Headlines
Loading...
Mengharap Surga Al-Husna dari Pintu Haji dan Umrah

Mengharap Surga Al-Husna dari Pintu Haji dan Umrah

Oleh. Ratty S. Leman
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Alhamdulillah kita telah berjalan-jalan, bertamasya berkeliling-keliling di sepuluh taman-taman surga. Sebenarnya masih ada beberapa taman surga yang belum kita kunjungi seperti Surga Darul Muttaqin, Surga Maqom Al-Amin, Surga Ma'adi Sidqi, dan Surga Darul Hayawan.

Ada 15 Surga yang kita kenal, dan kita membahasnya surga yang kesepuluh di hari ini, yakni Surga Al-Husna. Bagaimana Surga Al-Husna itu. Yuk kita tadaburi.

Surga Al-Husna adalah salah satu nama surga dalam Islam yang disebutkan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Yunus ayat 26. Al-Husna berarti "yang terbaik" atau "yang paling indah". Surga ini diperuntukkan bagi orang-orang yang berbuat baik dan berusaha mencapai kesempurnaan dalam ibadah mereka.

Penghuni Surga Al-Husna akan mendapatkan balasan yang terbaik dan tambahan kenikmatan dari Allah Ta'ala serta terbebas dari segala macam kehinaan dan kesedihan. Hal ini terdapat dalam firman Allah Surah Yunus ayat 26 yang menjelaskan bahwa, "Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya."

Di Surga Al-Husna juga dijanjikan tambahan kenikmatan yang tidak terbayangkan oleh manusia. Penghuni Surga Al-Husna akan memiliki wajah yang berseri-seri, tanpa ada kesedihan atau kehinaan. Dengan demikian, Surga Al-Husna adalah tempat yang sangat tepat, mulia, dan indah yang dijanjikan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, serta berusaha mencapai kesempurnaan dalam ibadah mereka.

Al-fakir sebagai seorang muslim tentu sangat ingin menyempurnakan rukun Islam yang lima. Rukun Islam yang pertama, kedua, ketiga, dan keempat tentu mudah kita laksanakan. Namun untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima kami membutuhkan keberanian. Berani menyatakan bahwa kita mampu (istita'ah) baik harta, fisik, maupun psikis.

Alhamdulillah ibadah haji sudah Al-fakir tunaikan di usia muda yakni 26 tahun pada tahun 1996. Waktu itu Al-fakir pergi berhaji bersama Ibu dan Bapak. Tentu sangat bahagia bisa berhaji di usia muda dan bersama orang tua. Kenikmatan yang tiada terkira.

Ibadah umroh baru Al-fakir lakukan setelah menikah dan punya 3 anak. Alhamdulillah pada saat liburan akhir tahun 2014 dan menjelang tahun 2015, kami sekeluarga bisa menjalankan ibadah umrah.

Bahagia bukan kepalang. Alhamdulillah, kami diizinkan Allah merasakan suasana surga dunia sebelum merasakan surga di akhirat. Bahagia rasanya ketika berhaji bersama kedua orang tua dan berumrah bersama keluarga. Kenikmatan itu dirasakan juga oleh anak-anak. Masyaallah, anak-anak ingin kembali berhaji dan berumrah saat dewasa nanti. Mereka ingin merasakan suasana surga itu lagi dan lagi.

Siapa pun yang pernah berhaji dan berumrah, pasti ingin kembali lagi dan lagi. Memandang Kabah, salat di Masjidilharam yang pahalanya 100.000 kali lipat, salat arbain di Masjid Nabawi yang pahalanya 50.000 kali, salat dan berdoa di Raudah, serta kenikmatan-kenikmatan lainnya yang bagaikan surga bisa kita rasakan. Semoga pintu ibadah haji dan umrah kami bisa mengantarkan kami ke Surga Al-Husna ini. Amin ya mujibassailin.

Ada amalan yang masih kami lakukan untuk menggapai surga ini. Saat ini, tanah suci pertama kami dalam kedukaan yang sangat mendalam. Tanah Suci Baitulmaqdis dihancurkan oleh musuh-musuh Allah. Kami sangat ingin Masjidilaqsa dibebaskan dari penjajah. Tanah para Nabi itu berduka sangat dalam sampai detik ini.

Yang lebih menyedihkan, dunia diam terhadap genosida yang dilakukan musuh-musuh Allah terhadap rakyat Gaza, penjaga tanah pusaka dan tanah kharajiyah milik kaum muslimin.

Hanya doa yang tak putus yang kami deraskan, hanya donasi, zakat, infak, sedekah, hadiah yang tak seberapa yang kami kirimkan. Hanya boikot produk musuh yang bisa kami lakukan sebagai bukti keberpihakan kami ada di mana. Hanya aksi-aksi di dalam negeri yang bisa kami ikuti agar para penguasa mengerti suara rakyatnya. Hanya lisan dan tulisan yang bisa kami persembahkan untuk menjembatani antara realitas yang kelam dengan solusi peradaban Islam yang gemilang.

Kami sedang mengetuk pintu-pintu surga di akhirat dengan amal-amal kami yang tak seberapa ini. Kami juga punya visi dan misi besar untuk bergerak mencerahkan umat dengan ikut serta berdakwah. Menyampaikan bahwa tidak ada solusi dengan jalan diplomasi ala Yahudi. Dalam Islam solusinya adalah jihad fi sabilillah yang dipimpin oleh seorang khalifah yang menyatukan umat Islam dari berbagai penjuru negeri. Ayolah segera bergabung, merapatkan barisan bersama berdakwah untuk melanjutkan kehidupan islami di seluruh negeri. Allahu Akbar.

Setelah berkunjung ke Masjidilharam dan Masjid Nabawi, rasanya tak lengkap jika tak berkunjung ke Masjidilaqsa. Inilah tiga tempat utama yang kita harus berusaha mengunjunginya sebelum bepergian ke tempat lain di permukaan bumi ini.

Siapa yang tak ingin ke Masjidilaqsa dalam keadaan merdeka, bersih dari musuh-musuh Allah. Masuk ke Masjidilaqsa dengan tenang dan damai. Masuk ke Baitulmaqdis tanpa visa karena seluruh kaum muslimin disatukan dalam Daulah Khilafah ala Minhajin Nubuwah yang kedua. Labaik, labaik, labaik ya Aqsa! Amin ya mujibassailin. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: