Headlines
Loading...

Oleh: Naila Dhofarina Noor
(Kontributor SSCQMedia.Com)

Waktu menyisakan kisah
Kala rasa terabai realita
Sepi di tengah ramai dunia
Inginnya menjangkau bahagia

Cinta, fitrah yang terhujam dalam sanubari
hangat dalam rindu yang berharap bertepi
Rasa hadir di antara mimpi-mimpi
namun terjaga dalam kekacauan negeri

Para ibu terluka, hingga menghabisi diri
atau dihabisi karena perhatian tak pernah menyentuh
Reputasi pejabat negeri kian runtuh
arus informasi mengalir keruh
Pengadilan tanpa ruh
generasi muda bergumul dalam rusuh
Aaarrgh... cukup!
Biarlah kalbu ini bersimpuh
mengais iba dari Pemilik Jagat Raya
dengan seluruh peluh

Sungguh,
rasa cinta negeri ini menjelma luka
menyebarkan kesakitan
yang menggerakkan segenap jiwa dan raga
Terus menganga, berteriak:
"Mana keadilan? Mana janji-janji manis katanya cinta?!"
Darah perjuangan mendidih
mengalir di dada generasi tua dan muda
berproses menyembuhkan luka
dengan segala harta dan upaya

Sungguh,
rindu akan kesejahteraan
akan kebersamaan dalam fitrah kemanusiaan
Berjalan di bawah cahaya
jalan-jalan Pemilik Kehidupan
menikmati bahagia dalam dekapan
kisah yang dulu pernah ada
dalam episode gemilang
suatu peradaban

Baca juga:

0 Comments: