Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Tidak terasa sudah masuk deadline saja, sementara saya belum mengerjakan tugas yang masuk ke dalam kurikulum SSCQ ke-49 ini. Bulan ini saya benar-benar tidak fokus karena berbagai hal. Salah satunya karena harus pulang kampung dan menempuh perjalanan yang cukup jauh, Payakumbuh-Tasikmalaya.
Sesampainya di kampung, badan perlu beradaptasi dengan cuaca di sana. Kebetulan sedang musim hujan, jadilah badan saya ngedrop. Betapa nikmat sehat itu begitu mahal. Ya Allah, ampuni jika hambamu ini seringkali masih banyak mengeluh, padahal nikmat-Mu begitu banyak.
Tema untuk tugas empat kali ini adalah "Makna SSCQ Literasi Bagiku". Masyaallah luar biasa bermakna bagi saya. Ada banyak makna pastinya, salah satunya yaitu saya bisa terus menambah ilmu. Banyak ilmu seputar dunia literasi yang akhirnya bisa saya pelajari. Apalagi kelas-kelasnya gratis dan guru-guru yang dihadirkan sangat berkompeten. "Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?"
Beruntung bisa mendapatkan ilmu seputar dunia literasi dengan cuma-cuma. SSCQ memang luar biasa, menjadi wadah bagi para penulis pemula untuk terus mengasah kemampuan menulisnya. Di SSCQ kita hanya harus menunjukkan kesungguhan dan kemauan keras, maka bisa mendapatkan berbagai ilmu di kelas literasi SSCQ.
Saya pribadi terbilang baru bergabung menjadi member, tetapi sejauh ini sudah banyak ilmu yang saya dapatkan. Selain itu, sejak bergabung menjadi member, saya juga menjadi punya banyak teman dari Sabang sampai Merauke. Meski baru berjumpa di dunia maya, tetapi persahabatan yang disatukan oleh akidah itu sangat luar biasa kekuatannya. Meskipun kami jauh di mata, tetapi dekat di hati.
SSCQ literasi sangat membantu saya. Saya menjadi tahu banyak hal. Saya selalu mendapat motivasi, sehingga akhirnya saya ingin terus meng-upgrade diri. Saya sangat bersyukur karena bisa menjadi bagian dari komunitas SSCQ, sehingga bisa mengikuti berbagai kelas gratis tentang kepenulisan di SSCQ literasi.
Saya menjadi berani untuk mengikuti banyak challenge, meski tidak selalu menang, tetapi ini adalah sebuah pencapaian luar biasa bagi saya. Karena saya sudah mendapatkan banyak ilmu di kelas literasi, sehingga dengan bekal ilmu tersebut saya mulai PD untuk mengirimkan tulisan ke beberapa media online. Meskipun sebenarnya ilmu saya masih sangat minim, tetapi berkat motivasi sang muasis SSCQ yaitu bunda Lilik, maupun dari para pemateri di kelas literasi, saya pun percaya diri.
Saya sangat berterimakasih kepada para guru yang sudah berkenan berbagi ilmu. Tidak lupa ungkapan syukur tak terhingga kepada Allah Swt. karena sudah membimbing saya hingga akhirnya saya mau bergabung menjadi member SSCQ. Padahal, awalnya saya sempat enggan karena takut tidak mampu mengikuti ritme dan kurikulum SSCQ. Tetapi Alhamdulillah ternyata Allah mudahkan, sehingga saya bisa sampai di challenge yang ke-49 saat ini.
Rugi rasanya jika saya belum bergabung. Di sini kita "dipaksa" untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, bonusnya dapat tambahan berbagai ilmu kepenulisan dari para ahlinya. Hampir semua ilmu literasi sudah dibagi di kelas literasinya SSCQ.
Jadi, bagi yang belum bergabung, yuk segera bergabung. Jangan sampai menyesal karena masih ragu-ragu untuk memutuskan bergabung. SSCQ hanya menawarkan berbagai kebaikan dan sang muassis ingin mengajak kita untuk tidak hanya sekadar membaca ayat Al-Qur'an, tetapi mengamalkan dan benar-benar menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan.
Komunitas SSCQ menawarkan banyak kebaikan dan juga ilmu. Saya merasa terbantu dengan adanya kelas literasi di SCCQ. Kemampuan menulis saya jadi makin terasah, meski ya masih harus terus belajar. Intinya kita jangan cepat puas dan merasa diri sudah hebat. Ilmu yang kita miliki saat ini, sejatinya belum ada apa-apanya. Semakin terus belajar, semakin terasa betapa kita faqir akan ilmu.
Semoga saja diri ini bisa terus istikamah dalam menuntut ilmu dan tetap menjadi bagian dari komunitas SSCQ sampai akhir hayat. Rasanya tidak ingin kebersamaan dengan para sahabat surga ini berakhir begitu saja. Selalu ada momen indah yang sulit dilupakan. Meski hanya jumpa via online, tetapi jiwa kami serasa begitu dekat. Tidak jarang kami saling memotivasi dan mendoakan satu sama lain. Semua terasa indah dan mudah jika kita berjemaah. Memiliki visi-misi yang sama tentang sebuah kehidupan.
Sekali lagi saya sangat bersyukur karena sudah menjadi bagian dari komunitas SSCQ. Bersyukur kepada Allah karena membimbing saya untuk terus berada di sini. Meski terkadang terasa berat dengan berbagai tugas kurikulumnya, tetapi alhamdulillah saya sudah diajarkan oleh guru saya untuk senantiasa melibatkan Allah untuk berbagai urusan, maka insyaallah segalanya pasti Allah mudahkan. Aamiin.
Terima kasih tak terhingga kepada Bunda Lilik yang sudah selalu menguatkan. Jujur, diri ini sedang berada pada fase mood anjlok untuk menulis, tetapi Bunda Lilik selalu hadir dengan kata-kata motivasinya. Sehingga akhirnya saya mampu bangkit kembali. Ya, begitulah diri ini, seringkali masih butuh untuk di motivasi. Seringkali merasa malu dan iri dengan capaian Bunda Lilik dalam dunia literasi. Padahal, usianya sudah tak lagi muda, tapi prestasinya jauh melampaui yang masih muda, contohnya saya pribadi. Terus terang saya benar-benar dibuat malu. Semoga saja Allah mampukan saya untuk terus berdakwah melalui tulisan, lisan, dan perbuatan.
Tasikmalaya, 30 Juni 2025
Baca juga:

0 Comments: