Headlines
Loading...

Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Siapa yang tak mengenal komunitas SSCQ? Komunitas yang didirikan oleh Bunda Lilik ini sungguh luar biasa. Sebuah komunitas yang kegiatan utamanya adalah ODOJ (One Day One Juz). Namun, ini bukan sembarang ODOJ, karena ada "plus"-nya. Kelebihannya adalah, jika mungkin dalam komunitas lain  sekadar tilawah dengan membaca aksara Arabnya saja, berbeda dengan SSCQ. Di SSCQ justru ada terjemahannya. Karena itu, disebut ODOJ plus-plus.

Komunitas SSCQ ini berkembang cukup pesat dan berhasil menjaring anggota dari berbagai daerah di Nusantara. Termasuk saya, yang saat ini juga menjadi bagian dari komunitas keren ini. Mungkin saya termasuk terlambat memutuskan untuk bergabung. Awal mengenal komunitas ini, dalam pikiran saya adalah takut tidak konsisten jika ikut bergabung. Masalahnya, saya lihat di beranda Facebook teman-teman yang sudah lebih dulu bergabung, banyak tantangannya. Ternyata bukan hanya tantangan, tetapi komunitas ini memang memiliki kurikulum. Masyaallah, sungguh luar biasa ide brilian dari sang penggagas.

Saya mengenal komunitas SSCQ pada pertengahan tahun 2023. Sebelumnya, saya tergabung dengan sebuah media daring yang kebetulan juga menjadi titik awal saya menemukan kemampuan menulis. Saat itu, saya mulai berkenalan dengan banyak penulis hebat dari berbagai wilayah Indonesia. Sungguh sebuah nikmat yang selalu saya syukuri karena bisa mengenal banyak sahabat dari dunia literasi. Dengan begitu, saya semakin mudah menimba ilmu kepenulisan dari para suhu.

Sebelum memutuskan bergabung, saya lebih dulu mengenal Teh Irna Kartika Dewi. Beliau ternyata juga termasuk bagian penting dari komunitas SSCQ. Hanya saja, saat itu saya belum mengetahuinya. Teh Irna adalah orang yang sangat ramah dan ternyata juga cukup ramai aslinya. Beliau orang pertama yang mengajak saya bergabung dengan komunitas SSCQ. Namun, waktu itu ajakan beliau masih saya tolak. Saya masih berpikir-pikir karena takut tidak bisa mengikuti ritmenya.

Jika tidak salah, dua kali Teh Irna mengajak saya untuk segera bergabung. Lagi-lagi, saya masih takut. Saya lihat, komunitas ini memiliki banyak sekali agenda. Sampai pada akhirnya, diri ini mantap untuk memutuskan bergabung. Tepatnya saya lupa, tetapi masih di tahun 2023.

Saya mencoba mengirim pesan kepada Bunda Lilik dan menyatakan keinginan saya bergabung menjadi anggota SSCQ. Gayung pun bersambut. Tak perlu waktu lama, Bunda Lilik membalas pesan saya. Alhamdulillah, beliau menyambut dengan baik. Kemudian, saya utarakan kekhawatiran saya terkait kurikulum yang ada di SSCQ. Beliau menasihati dengan lembut dan mengingatkan saya untuk senantiasa melibatkan Allah dalam setiap urusan. Saya masih ingat sekali pesan beliau kala itu.
"Nikmati saja prosesnya, skala prioritas. Jangan lupa libatkan Allah. Minta kemudahan kepada Allah, karena jika bukan karena pertolongan Allah, untuk membaca satu ayat Al-Qur'an saja, kita tidak akan pernah bisa." Begitu pesan beliau kala itu.

Jujur, saya cukup "tertampar" dengan pesan dari Bunda kala itu. Karena jujur, mungkin sebelum mendapat nasihat tersebut, saya sering kali lupa melibatkan Allah dalam segala urusan. Saya sering merasa semua terjadi karena usaha saya. Astagfirullah, sebegitu dangkalnya pemahaman saya dahulu.

Jika tidak salah, saya bergabung dengan komunitas SSCQ pada saat tantangan ODOJ yang ke-40. Saat itu, saya masih meraba-raba dan melihat teman-teman yang lain. Jika ada yang tidak dipahami, saya tidak segan bertanya. Pada tantangan tersebut, saya belum bisa kholas karena saya baru bergabung di pertengahan tantangan. Tetapi, alhamdulillah saya mulai bisa mengikuti ritme dan mengerjakan beberapa kurikulumnya.

Bunda Lilik begitu sabar membersamai kami. Beliau selalu menebarkan aura positif. Semangat beliau dalam mengajak kami untuk senantiasa bermesraan dengan Al-Qur'an sungguh luar biasa. Terkadang, saya malu dengan berbagai capaian prestasi beliau di usianya yang tak lagi muda. Saya cukup "tertampar" dengan kegigihan beliau dalam mencari ilmu dan membaginya kembali kepada kami. Bahkan, Bunda Lilik tidak segan-segan mengorbankan hartanya demi kemajuan SSCQ, demi bisa memberikan hadiah atau sekadar apresiasi untuk anggota yang bisa memenangkan tantangan.

Sekarang, saya merasa sangat bersyukur karena sudah menjadi bagian dari komunitas keren ini. Meskipun masih tertatih-tatih untuk bisa istikamah mengerjakan berbagai tugasnya, alhamdulillah tidak pernah ada keinginan untuk keluar atau meninggalkan SSCQ. Alhamdulillah, sejauh ini sudah cukup nyaman. Semoga sampai akhir hayat saya tetap berada dalam komunitas SSCQ.

 Semoga SSCQ bisa menjadi wasilah saya masuk surga, karena di sini, setiap harinya saya senantiasa bermesraan dengan Al-Qur'an. Semoga kebiasaan baik ini membuat Allah rida.

Terima kasih, Bunda, karena sudah memberi kesempatan kepada saya bergabung dalam komunitas SSCQ. Terima kasih karena tidak pernah bosan memberikan motivasi. Terima kasih karena Bunda selalu mengajak kami, terutama saya, untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan keluar dari zona nyaman. Saya tidak dapat membalasnya. Hanya doa yang bisa saya panjatkan. Semoga Bunda dan keluarga senantiasa diberi kesehatan yang paripurna. Semoga Bunda selalu dalam penjagaan-Nya. Amin. [An]

Baca juga:

0 Comments: