitu saja. Sia-sia ‘kan usaha yang telah diperjuangkan. Maka dari itu, aku selipkan satu ayat sebagai penguat dalam menggapai impian dan cita-cita kita bersama yaitu melanjutkan kembali kehidupan Islam.

Allah Swt. berfirman:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ    لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ    رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ  رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ  رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ    اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah [2]: 286)

Wallahualam bissawab. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: