
motivasi
Pemuda, Bangkitlah dengan Islam
Oleh. Reva Lina
Melihat potret pemuda hari ini, seolah jauh dipandang. Banyak dari sekian pemuda tak mengenal agama sendiri. Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah pemuda seharusnya menjadi estafet perjuangan, penggerak perubahan? Lantas, ada apa dengan dirimu saat ini wahai pemuda?
Kita memang bukan hidup di zamannya Rasulullah. Juga bukan seperti para sahabat-sahabatnya. Namun, setidaknya kita bisa menjadi salah satu umatnya baginda Nabiyullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam yang memperjuangkan Islam ditengah gencarnya akhir zaman.
Pemuda, bangkitlah dengan Islam. Sejenak kita renungkan sejarah abad terdahulu generasi muda Islam yang sangat luar biasa agar menjadi teladan bagi kita semua.
Pemuda hari ini bukankah pemuda yang akan mendidik generasi berikutnya. Namun, jika pemuda hari ini saja porak poranda bagaimana bisa? Sibuk hura-hura, dengan gaya slogan nikmati masa mudamu tua baru kembali taat pada pencipta.
Wahai pemuda, setiap hal yang dilakukan semua akan kita pertanggungjawabkan. Taat tak perlu tunggu sekarat, karena kita tak pernah tahu esok hari akan bagaimana kehidupan ini.
Tak ibakah hatimu melihat babak kehidupan yang sudah jauh melesat berkembang. Banyak para kaum muslimin terpuruk karena sektor kegiatan. Kebobrokan moral generasi muda masa kini, di mana perzinahan, pembunuhan dianggap hal lumrah dilakukan. Nauzubillah.
Wahai pemuda bangkitlah dengan Islam, solusi dari setiap permasalahan. Agama yang paling benar menjawab keraguan.
Seperti yang telah tertuang dalam salah satu firman Allah yang berbunyi:
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
Arab-Latin: Innad-dīna 'indallāhil-islām, wa makhtalafallażīna ụtul-kitāba illā mim ba'di mā jā`ahumul-'ilmu bagyam bainahum, wa may yakfur bi`āyātillāhi fa innallāha sarī'ul-ḥisāb
Artinya: "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya." (QS. Ali Imran: 19)
Di dalam ayat tersebut mengandung enam aspek yang bisa kita simpulkan diantaranya:
1. Ayat tersebut ditujukan kepada setiap manusia agar mereka mengetahui serta memahami bahwa Islam adalah agama yang diakui oleh pencipta alam semesta Allah SWT. Islam salah satu Agama yang berdasar pada Al-Qur'an, Islam merupakan satu-satunya agama yang dipimpin oleh junjungan besar Baginda Nabiyullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.yang diutus untuk menggambarkan rahmat kepada seluruh alam.
2. Ayat tersebut menerangkan bahwa Allah menjadikan Islam di bawah kepemimpinan Nabiyullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam untuk memberikan dan menghasilkan kesejahteraan pada manusia.
3. Ayat tersebut juga menerangkan sebuah prinsip bahwa setiap manusia yang menganut agama Islam pasti akan mendapatkan kesejahteraan duniawi dan ukhrawi
4. Ayat tersebut menjelaskan prinsip makna dan arti sejahtera. Makna yang dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk situasi yang mampu membentuk kegembiraan hati dan ketenangan jiwa dan terbukanya peluang rezeki, nikmat, dan rahmat.
5. Pada ayat tersebut juga secara jelas menerangkan prinsip apabila satu cara dan gaya hidup yang diamalkan gagal menjuruskan kehidupan pada kesejahteraan, maka ia bukanlah cara dan gaya hidup yang diakui oleh Allah Swt.. Oleh karena itu, perlihatkanlah sejahtera dan kesejahteraan hidup.
6. Ayat tersebut juga secara jelas menerangkan prinsip bahwa agama Islam adalah agama yang mampu menghasilkan kekayaan dan kemewahan. Wallahualam bisshawab. [Ma]
Palembang Sumsel, 27 Oktober 2023
Baca juga:

0 Comments: