Challenge Motivasi
Oleh. Erna Kartika Dewi
Gegap gempita kemerdekaan terdengar di seluruh penjuru tanah air. Di semua tempat semua orang menyuarakan pekik kemerdekaan dengan begitu gembira dan penuh sukacita. Berbagai perlombaan pun diselenggarakan dengan nuansa merah putih sesuai dengan bendera negara kita.
Tetapi apakah benar kita sudah merdeka?
Apakah gegap gempita kemerdekaan yang kita rasakan saat ini sebanding dengan kondisi masyarakat Indonesia?
Beberapa hari kemarin, kita baru saja dikejutkan dengan berita anggota paskibraka yang harus melepaskan hijabnya ketika bertugas. Sungguh hati kami sebagai umat muslim begitu terluka dan merasa kemerdekaan kami direnggut. Bukankah menutup aurat itu adalah wajib dan merupakan perintah langsung dari Allah?
Sementara menjadi anggota paskibraka bukanlah hal yang wajib. Saat kita meninggal nanti, kita tidak akan ditanya mengapa tidak menjadi anggota paskibraka ketika hidup di dunia.
Memang benar, ketika menjadi anggota paskibraka akan ada banyak kemudahan-kemudahan yang di dapatkan terkait kelangsungan masa depan.
Tetapi, bukankah semua itu Allah yang memberi dan mengaturnya? Bukankah semua itu bisa kita dapatkan dengan cara yang lebih indah ketika kita tetap berpegang teguh pada aturan Allah?
Dalam Al-Qur'an Allah Swt. berfirman:
"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."
(TQS. Al-Isra' Ayat 36).
Bisa kita lihat secara jelas bahwa apa pun yang kita jalani dan kita lakukan dalam hidup ini akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah nanti. Jadi, pernahkah kita berpikir apa yang akan kita pertanggungjawabkan kepada Allah ketika semua aturan dan hukum Allah telah kita langgar?
Tak takutkah kita dengan semua itu?
Sebagai muslim yang baik, sudah sepatutnya kita tetap berpegang teguh pada apa yang menjadi aturan agama kita. Jangan mau menggadaikan keimanan kita demi apa pun. Apalagi terkait hal-hal kecil yang sebenarnya kita sudah bisa memutuskan sendiri tanpa harus banyak berpikir. Karena jika urusannya terkait dengan syariat Allah, sudah tidak ada tawar menawar lagi di dalamnya. Kita hanya bisa mendengar dan mentaatinya.
Tanamkan dalam diri kita bahwa segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini hanya untuk Allah semata. Jangan menggantungkan atau mengharapkan apa pun dari sesama manusia meski seorang penguasa sekali pun.
Berpegang teguhlah pada syariat Allah apapun yang terjadi dalam hidup kita.
Meskipun tidak menjadi terkenal di bumi atau pun menjadi pribadi yang mulia hanya karena tidak menuruti aturan penguasa, itu tak mengapa. Yang penting kita tetap mulia di hadapan Allah. Berdiri tegak di jalan kebenaran dengan prinsip yang teguh memang bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani, tetapi dengan tekad yang kuat disertai dengan kecintaan kita kepada Allah, Insyaallah semua itu akan dengan mudah kita jalani.
Jadi, jangan pernah takut untuk berkata tidak atau menolak ketika kezaliman dan kemungkaran ada di depan kita. Jangan pernah takut ketika kebebasan beragama kita diusik oleh beberapa oknum yang mungkin tidak paham.
Semoga Allah senantiasa membuka hati mereka untuk senantiasa menerima kebenaran dan kebaikan Islam.
Cintailah Allah selamanya agar Allah pun senantiasa mencintai kita di setiap jejak langkah kita.
Wallahualam bissawab. [Hz]
Baca juga:

0 Comments: