Headlines
Loading...

Oleh. Teti Rostika
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Dulu ada pepatah mengatakan, "ketika tekad kuat untuk memperbaiki diri ke jalan Ilahi, maka Allah akan memudahkan jalan itu". Hal itu sangat aku rasakan sekali. Banyak sekali kemudahan yang Allah berikan untuk bisa taat memperbanyak amalan saleh. Salah satunya adalah terbukanya jalan menuju ilmu dan  dipertemukan dengan teman baru yang selalu mengingatkan pada kebaikan.

Dulu semasa SMA, aku dipertemukan dengan sahabat yang selalu memakai kerudung lebar. Aku pun mulai meninggalkan pakaian ketat dan celana jin. Aku mulai suka memakai rok lebar, pakaian muslim atasan sampai lutut. Lulus SMA, aku pernah mondok di pesantren, walau hanya seminggu dua kali.

Saat aku kuliah, dipertemukan dengan sahabat satu kosan,  yang selalu mengajak salat tahajud, puasa sunah, dan  menjaga pergaulan dengan lawan jenis. Tidak campur baur lagi dan hanya seperlunya. Kami  fokus ibadah dan belajar. Prinsip kami, sebelum menikah tidak ada pacaran, kecuali melakukan proses ta'aruf saat lulus wisuda dan hendak menuju ke jenjang pernikahan. 

Saat bekerja sebagai tenaga pengajar, aku kembali ke kampung halaman. Di sana, aku selalu dipertemukan dengan teman sebaya atau yang lebih tua. Mereka semua baik. Memang aku tidak mempunyai geng, teman dekat (bestie), tetapi aku merasa semua orang yang kukenal sangat perhatian dan penuh kasih sayang. Baik yang tua ataupun muda. Saat kesulitan mereka selalu menolong. Saat sakit, mereka hadir mendoakan dan menjenguk. Begitu juga saat aku melahirkan. Kado berupa doa, perhatian, dan harta tak luput mereka berikan.

Kini setelah pandemi Covid-19, sahabat taat bertambah lagi. Melalui dunia menulis aku mulai mengenal sahabat-sahabat yang hebat. Mereka istikamah menulis setiap hari, setiap malam, bahkan ada yang mampu menulis sehari tiga kali. Padahal mereka memiliki agenda yang padat, anak-anaknya pun masih kecil. 

Aku selalu mendapat suntikan motivasi. Banyak teman literasi yang Allah karuniakan kepadaku, apalagi setelah bergabung dengan komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an (SSCQ). 

SSCQ merupakan komunitas pecinta Al-Qur'an yang digagas Bunda Lilik Yani. Aku terpesona pada Bunda Lilik selaku muassis. Agenda beliau sangat padat, tetapi begitu disiplinnya meriayah kami. Allah karuniakan kepada Bunda Lilik ide-ide brilian, dibantu usulan dan ide dari para penanggung jawab kelompok dan member SSCQ. Melalui kurikulum yang Bunda Lilik rancang untuk SSCQ,  kami para member dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan komitmen tilawah, dakwah, dan ibadah.

Tidak bosan-bosannya Bunda Lilik mengingatkan kami tentang kurikulum yang harus sesuai dengan target dan komitmen yang telah dibuat. Sebelum memulai challenge, kami harus membuat komitmen dengan azam yang kuat. Hal ini dimaksudkan agar selama satu bulan menjalani challenge, kami selalu termotivasi untuk disiplin sesuai deadline.

Setiap hari, kami mengirimkan satu ayat berkesan sebagai bukti kehadiran. Ada yang membuat aku bersyukur luar biasa yaitu ketika mampu menyelesaikan tugas kurikulum empat. Tugas kurikulum empat ini   adalah membuat tulisan berkesan sesuai dengan tema challengenya

Dari tugas ini, aku kini bisa memiliki buku antologi. Dari SSCQ lah aku mengenal istilah "antologi". Buku antologi adalah buku yang memuat sejumlah penulis. Jumlahnya bisa puluhan. Senangnya, bisa satu buku dengan para sahabat yang luar biasa. Bahkan dari kurikulum empat ini, aku pernah diberi hadiah satu ekor kambing oleh Bunda Lilik. Uangnya dari kantong Bunda Lilik sendiri. Masya Allah. Kalau sekarang, alhamdulillah banyak member SSCQ yang tergugah untuk menjadi donatur sehingga challenge kurban bisa terlaksana dengan baik.

Dari SSCQ aku bisa mendapat banyak ilmu dan bersilaturahmi. Setiap kurikulumnya dirancang untuk menggali potensi terbaik para membernya

Kurikulum lima tentang tebak ayat, yang awalnya sulit dikerjakan, tapi kalau sudah tahu triknya rasanya pasti senang luar biasa. Triknya mudah. Saat mengerjakan, cukup cari satu lafaz di awal ayat saja, disamakan dengan pertanyaan. Jika membaca semua ayat secara total lebih dulu, pasti akan lama. Setelah menemukan jawaban dari ayat pertama, temukan ayat kedua dengan cara sama. Perhatikan loncatan juznya. Jika jawaban pertama di juz 2 dan jawaban no 2 ada di juz 4 berarti pertanyaan ketiga kemungkinan ada di juz 6.

Kurikulum yang keenam, bagiku juga mengesankan. Aku pernah jadi pembicara,  diminta Bunda Lilik mengisi karena ada permintaan dari member. Walau awalnya degdegan tapi alhamdulillah ini menjadi pembelajaran pertama, bisa mengisi kajian secara online. Aku jadi tahu rasanya bagaimana berbicara live di depan layar. Sebelum jadi pembicara aku sempat menjadi pengisi testimoni di kajian online berkat rekomendasi dari Bunda Suri Rusdi yang kusayang.

Kini di bulan Juli, aku memberanikan diri untuk memposting setoran hafalan ayat di media sosial. Hal ini menjadi  jadi motivasi agar bisa terus menghafal setiap hari.

 Aku belajar untuk serius dan sungguh-sungguh dalam beramal. Dipandu dengan kurikulum ada tugas yang harus ditunaikan dengan segera tanpa ditunda-tunda. Dari SSCQ aku belajar betapa pentingnya istikamah. Kalau dalam bahasaku, "dawam dalam beramal". Amalan yang didawamkan, jika terus dilaksanakan maka saat terhambat tidak bisa melaksanakan amalan itu, karena sakit dan atau lain hal, tetap akan Allah catat sedang melaksanakan.

Di SSCQ kita diajak untuk bisa istikamah tilawah setiap hari. Berusaha tunaikan komitmen apa pun hambatan dan rintangan yang dihadapi. Yakin bahwa akan selalu ada solusi.

Istikamah untuk setoran ayat berkesan setiap hari menjadi amalan dakwah. Setoran hafalan ayat di tugas 8 B menjadi amalan dakwah juga. Apalagi jika setoran ayat berupa tulisan yang berkesan dirangkai bisa jadi satu buku, luar biasa. 

Aku terus termotivasi untuk khatam tilawah, melahirkan buku solo, dan menjadi seorang wanita yang sibuk dengan dakwah Islam.

Terima kasih, Bunda Lilik, yang telah meriayah kami dengan baik, selalu memotivasi kami,  selalu memberikan kesempatan untuk kami menjadi lebih baik lagi dan hidup secara teratur. 

Ya Allah, jika SSCQ ini membawa kebaikan khususnya untuk hamba pribadi, hamba mohon,  mampukan hamba agar bisa lebih baik lagi. Lebih baik dalam menunaikan semua amanah, menunaikan semua kurikulum sebagai wasilah dakwah, khususnya khataman setiap bulan. Mampukan hamba bisa khatam 1 juz per hari.

SSCQ bagiku ajang untuk menggali potensi. Potensi untuk bisa membaca buku setiap hari. Potensi untuk bisa belajar seminggu sekali di kelas literasi, potensi untuk memahami ayat Al-Qur'an melalui terjemah dan tafsir yang dikaji. Potensi untuk bisa menulis setiap hari. Potensi untuk bisa bertaqarrub kepada Illahi Rabbi.

Banyak kelas yang Bunda Lilik sediakan. Hadiah-hadiah bertebaran seolah harta Bunda selalu mengalir deras.

Ya Allah, aku berdoa kepada-Mu. Memohon rida dari-Mu. Meminta petunjuk dari-Mu. Semoga SSCQ selalu mengajak umat agar bisa memaksimalkan dakwah melalui literasi. Menyimak, berbicara, dan menuliskan ilmu yang didapat setiap hari.

Jazakillahu khairan, ketua kelasku, Bunda Ina Ariani yang selalu gesit mengingatkan, selalu gesit menyapa mesra, selalu merespon dengan bijak dan memotivasi, bukan menjatuhkan. Semoga Allah membalas kebaikan Bunda Ina dengan balasan terbaik dan berlipat dari Allah Swt. Amin. []

Baca juga:

1 komentar

  1. Bismillah jadi ingin ikut kelas literasinya?
    Jadwalnya setiap bulannya, tanggal berapa dan jam berapa ?

    BalasHapus