Headlines
Loading...

Oleh: Niwana Sadili
(Kontributor SSCQMedia.Com)

Teruntuk anak pertamaku sayang, Farah Nadia Hadi Haq,

Surat ini kutulis bukan sekadar di atas kertas, melainkan di atas palung hati yang terdalam, penuh dengan getaran cinta yang tulus dan tak bertepi hanya untukmu, anakku. Sebelum hati ini menumpahkan setiap harap dan doa yang terukir panjang, izinkan Mama membawa kembali sejenak ingatan pada momen suci saat Kakak Farah dihadirkan ke dunia.

Syukur alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melukis takdir terindah dalam hidup Mama. Kehadiran Kakak Farah adalah anugerah terindah yang menyinari semesta hati Mama, sekaligus amanah termulia dan tak ternilai harganya yang Allah titipkan di pundak ini. Kak Farah adalah napas dan alasan Mama untuk selalu menjadi yang terbaik.

Jauh sebelum semesta mengenal sosok Kakak, jauh sebelum kehadiranmu menjadi nyata, Mama telah menyimpan sebuah harapan agung yang tertanam kuat di sanubari. Ketika kelak engkau hadir mengisi dunia ini, Mama memohon agar engkau tumbuh menjadi seorang anak yang salihah, yang hatinya selalu terpaut pada Al-Qur’an.

Saat Mama menyadari kehidupan mulai bersemi dalam rahim, segala daya dan upaya yang Mama ketahui Mama lakukan dengan penuh kesungguhan dan cinta demi membentuk jiwamu menjadi hamba yang dicintai-Nya. Saat Kakak masih dalam kandungan, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an senantiasa Mama bisikkan, mengalir merdu bagai air penyejuk. Mama berharap melodi syahdu Kalamullah ini menjadi jejak pertama yang kau kenali, menumbuhkan kecintaanmu untuk membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an sepanjang hidupmu.

Kakak Farah, buah hati Mama yang Mama sayangi.
Tak hanya Mama membacakan Al-Qur’an, untaian zikir pun tak pernah luput Mama lafazkan. Setiap desahan napas saat mengandungmu adalah zikir yang mengalir syahdu, memenuhi ruang pendengaranmu. Mama ingin pendengaranmu terbiasa dimanjakan oleh lantunan yang menenangkan, dengan harapan kelak engkau tumbuh menjadi seorang ahli zikir. Mama memimpikan lisanmu terbiasa basah dengan pujian kepada-Nya, agar hatimu selalu terpaut erat dengan Allah, Sang Maha Pencipta segala keindahan.

Kakak Sayang,
Sejak kehadiranmu di dunia, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an senantiasa Mama perdengarkan, menghiasi hari-harimu. Ini adalah ikhtiar tulus Mama agar Kalamullah meresap dan melekat kuat dalam sanubarimu. Sejak usiamu masih dini, Mama telah mengajakmu menalar hakikat penciptaan bahwa dirimu, Mama, seluruh keluarga, bahkan seluruh manusia, alam semesta, dan segala isinya adalah ciptaan Allah semata. Sungguh, Allah Maha Pencipta (Al-Khaliq) dan Maha Pengatur (Al-Mudabbir) atas segala sesuatu. Oleh karena kesadaran itulah, Anakku tersayang, kita wajib beribadah dan senantiasa taat kepada Allah Ta’ala.

Semua curahan kasih sayang, bimbingan, dan lantunan doa itu Mama lakukan dengan satu harapan paling mendalam agar kelak engkau tumbuh menjadi mutiara hati yang salihah; menjadi seorang hamba yang taat dan mencintai Allah sepenuh jiwa. Kakak memahami bahwa Allah menciptakan hamba-Nya tidak untuk tujuan lain kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an surat Az-Zariyat ayat 56:

ÙˆَÙ…َا Ø®َÙ„َÙ‚ْتُ ٱلْجِÙ†َّ ÙˆَٱلْØ¥ِنسَ Ø¥ِÙ„َّا Ù„ِÙŠَعْبُدُونِ

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.

Kakak sayang, itulah mengapa sejak engkau masih bersemayam dalam rahim Mama, lantunan Al-Qur’an telah Mama kenalkan padamu. Ini adalah kesadaran terdalam Mama bahwa hanya dengan Kalamullah jiwamu akan menemukan makna hidup sejati, hatimu akan diliputi kebahagiaan hakiki, dan hidupmu akan terangkat mulia. Jadikanlah Al-Qur’an sebagai pelita dan penuntun setia dalam setiap langkahmu. Dengannya, insyaallah engkau akan meraih keselamatan dan keberkahan yang sempurna, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Anakku Sayang,
Genggamlah erat Al-Qur’an; jadikanlah ia teman setia yang mengiringi setiap langkahmu dan bekal terbaik yang tak pernah habis dalam perjalanan hidupmu. Ia adalah cahaya yang akan mengeluarkanmu dari gelapnya kebodohan, menuntunmu ke jalan yang lurus dan penuh kemuliaan. Hiasilah malammu dengan lantunan tilawahnya dan penuhilah siangmu dengan mengamalkan ajaran-Nya dalam setiap gerak dan aktivitasmu. Jangan biarkan hatimu kering dari ayat-ayat Allah. Jangan pernah kau biarkan jarak memisahkanmu darinya, Nak.

Anakku, jadikanlah aktivitas belajar dan mengajarkan Al-Qur’an sebagai kebanggaanmu, karena orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an adalah sebaik-baik manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:

Ø®َيرُÙƒُÙ… Ù…َÙ†ْ تَعَÙ„َّÙ…َ القُرْآنَ ÙˆَعَÙ„َّÙ…َÙ‡ُ
(HR. Bukhari)

Dari Utsman bin Affan ra., Rasulullah saw. bersabda,
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)

Anakku sayang, alangkah indahnya kelak di akhirat saat kita dipanggil Allah dengan panggilan mulia:

“Bacalah, naiklah, dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu berada pada akhir ayat yang engkau baca.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Anakku Sayang,
Cukup sampai di sini dulu untaian kata dari Surat Cinta Mama kali ini. Insyaallah, ini hanyalah permulaan. Mama akan terus menulis ribuan kisah dan surat cinta untukmu, sebagai wujud nyata kasih sayang yang tak terhingga. Mama berharap, jangan pernah kau merasa jenuh menerima setiap lembar hati yang Mama kirimkan. Ingatlah selalu, Nak, doa terbaik Mama adalah napas yang menyertai setiap langkah kakimu.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Magetan, 13 November 2025

Dengan segenap cinta,


Mama


Baca juga:

1 komentar