Headlines
Loading...
Menjadi Muslimah yang Tidak Mager dan Klemar-Klemer

Menjadi Muslimah yang Tidak Mager dan Klemar-Klemer

Oleh. Isty Da’iyah (Analis Mutiara Umat Institute)

Sobat Muslimah, tidakkah kita merasakan jika saat ini umat muslim sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Kehidupan sekuler kapitalis telah membawa kerusakan dimana-mana. Jauhnya ajaran Islam dari umat, telah berdampak buruk pada kehidupannya. Terutama pada generasi mudanya, so apakah kita akan diam saja? Padahal semua amal perbuatan kita akan dihisab di yaumil akhir kelak. Termasuk diamnya kita terhadap urusan umat ini.

Sahabat muslimah…, melihat fakta ini, tidak ada alasan bagi kita menjadi muslimah yang mager, malas gerak nimbun lemak. Sering merasa berat dan susah diajak bersegera dalam kebaikan. Banyak alasan disampaikan, ketika amanah diberikan. Terbiasa menolak amanah, padahal peluang pahala sudah di depan mata. Kadang anak dijadikan alasan, kadang kemampuan yang dijadikan kambing hitam. Bahkan tak jarang, sibuk dan repot dijadikan alasan. Padahal semua tahu, kita bukanlah sekumpulan pengangguran.🤗

Tidak bisa dimungkiri rasa malas memang bisa menyerang siapa saja. Sehingga kita harus mengidentifikasinya agar kita tidak terlena, sehingga waktu Sobat Muslimah, terbuang percuma. Bagi seorang muslim yang mendamba surga, sudah seharusnya waktu digunakan untuk menambah amal kebaikan. Jangan sampai kita menyesal di akhirat kelak, karena minimnya amal kebaikan kita. 

Sobat Muslimah, Allah Swt. sudah mengingatkan tentang pentingnya waktu dalam firman-Nya. Dalam surat Al-‘Asr manusia diingatkan untuk menjadi produktif agar waktunya tidak terbuang sia-sia. Karakter muslim produktif telah dijelaskan dalam ayat ini. 

Al-‘Asr, “Demi waktu (masa). Sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasehati dengan kesabaran,”

Sobat, dalam ayat ini Allah bersumpah karena waktu, yang demi waktu tersebut menunjukkan bahwa, apa yang dijelaskan berikutnya adalah sesuatu yang sangat penting untuk diketahui. Yakni sesungguhnya seluruh manusia itu dalam kerugian kecuali orang yang beriman. Orang yang mengerjakan kebaikan, beramar makruf nahi mungkar dengan sabar.

Oleh karenanya untuk menjadi muslimah yang produktif maka kita harus bisa menghargai waktu. Muslimah yang produktif akan selalu melakukan beberapa hal di antaranya:

Pertama, menghadirkan Allah sebagai wujud keimanannya. Idroksilabilah akan dihadirkan dalam segala aktivitas kita. 

Kedua, melakukan amal saleh yang dikaitkan dan diikatkan dengan keimanan kita. Yakni beramal dengan yang sesuai dengan hukum syara’.

Ketiga, muslim yang produktif bukan hanya manusia yang berguna untuk dirinya sendiri, namun muslim produktif adalah muslim yang berkontribusi untuk lingkungannya, masyarakat dimana ia tinggal, muslim yang peduli dengan keadaan bangsanya, umatnya, bahkan peduli kepada nasib seluruh umat manusia dan alam sekitar. Maka sejatinya muslim yang produktif harus beramar makruf nahi mungkar.

Keempat, muslim yang produktif akan konsisten dengan kesabaran. Melakukan usaha yang maksimal, bersabar dan menyerahkan segala hasilnya kepada Allah Swt.

Jangan Mager dan Klemar-Klemer

Muslimah yang punya misi besar pasti akan produktif menjalankan semua perannya. Jika ia seorang ibu ia akan menjadi pendidik dan pencetak generasi yang mumpuni. Peduli dengan lingkungan agar anaknya terjaga dari pergaulan yang salah arah. Apa pun profesinya muslimah akan menjalankan perannya dengan kesungguhan sebagai sarana ibadah kepada Allah Swt.

Sobat Muslimah, mari kita buang rasa mager dan klemar-klemer dengan menjadi bagian penolong di jalan Allah. Kita harus mengambil peran ini. Berkiprah di tengah umat dengan arah yang benar, memberi manfaat praktis sambil terus menancapkan mimpi besar yang sama, sehingga mimpi besar kita yakni bisa menjadi mimpi mayoritas umat Islam.

Sobat Muslimah, merujuk pada surat Al-‘Asr, seorang muslimah harus membuang semua hal yang sia-sia. Karena itu akan menghambat tujuan kita. Seorang pengemban dakwah harus punya batasan dalam bertindak. Jangan banyak termenung, karena itu kesia-sian, jangan hanya menyesali masa lalu, karena itu kesia-siaan, jangan terlalu mengikuti tren dan gaya hidup hedonis, karena itu kesia-siaan. Jadilah muslimah yang sat-set dan cepat tanggap.

Oleh karena itu untuk menghilangkan rasa mager menjadi produktif, maka semangat produktifitas harus dijaga. Di antara yang harus dilakukan adalah:

1. Manajemen waktu. Beramal dengan penuh perencanaan. Merancang apa yang harus di lakukan agar segala yang kita lakukan bisa terkontrol.

2. Fokus pada tujuan. Semua manusia pasti punya masalah, namun masalah itu hendaklah tidak memalingkan kita dari tujuan hidup kita. Sobat Muslimah harus bisa berpikir jernih, untuk apa kita ikut pembinaan, belajar, dan menuntut ilmu, tidak lain adalah agar kita bisa tahu mana yang benar, dan yang salah, agar tahu mana yang Allah rida dan Allah larang. Sobat, ingat perjuangan kita adalah untuk li isti’na’ fi hayati Islam, bukan karena pujian.

3. Mencari komunitas dan lingkungan yang mendukung dakwah kita. Mencari sahabat yang bisa mengingatkan kita, yang bisa memberikan semangat kita, agar kita tidak lelet dalam berdakwah. Sehingga kita akan mempunyai rasa malu ketika kita malas dan lelet dalam berdakwah.

4. Up-grading diri. Jangan bosan untuk belajar. Yang ingin berdakwah lewat tulisan segera belajar meng-upgrade diri dengan belajar menulis. Banyak belajar mengontak banyak orang agar kebenaran Islam tersampaikan, belajar menyampaikan dakwah dengan lisan atau tulisan. Jangan malu bertanya, jangan hanya diam dipojokan tanpa action karena malas gerak.

5. Evaluasi diri, mencari kelemahan diri sendiri untuk meningkatkan kualitas amalan kita, sehingga Allah berikan aliran pahala buat kita.

6. Banya berdoa agar pertolongan Allah segera tiba. Berdoa agar tetap semangat mendakwahkan Islam, agar terhindar dari rasa jumud dan kemalasan.

Sebagaimana sabda Nabi Saw: “Sebagian dari kebaikan seorang muslim adalah meninggalkan perbuatan yang sia-sia,” (HR. Imam At-Thirmidzi).

Semoga kita termasuk salah satu dari muslimah yang produktif, tidak mager, tidak klemar-klemer dalam mengambil peran besar ini. Menjadi bagian pejuang yang mendakwahkan Islam kaffah. Berusaha berperan maksimal untuk memahamkan umat agar kembali kepada Islam kaffah yang akan mengantarkan terwujudnya Islam rahmatan lil alamin.

Wallahu’alam bi shawab.

Baca juga:

0 Comments: