Challenge Motivasi
Oleh. Tini Ummu Faris
Sahabat, adakah yang sedari kecil bercita-cita menjadi pengemban dakwah? Kalau anak zaman sekarang, bisa jadi iya. Karena kedua orang tua mereka yang berstatus pengemban dakwah. Namun, generasi zaman dulu, seperti saya khususnya, mungkin tak tebersit akan menjadi pengemban dakwah. Biasanya cita-cita yang diidamkan seputar profesi yang banyak menghasilkan manfaat bagi banyak orang. Entah itu menjadi dokter, pejabat, dosen, guru, peneliti, psikolog, psikiater, akuntan, konsultan, dan lainnya. Menjadi dai atau pengemban dakwah sangat jarang dijadikan dambaan.
Namun, apalah daya saat sudah terjebak di dunia dakwah. Adakah yang berani mundur kembali? Adakah yang berpandangan bahwa mending jadi orang biasa saja daripada harus menjadi dai. Terlebih lagi, sebuah profesi masih dianggap tak menarik bila tak menghasilkan cuan. Bila tidak, dianggap tak produktif.
Sahabat, berjuang di jalan dakwah memang tidak mudah. Banyak tantangan dan hambatannya. Sejatinya, apapun profesinya, menjadi pengemban dakwah merupakan salah satu kewajiban setiap muslim. Hingga akhirnya, idealnya akan lahir para dokter, pengusaha, akuntan, dosen, guru, atau profesi lainnya, sekaligus ia juga para pengemban dakwah.
Sahabat, kehidupan semakin semrawut. Ini menjadi pengingat kita bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja. Karena itu, kita berada di dua persimpangan, hendak tetap berada di gerbong penyeru kebaikan atau berada di luar rel sebagai penunggu kemenangan. Semoga senantiasa istikamah di jalan dakwah bersama jemaah yang satu visi dan satu misi, melanjutkan kembali kehidupan Islam dalam bingkai Khilafah.
Sebagai pengingat, Allah Swt. berfirman:
ÙˆَÙ…َÙ†ْ اَØْسَÙ†ُ Ù‚َÙˆْÙ„ًا Ù…ِّÙ…َّÙ†ْ دَعَاۤ اِÙ„َÙ‰ اللّٰÙ‡ِ ÙˆَعَÙ…ِÙ„َ صَا Ù„ِØًا ÙˆَّÙ‚َا Ù„َ اِÙ†َّÙ†ِÙŠْ Ù…ِÙ†َ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِÙŠْÙ†َ
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?"
(QS. Fussilat 41: Ayat 33).
Sahabat, berbahagialah menjadi bagian yang berada di gerbong dakwah. Ia adalah orang-orang pilihan Allah. Bahkan semestinya kita istikamah berada di garda terdepan, bukan di gerbong paling belakang. Fastabiqul khairat!
Wallahualam bissawab. [Hz]
Baca juga:

0 Comments: