Headlines
Loading...
Pelayanan Terbaik Tamu Allah Dalam Naungan Khil4f4h

Pelayanan Terbaik Tamu Allah Dalam Naungan Khil4f4h

Oleh. Wie Amanah

Labbaik Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk. La syarika laka. Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu."

Tentu sangat bahagia apabila kita sudah bisa menjalankan ibadah haji sebagai satu momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Salah satu ritual ibadah yang berpahala sangat besar seperti pahalanya orang yang berjihad ke jalan Allah. 

Meski kewajiban haji hanya sekali seumur hidup, namun kerinduan untuk pergi kembali ke tanah suci selalu hinggap di hati setiap muslim yang pernah merasakan nikmatnya beribadah haji. Karena itu, bagi yang punya kemampuan finansial lebih ia bisa menunaikan ibadah haji berkali-kali.

Ibadah Haji Dalam Lingkaran Kapitalisme

Namun sangat disayangkan bahwa ada kabar bahwa jemaah haji tahun 2023 ini mengalami beberapa kendala, diantaranya keterlambatan pendistribusian makanan,  transportasi, dan tempat menginap para jemaah haji Indonesia yang kurang memadai.

Seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Hilman Latif, beliau menyesalkan kelambatan mashariq dalam menyiapkan layanan jemaah haji di Muzdalifah dan Mina, beliau juga menyampaikan akan mengawal terus kasus ini agar mashariq bergerak lebih cepat dalam penyiapan layanan bagi jemaah haji (Kompas.com/30/06/2023).

Negara Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar. Mestinya ada skema tertentu yang bisa menyelesaikan masalah ini, agar setiap tahun tidak muncul permasalahan-permasalahan yang sama, karena sudah diantisipasi sebelumnya oleh pihak terkait.

Sistem kehidupan saat ini adalah sistem yang dikuasai oleh ideologi kapitalisme sekularisme, sehingga penyelenggaraan haji pun tidak bisa terlepas dari kapitalisme ini. Pola pikir dan pola sikap manusia akhirnya banyak dipengaruhi oleh sistem kapitalisme ini termasuk individu, rakyat, maupun penguasa di negeri-negeri muslim. Ideologi kapitalisme memiliki standar perbuatan berupa manfaat dan standar kebahagiaannya adalah materi.

Maka wajar kalau pada akhirnya kapitalisme masuk ke dalam pelayanan publik yang terkait urusan rakyat, bahkan dalam masalah ibadah pun penguasa yang seharusnya menjadi pelayan rakyat berubah menjadi seperti pengusaha yang mempertimbangkan aspek manfaat dengan perhitungan untung rugi termasuk dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Dalam pandangan kapitalisme ibadah haji menjadi salah satu peluang bisnis yang bisa dieksploitasi seperti bisnis transportasi,  perhotelan, catering, buah tangan khas negara Arab, dan perizinan, juga jasa pembimbing ibadah haji.

Lantas sampai kapankah kasus di atas terulang? Ibadah haji terkendala dengan rumitnya administrasi, biaya yang mahal, transportasi dan akomodasi yang tidak memadai. Haji di masa kini pun perlahan berubah menjadi gaya hidup, tidak lagi mengukur kemampuan dan berdasarkan pada hukum syara yang menjadikannya wajib berhaji.

Khil4f4h Solusi Pelayanan Terbaik

Berbeda dengan sistem kapitalisme, Islam memiliki pandangan yang berbeda dalam penyelenggaraan haji. Ada beberapa strategi yang akan dijalankan oleh Kh4l!f4h dalam mengatasi persoalan seperti saat ini, antara lain: 
1. Dalam Khil4f4h, pemerintah akan membentuk departemen khusus yang mengurusi urusan haji dan umrah, dari pusat sampai ke daerah. Departemen ini yang bertanggung jawab mengurusi urusan haji meliputi persiapan, bimbingan, pelaksanaan, dan pemulangan jemaah ke daerah asal. Departemen ini juga akan bekerja sama dengan departemen lain seperti departemen kesehatan dan  departemen perhubungan.

2. Negara juga akan mengatur dan menetapkan biaya haji yang nilainya akan disesuaikan dengan biaya kebutuhan jemaah berdasarkan jarak wilayah dengan tanah suci, juga kebutuhan selama perjalanan pergi ke tanah suci dan kembali ke daerah asal. Negara juga akan membuatkan pilihan kepada jamaah haji yakni melalui rute darat, laut, atau udara. Dengan demikian, masyarakat akan bisa menjalankan ibadah haji sesuai dengan kemampuannya bukan karena gengsi semata. Selain itu, calon jemaah harus mampu menyediakan nafkah materi terhadap keluarga selama menjalani prosesi ibadah haji. 

3. Negara akan mengatur kuota haji dan umrah. Kuota haji berhak diatur oleh Kh4l1f4h supaya keterbatasan tempat bagi para calon jemaah haji tidak menjadi kendala. Bagi jemaah yang sudah memenuhi standar syara, merekalah yang akan diprioritaskan.

4. Negara memberi fasilitas dan membangun berbagai sarana demi kemudahan dan kelancaran dalam menyelenggarakan ibadah haji. Dalam Islam, penyelenggaraan haji adalah hak semua kaum muslimin dari berbagai wilayah di dunia. Tidak memandang suku bangsa ataupun ras, mereka dilayani dengan sebaik-baiknya. Pelayanan yang diberikan sebagai bentuk tanggung jawab, merupakan kewajiban yang harus dijalankan negara, sehingga dilakukan tanpa ada unsur bisnis, investasi atau mengambil keuntungan dari pelaksanaan ibadah haji.

Jamaah haji adalah tamu Allah dan dan negara akan menjamin pelayanan terbaik. Khil4f4h benar-benar berkomitmen melayani tamu-tamu Allah sesuai syariat Islam, menjamin dan memastikan urusan umat terselenggara dengan baik.

Wallahualam bissawab. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: