Headlines
Loading...
Oleh. Reva Lina

Wahai pemuda, lihatkah negerimu yang sedang porak poranda?
Yang katanya telah merdeka, namun seperti masih dijajah. 
Kebebasan pengaturan 
membuat generasi muda hura-hura tanpa batas. Judi online kian memadati, game ditangan tak henti-henti. 
Adab telah mati, moral apalagi, sungguh tragis pemuda masa kini.

Generasi muda adalah calon pemimpin umat menggantikan estafet pergerakan pemimpin saat ini. Lantas, bagaimana bisa jika pemuda hari ini tak mampu dijadikan teladan di muka bumi? Pemimpin seperti apa yang akan diharapkan, jika pemudanya tak lekang dari keterpurukan

Wahai pemuda, dirimu adalah generasi agen perubahan. Perubahan menuju kebangkitan. 
Tidak lihatkah engkau, suatu kenyataan yang tak dapat dielakkan terpampang jelas di depan mata, Indikasi terjadinya krisis kemanusiaan. 

Pemuda, generasi agen perubahan
Lihatlah palestina yang sampai detik ini masih dikangkangi Zionis Yahudi laknatullah. Bumi suriah yang masih basah oleh genangan darah. 
Muslim india yang terampas hak-hak beragamanya. 
Afganistan, Irak, Rohingnya, termasuk negeri tercinta yang tak luput dari badai krisis ini. 
Belum lagi dilihat dari kebijakan internasional, politik ekonomi, maupun isu terorisme ataupun radikalisme semua mengarah pada lemahnya generasi umat Islam.

Pemuda, generasi agen perubahan
Di mana dirimu yang katanya akan membawa perubahan?
Di tengah derasnya episode kemunduran dimana
Eksistensi pemuda Islam, yang kiprahnya terus ada dan berkembang?

Banyak pemuda yang mewarnai jabatan dalam kepemerintahan
Namun sedikit sekali yang mengajak untuk mengkaji dan mengevaluasi langkah. Pemuda Islam
Belum optimal dalam berperan hingga salah dalam menentukan visi misi kehidupan. 

Wahai pemuda, sejenak kita renungkan sejarah
generasi muda Islam yang sangat luar biasa. 
Teladan terbaik untuk umat di dunia khususnya para pemuda.

Kisahnya Usamah bin Zaid yang diangkat Rasulullah menjadi komandan pasukan kaum muslim dalam penaklukan Syam, di mana usianya baru menginjak 18 tahun. 
Kisah imam Syafi'i yang mampu menghafal Al-Qur'an saat usia 9 tahun, Ibnu Sina bapak kedokteran yang telah hafal Al-Qur'an di usia 5 tahun. Kisah heroik Muhammad Al-Fatih sang penakluk konstantinopel menjadi sultan di usia muda, juga kisah Zaid bin Tsabit yang dengan gagah berani berjihad saat usia baru 13 tahun.

Generasi muda militan Islam terdahulu
Gaungnya masih terdengar sampai saat ini. Bagaimana dengan pemuda Islam masa kini? Apakah mungkin bisa menyamai prestasi gemilang dahulu?

Jawabannya, sangat mungkin. Karena pemuda hari ini sama-sama memiliki potensi seperti pemuda pada masa kejayaan Islam. Sama-sama memiliki potensi akal yang menjadi potensi kehidupan. Tinggal para pemudanya, mau atau tidak memperjuangkan aturan Allah dan menerapkannya dimuka bumi. 

Pemuda, generasi agen perubahan tunjukan pada dunia, bahwa pemuda hari ini mampu membawa perubahan di masa yang akan datang. Wallahualam bissawab[ry].

Palembang Sumsel, 28 Oktober 2023

Baca juga:

0 Comments: