Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Awalnya aku tidak memahami apa itu makna literasi. Setelah bergabung di komunitas yang super keren, yaitu komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an (SSCQ) barulah aku benar-benar memahami tentang literasi.
Literasi adalah kemampuan dasar seseorang dalam membaca, menulis dan berbicara. Walaupun sebenarnya hal ini pernah kulakukan sejak aku duduk di bangku SMA dan kuliah, hanya saja aku tak paham bahwa itu disebut literasi.
Mendengar kata literasi, membuatku terhanyut dengan kisah perjalanan hidupku 20 tahun yang silam, tepat saat aku duduk di bangku kuliah semester 3 pada tahun 2005. Saat itu Allah sedang memberikan ujian dalam diriku. Ujian keikhlasan, kesabaran, kesungguhan dan keistikamahan dalam jalan dakwah yang menjadi pilihan hidupku.
Aku pernah mengalami tidak memiliki uang sepeser pun, karena tidak ada lagi subsidi dana yang kuterima. Namun, aku harus tetap bertahan dalam perjuangan dakwah sambil terus kuliah. Aku terus berpikir bagaimana caranya agar aku bisa tetap dakwah dan melanjutkan kuliah. Jarak tempuh antara rumah dan kampus cukup jauh, dengan waktu lebih dari satu jam perjalanan yang kulalui dengan mengendarai angkutan umum.
Alhamdulillah atas izin Allah, Allah menunjukkan jalan bagiku agar aku bisa memiliki uang untuk menyambung hidup di ibukota. Ada lomba karya ilmiah yang diadakan oleh Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, kampus tempatku menimba ilmu. Lomba diadakan untuk semua mahasiswa dari setiap fakultas.
Maha benar Allah dalam firman-Nya QS. Muhammad ayat 7,
ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّذِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْٓا اِÙ†ْ تَÙ†ْصُرُوا اللّٰÙ‡َ ÙŠَÙ†ْصُرْÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙŠُØ«َبِّتْ اَÙ‚ْدَامَÙƒُÙ…ْ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu".
Keyakinanku pada firman Allah benar-benar terealisasi. Allah tidak akan pernah mengingkari janji-Nya. Allah tunjukkan kehebatan-Nya dengan memberikan pertolongan-Nya. Atas izin Allah aku menang dalam lomba karya ilmiah tersebut, alhamdulilah aku mendapatkan juara ke-3 dengan hadiah 500.000 pada tahun 2005. Uang tersebut aku gunakan untuk biaya transportasi dari Tanjung Morawa tempat tinggalku menuju Medan tempatku dakwah dan kuliah.
Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak, sungguh tidak disangka aku bisa mendapatkan juara. Benar sekali bahwa Allah akan memberikan pertolongan-Nya pada orang-orang yang menolong agama Allah.
Di kampus UIN-SU ada organisasi menulis, nama organisasinya "Dinamika". Awalnya aku mendapatkan amanah sebagai tim kontak organisasi kampus, rutin setiap pekan kontak dan membagikan buletin Islam yang terbit setiap hari Jum'at. Lama kelamaan aku tertarik untuk mengirimkan tulisan ke organisasi tersebut. Akhirnya aku pun mengirimkan tulisan. Alhamdulillah Allah memberikan pertolongan-Nya kembali, tulisanku tayang di majalah kampus. Saat itu aku menulis tentang kondisi kaum muslimin yang jauh dari syariat Islam dan solusi tepat yang harus diambil kaum muslimin. Sungguh tak disangka, tulisanku akan dibaca oleh para mahasiswa dan dosen. Ternyata setiap tulisan yang tayang mendapat hadiah, alhamdulilah.
Semangat menulisku pun makin menggelora. Aku juga beberapa kali mengirimkan tulisan surat pembaca ke surat kabar yang ada di Medan. Alhamdulillah saat ayah membaca surat kabar langganan ayah, yaitu "Sumut Pos". Ayah menemukan tulisanku tayang di surat kabar tersebut. Tentu saja ayah terkejut dan bersyukur ternyata ada tulisan anak bungsu ayah tayang di salah satu surat kabar.
Itulah sepenggal kisahku dalam menulis saat masih kuliah dulu, yang ternyata baru kupahami setelah bergabung dengan SSCQ bahwa menulis merupakan salah satu bagian dari literasi.
Setahun setelah tamat kuliah, aku pun menikah dan pindah ke Batam. Beberapa tahun kemudian balik lagi pindah ke Medan. Beberapa tahun menjalani kehidupan berumahtangga tangga, mengurus suami, anak dan dakwah. Aku pun tidak lagi menulis. Sampai akhirnya aku kenal SSCQ melalui perantara sahabat dakwah di Medan, Kak Alfi Ummu Arifah.
Ibarat orang yang pernah jatuh cinta dan lama tak berjumpa, rindu pun membuncah. Kini cinta itu bersemi kembali. Cintaku bersemi bersama SSCQ literasi. Aku yang dulu saat masih kuliah sangat suka menulis, bukan karena hadiah yang kuterima tapi karena ingin menyampaikan Islam lewat tulisan dan rasanya senang sekali ketika tulisan yang kita tulis dibaca dan bisa menjadi perantara orang lain menemukan jalan untuk perubahan dalam dirinya. Sungguh aku berharap ini akan menjadi amal jariah bagi diri ini yang penuh dosa. Hadiah adalah pemantik saja, rida Allah tetaplah menjadi tujuan di atas segalanya.
Tepat tiga tahun yang lalu aku bergabung dengan SSCQ. Saat itu sebagai pemula, aku mendapatkan hadiah tiket literasi dari sahabat surga SSCQ. Kelas literasi khusus yang pertama kali kuikuti di SSCQ adalah kelas Literasi Khusus SSCQ Sharing Manajemen pada hari Rabu, 20 Juli 2022 lewat WA grup. Saat itu yang menjadi pemateri adalah bunda Lilik dan host-nya ustadzah Yuyun.
Aku juga mendapatkan hadiah tiket kelas literasi SSCQ 12 dari sahabat surga. Saat itu pertama kali mengikuti launching kelas dengan tema "Challenge Membuatku Istikamah Menulis". Dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Agustus 2022 lewat WA grup. Bunda Lilik sebagai pemateri dan mbak Ema sebagai hostnya.
Sungguh kenikmatan yang luar biasa bisa belajar tentang literasi dan mendapatkan hadiah tiket dari sahabat surga di SSCQ. Rasa cinta dengan menulis yang dulu pernah tumbuh di sanubari terasa bersemi kembali setelah bertemu SSCQ literasi.
Alhamdulillah akupun rutin mengikuti challenge di SSCQ. Aku terus berusaha memenuhi tugas-tugas kurikulum dalam challenge, berusaha mendapatkan tiket sendiri dan bisa memberikan hadiah tiket untuk sahabat surga yang membutuhkan. Kini sudah sampai pada challenge yang ke-49 dan kelas literasi yang ke-44. Masya Allah, semoga Allah layakkan diri ini untuk tetap istikamah bersama SSCQ, aamiin.
Menjadi bagian dari SSCQ merupakan kenikmatan yang luar biasa bagiku. Banyak hal yang bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi hidup dan dakwahku. Satu hal yang tertancap kuat dalam pikiranku bahwa satu tulisan bisa menembus jutaan kepala. Jika dari satu tulisan saja bisa menjadi sarana bagi orang lain untuk melakukan kebaikan, sungguh pahala jariyah insya Allah akan kita dapatkan. Oleh karena itu membaca, menulis dan berbicara hanya karena Allah dan untuk dakwah.
Diterima atau ditolak adalah hal yang biasa, yang menjadi luar biasa ketika bisa tetap bertahan dan istikamah dalam menyampaikan kebenaran baik secara lisan maupun tulisan. Aku berharap dan berupaya serta terus berdoa jejak aksara akan kutorehkan dalam perjalanan hidupku, yang kelak akan menjadi hujah dihadapan Allah bahwa aku menjadi bagian dari orang-orang yang terus berupaya menolong agama Allah.
Terima kasih bunda kesayangan, bunda Lilik sang muasis SSCQ, sosok istimewa yang ada dalam dunia literasiku. Kak Alfi yang mengenalkan aku dengan SSCQ dan semua sahabat surga dimana pun berada. Semoga Allah mengumpulkan kita semua di syurga-Nya yang abadi, aamiin.
Tanjung Morawa, 2 Juli 2025
Baca juga:

0 Comments: