Oleh. Iis Nopiah Pasni
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—"Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu".
(TQS Muhammad: 7).
Ayat ini menegaskan janji Allah Swt. bahwa siapa saja yang berjuang membela dan menegakkan agama-Nya, akan mendapatkan pertolongan dan penguatan dari Allah Swt.
Umi Yenti namanya, beliau wanita berhati baja. Bunda Is mengenalnya sekitar beberapa tahun yang lalu. Pertemuan pertama kali kami terjadi ketika beliau ke rumah bersama suaminya.
Perkenalan pun berlanjut. Beliau ramah dan pandai bergaul. Bunda Is langsung klik, seperti sudah lama kenal. Satu lagi, siapa pun yang minta tolong pada beliau ... insyaallah beliau akan membantu sebisa beliau, begitu juga dengan Bunda Is.
Waktu itu Umi Yenti bercerita kalau anaknya bersekolah di Homeschooling Sekolah Anak Tangguh. Tentu saja Bunda Is penasaran, sekolahnya itu cara daftarnya bagaimana, berapa biaya pendaftarannya, bagaimana cara pengajarannya. Pokoknya Bunda Is penasaran maksimal!
Bunda Is ingin anak ketiga Bunda Is masuk ke Sekolah Anak Tangguh tersebut. Alhamdulillah wasyukurillah, dibimbing Umi, pendaftarannya jadi lancar.
Tiba masa pengenalan, masyaallah senangnya. Tetapi Bunda Is beneran pusing, gak ngerti apa-apa. Gimana mulainya ini, ya Allah ....
Suami pun menyarankan untuk menelepon Umi kembali. "Ya Allah, nanti merepotkan Umi lagi," batinku.
Alhamdulillah, dibantu lagi sama Umi. Akhirnya aku mengerti caranya. Jadi ananda diajarkan langsung oleh bundanya. Bundanya harus pegang salah satu mapel. Di dalam satu kelas itu jadi PJ-nya yang mengirimkan silabusnya. Waktu itu Bunda Is jadi PJ mapel akidah. Masyaallah ternyata mapel akidah itu adalah materi kajian yang sama seperti kajian Islam kafah. Pokoknya, sgyukron Umi sudah dikenalkan sekolah sekeren ini.
Lewat Umi juga Bunda Is kenal perjuangan dakwah Islam kafah ini. Banyak perubahan pada diri Bunda Is setelah mengenalnya. Perjuangan beliau tak pernah padam. Pernah waktu itu beliau sakit, beliau sudah lemas tapi masih saja berangkat ke kajian, Masyaallah. Kalau Bunda Is dalam keadaan begitu, belum tentu hadir. Ajaran Islam dan dakwah telah ada pada diri beliau. Hingga kesibukannya yang padat merayap itu tak melepaskan tanggung jawab dan panggilan hatinya untuk menebarkan dakwah Islam kafah ini.
Allah pun tak akan tinggal diam, cinta dibalas cinta. Segala urusan beliau, alhamdulilah ada saja jalan keluarnya dari Allah. Anak-anak beliau adalah para penghapal Qur'an, sekolah di pesantren yang juga bagus dan dapat beasiswa karena hafiz Qur'an.
Masyaallah.
Si bungsuku, Dek Hanifa ... juga sangat akrab dengan anak-anak beliau.
Bagaimana rumah beliau tak "bercahaya', pagi hari anak-anak PAUD sekolah di sana, belajar huruf dan angka juga belajar dan mengaji, sore dan malam hari mengajar TPA. Selama 24 jam rumahnya terdengar bacaan Qur'an. Belum lagi ada perpustakaan Al- Mustanir yang berisi buku-buku berkualitas tentang Islam. Maka bertambah ramailah kegiatan di sana. Ditambah lagi ibu-ibu pengajian. Ya Allah, tidakkah engkau cemburu melihatnya?
Ah, Bunda Is cemburu melihatnya. Tak tampak lelah padanya. Semua jiwa raganya, insyaallah untuk dakwah Islam.
Semoga bisa meniru semangat beliau, yang tak kenal lelah membersamai anak-anak, remaja dan l ibu-ibu dalam mendekati Allah dan mengenal ajarannya serta belajar menerapkannya.
Ya Allah, sehatkan beliau, mudahkanlah segala urusannya. Aamiin ya Rabbal Alamin. [ry].
Muara Enim, 17 Juli 2025
Baca juga:

0 Comments: