Headlines
Loading...

Oleh. Neni Arini
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com — Salat lima waktu adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah. Setiap muslim wajib melaksanakannya sebagaimana diperintahkan oleh Allah Swt. dan dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Kita wajib mengerjakannya dan tidak boleh menyia-nyiakannya. Kita harus menjaga waktu pelaksanaannya, thuma’ninah-nya, dan kekhusyukannya. Kewajiban melaksanakan salat dimulai sejak masuk usia baligh dan terus berlanjut hingga wafat.

Oleh karena itu, penting bagi kita mendidik anak-anak sedini mungkin agar terbiasa melaksanakan salat lima waktu. Dengan begitu, ketika masa baligh tiba, amalan tersebut tidak lagi terasa berat untuk dilakukan.

Rasulullah saw. bersabda:
Lima salat yang Allah wajibkan atas hamba-Nya. Barangsiapa mengerjakannya dan tidak menyia-nyiakannya sedikit pun karena menganggap enteng, maka ia memiliki perjanjian dengan Allah untuk memasukkannya ke surga. Dan barangsiapa tidak mengerjakannya, maka ia tidak memiliki perjanjian dengan Allah. Jika Allah berkehendak, Dia akan mengazabnya, dan jika Dia berkehendak, Dia akan mengampuninya.”

Dalam Islam, salat memiliki kedudukan yang sangat tinggi dibandingkan ibadah lainnya karena merupakan tiang agama.

Jangan sampai kita termasuk orang yang menyia-nyiakan salat: kadang salat, kadang tidak, hanya mengerjakan sebagian waktu, atau melaksanakannya tanpa thuma’ninah, bahkan tidak sesuai perintah Allah Swt. dan teladan Rasulullah saw.

Salat adalah amal terbaik seorang muslim dan merupakan amal pertama yang akan dihisab pada hari kiamat. Salat juga menjadi pesan terakhir Rasulullah saw. kepada umatnya sebelum beliau wafat.

Seorang muslim tidak boleh menunda salat dengan berbagai alasan. Hendaknya dilakukan tepat waktu. Begitu azan berkumandang, bergegaslah mengerjakan salat. Jangan biasakan menunda, dan jangan biarkan setan membelenggu hati untuk menunda-nunda ibadah.

Jangan pula hanya merasa cukup dengan salat wajib lima waktu. Hendaknya kita menambah dengan salat sunah. Banyak hikmah yang didapat dari salat sunah, di antaranya sebagai bentuk rasa syukur seorang hamba kepada Penciptanya. Nabi Muhammad saw. bahkan pernah salat tahajud hingga kedua kakinya bengkak demi menunjukkan rasa syukur kepada Allah Swt.

Alhamdulillah, sejak kecil aku sudah dibiasakan melaksanakan salat lima waktu. Lingkungan rumah yang kental nuansa keagamaan membuat anak-anak terbiasa salat sejak usia dini. Masjid di daerah tempat tinggalku juga memiliki program pembiasaan salat bagi anak-anak agar mereka istikamah.

Dengan pembiasaan itu, ketika memasuki usia baligh, salat tidak lagi menjadi beban, tetapi sudah menjadi kebutuhan dan kewajiban yang harus dilaksanakan.

Bekal pendidikan salat dari orang tua itu aku terapkan pula pada kedua anakku. Sejak kecil, mereka aku biasakan untuk tidak meninggalkan salat lima waktu. Alhamdulillah, ketika mereka mencapai usia baligh, salat sudah menjadi amalan wajib yang mereka kerjakan secara istikamah.

Mendirikan salat adalah bukti keimanan seseorang, sekaligus penegakan agama. Jika kita menegakkan salat, sama dengan kita menegakkan agama. Sebaliknya, jika kita mengabaikannya, itu sama dengan meruntuhkan agama kita sendiri.

Salat berpengaruh besar terhadap amal-amal seseorang di luar salat. Jika salatnya baik, seluruh amal lainnya akan baik. Artinya, jika salat dikerjakan sesuai teladan Rasulullah Saw., insyaallah salat tersebut akan diterima oleh Allah Swt. dan berdampak positif pada perilaku. Sebaliknya, jika salatnya buruk—dilakukan tergesa-gesa, tidak memenuhi syarat dan rukun, serta tanpa adab—maka besar kemungkinan amal lainnya pun ikut buruk.

Ya Allah,
Jadikanlah hamba orang yang senantiasa mendengar panggilan-Mu. Ketika azan berkumandang, getarkanlah jiwa ini untuk segera bersujud kepada-Mu. Jangan biarkan aku lalai. Tetapkanlah hati ini selalu terpaut pada-Mu serta istiqamah dalam ketaatan.

Ya Allah, kuatkan iman hamba. Jadikan salat sebagai penyejuk kalbu. Istikamahkanlah hamba dalam ibadah hingga akhir hayat. []

Baca juga:

0 Comments: