Headlines
Loading...
Belajar Bahasa Arab, Belajar Bahasa Surga

Belajar Bahasa Arab, Belajar Bahasa Surga

Oleh. Ratty S. Leman
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com — Siang itu, saat sedang menyetrika di lantai dua, si bungsu tiba-tiba bertanya, “Ibu sedang menyanyi lagu apa sih?”

Aku tersenyum dan menjawab, “Ini lagu rumus bahasa Arab yang harus dihafal.”

Kakaknya ikut penasaran, “Memang Ibu kuliah lagi? Kok belajar bahasa Arab?”

“Enggak sekolah, enggak kuliah, cuma kursus bahasa Arab saja,” jawabku singkat.

Si sulung menimpali, “Lho, memang kenapa Ibu belajar bahasa Arab? Buat apa?”

Aku pun mengajak mereka mendekat. “Sini, nanti Ibu jelaskan.”

Belajar Itu Sepanjang Hayat

Aku katakan kepada mereka, “Ada hadis yang berbunyi: Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat.
Artinya, belajar itu kewajiban seumur hidup. Bukan hanya saat sekolah, tapi sepanjang hayat. Belajar kapan pun, di mana pun, dan kepada siapa pun. Bahkan ada pepatah bahasa Inggris: Long Life Education, belajar seumur hidup.

“Kita juga harus meniatkan belajar untuk mencari rida Allah, bukan hanya untuk nilai atau ijazah,” lanjutku.

Ilmu Sebelum Amal

Aku menambahkan hadis lain: “Menuntut ilmu itu wajib bagi laki-laki dan perempuan.”

“Jadi semua wajib belajar. Karena amal tanpa ilmu akan tertolak.”

Si sulung langsung nyeletuk, “Kalau kerja keras tapi tanpa ilmu, nanti kerjanya ngawur, ya? Capek deh, ditolak pula!”

Aku tersenyum. “Betul. Maka bekerja harus rajin sekaligus cerdas, bukan sekadar keras.”

Mengapa Belajar Bahasa Arab?

Aku pun menjelaskan alasan khusus mengapa belajar bahasa Arab, yaitu bahwa Al-Qur’an ditulis dalam bahasa Arab; salat harus dengan lafaz bahasa Arab; hadis-hadis ditulis dengan bahasa Arab; kitab para ulama besar berbahasa Arab; dan bahasa Arab adalah bahasa surga.

“Kalau tidak belajar bahasa Arab, nanti di surga hanya diam saja karena tidak bisa bicara,” candaku.

Mereka tertawa, tapi mengangguk paham.

Aku menambahkan, “Allah memilih bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an. Tata bahasanya paling lengkap dibanding bahasa lain. Tapi tetap, tidak ada satu pun yang bisa menandingi bahasa Al-Qur’an. Bahkan teknologi secanggih apa pun tidak bisa membuat tandingannya.”

Allah berfirman:

“Dan jika kamu meragukan (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah yang semisal dengannya…” (QS. Al-Baqarah: 23).

Penutup

Obrolan pun berakhir seiring selesainya setrikaan. Alhamdulillah, nikmat mana lagi yang hendak kita dustakan? Dari sekadar menghafal lagu bahasa Arab, lahirlah percakapan bermakna bersama anak-anak.

Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. [My]


Baca juga:

0 Comments: