Challenge Motivasi
Oleh. Ina Ariani (Aktivis Muslimah Pekanbaru)
Salah satu contoh sikap berani menegakkan kebenaran itu adalah berani menghadapi dan mengoreksi kebijakan penguasa zalim, Rasulullah saw. bersabda:
"Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang zalim." (HR Abu Daud).
Fitrah manusia pasti punya perasaan takut. Bermacam-macam rasa takut, contohnya ketika mengontak tokoh. Ada perasaan takut gagal, takut tidak diterima kerja, dan lain sebagainya. Seharusnya perasaan takut itu tidak boleh mengalahkan keberanian dalam menyampaikan kebenaran.
Allah Swt berfirman:
"Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu. Mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya)." (QS. Al-Ahzab [33]: 23).
Di antara orang-orang beriman itu banyak orang-orang yang mulia yang selalu menepati janjinya kepada Allah dan rasul-Nya untuk mendengar dan menaati segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Ikut berjihad dalam membela Islam, di antara mereka ada yang terbunuh di jalan Allah, dan sebagian yang lain menunggu kemenangan atau kesyahidan di jalan Allah. Sama sekali mereka tidak ingkar atas janjinya bahkan tidak mengubahnya.
Namun, di zaman sekarang sulit menemukan orang-orang yang berani membela kebenaran. Padahal, terlalu banyak kerusakan dan kemaksiatan, baik yang dilakukan oleh individu, masyarakat, atau negara. Tapi masyarakat, khususnya yang muslim, hanya bisa diam, menonton. Dan mirisnya lagi ada yang mengatakan begini, "Pihak yang bermaksiat itu 'kan orang lain, bukan kami. Yang terpenting jaga saja diri kami dan keluarga."
Astaghfirullah, dulu aku juga seperti itu, tidak peduli antar sesama. Alhamdulillah makin ke sini akal dan pikiranku tercerahkan. Argumen di atas ternyata salah, justru kita harus peduli pada sesama.
Itulah pentingnya belajar ilmu Islam, agar kita tidak salah dalam beramal. Diterimanya amal ada dua syarat, niat ikhlas dan caranya benar.
Islam tidak hanya mengatur urusan ibadah, tapi Islam mengatur manusia ke dalam tiga hubungan. Pertama, Islam mengatur hubungan manusia terhadap Rabbnya, terkait ibadah. Kedua, manusia diatur dengan dirinya sendiri, terkait akhlak, makanan, pakaian dan lain-lain. Ketiga, Islam mengatur hubungan manusia antar sesamanya, terkait muamalah, sistem pergaulan, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan hukum uqubat dan hudud.
Dari sini kita tahu, bahwa kita wajib berani dalam membela kebenaran. Jangan takut gagal, teruslah berusaha. Allah tidak melihat hasil usaha kita, tapi seberapa besar usaha kita dalam membela kebenaran.
Wallahualam bissawab. [My]
Baca juga:

0 Comments: