Challenge Motivasi
Oleh. Ratty S. Leman
Setiap kali kita diperintahkan bersyukur, aku selalu mengingat ayat ini:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim ayat 7).
Perintah untuk senantiasa bersyukur harus selalu dilafazkan. Alhamdulillah jika keadaan itu sesuai dengan keadaan yang kita inginkan. Alhamdulillah ala kulli hal jika keadaan itu belum sesuai dengan harapan kita. Semuanya berisi pujian, alhamdulillah yang artinya segala puji bagi Allah.
Kita pun diingatkan untuk senantiasa berzikir mengingat limpahan karunia Allah dengan bersyukur. Setiap habis salat fardu, 33 zikir Alhamdulillah sebagai ucapan rasa syukur kita deraskan. Bersyukur terus atas semua keadaan.
Kemerdekaan adalah salah satu nikmat yang harus disyukuri meski cuma kemerdekaan fisik, belum kemerdekaan secara hakiki. Kemerdekaan yang kita raih saat ini kita syukuri dengan cara tetap berusaha untuk meraih kemerdekaan hakiki. Karena jika merdeka cuma fisik, namun pemikiran dibelenggu oleh cara berpikir yang tidak fitrah insani apalah artinya?
Merdeka secara fisik, namun pikiran dibelenggu dan dijajah. Merdeka secara fisik, tetapi tak bisa cerdas dan berbuat apa-apa. Apa artinya? Merdeka secara fisik, tetapi kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan, kesengsaraan, kemelaratan, penderitaan di mana-mana. Apa gunanya?
Maka dalam rangka mensyukuri nikmat kemerdekaan, yuk kita bebaskan diri kita dari penghambaan kepada sesama manusia menuju penghambaan hanya kepada Allah semata.
Seperti saudara-saudara kita di Palestina. Mereka belum merdeka secara fisik, namun mereka merdeka secara pemikiran. Mereka hanya mau tunduk dan patuh pada perintah Allah dan rasul-Nya. Mereka tidak mau menghamba kepada sesama manusia. Maka mereka dijajah terus secara fisik agar pemikiran mereka lemah dan menyerah kepada sesama makhluk. Tapi fakta apa yang terjadi? Iman mereka tetap kokoh menghunjam di dalam dada.
Mereka tetap mengucapkan alhamdulillah saat bom meledak meluluh lantakkan rumah-rumah mereka. Mereka bilang, semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah.
Seorang laki-laki yang rumahnya hancur dan putranya syahid berseru, "Tidak ada kerugian, seluruhnya milik Allah. Allah akan melakukan apa saja dan kami alhamdulillah diberi kesabaran." (Al Jazeera, 18/10/2023).
Seorang laki-laki menggendong putranya yang syahid, "Mereka membidik rumah, telah syahid saudaraku dan istrinya serta anak-anak perempuannya, juga anakku Abdullah. Alhamdulillah." (Al Jazeera, 8/11/2023).
Seorang lelaki berdiri di depan gedung rumahnya yang sudah hancur berkata, "Alhamdulillah, inilah bagian kita dari dunia. Seluruh harta adalah titipan. Hanya ini yang tersisa." Ia pun menunjukkan seekor kucingnya yang selamat (Al Arabi, 13/10/2023).
Seorang anak dikelilingi tenaga medis yang memeriksa luka-luka yang ia derita, bajunya lusuh, ada bercak darah di wajahnya. Zi0nis laknatullah telah menjadikan rumahnya sasaran pengeboman. Di sela-sela tangisnya ia mengatakan, "Alhamdulillah saya selamat." (Al Jazeera, 11/4/2023).
Al Jazeera (18/10/2023) melansir bahwa seorang aktivis Barat yang sebelumnya menyatakan diri sebagai ateis menyampaikan, "Saya menemukan Tuhan dari orang-orang Palestina dari kesabaran dan kelembutan hati mereka." Alhamdulillah banyak aktivis Barat yang mengumumkan keislaman mereka, setelah menyaksikan bagaimana para penduduk Gaza menyikapi cobaan berat yang menimpa mereka. Mereka tetap bersyukur meski keadaan porak-poranda mengerikan. [Ni]
Baca juga:

0 Comments: