Headlines
Loading...
Eksploitasi Tambang, Kesalahan yang Berulang

Eksploitasi Tambang, Kesalahan yang Berulang


Oleh. Imas Sunengsih, S.E., M.E
(Aktivis Muslimah Intelektual)

SSCQMedia.Com—Indonesia merupakan negeri kaya raya, baik dari sumber daya manusia (SDM) maupun dari sumber daya alam (SDA). Khusus untuk sumber daya alamnya yang melimpah ruah, makanya Indonesia dijuluki zamrud khatulistiwa. Sungguh disayangkan kekayaan tersebut tidak bisa dinikmati oleh rakyatnya, pasalnya pengelolaannya diserahkan kepada pihak asing, misalnya PT. Freeport yang mengelola tambang emas, PT. Vale Indonesia, PT. Antam (Persero) Tbk, PT. Weda Bay Nickel, PT. Harita Nickel, dan masih banyak lainnya. 


Begitu pun yang sedang hangat diperbincangkan saat ini, yaitu mengenai rusaknya Raja Ampat yang disinyalir dilakukan oleh penambangan nikel. Menteri Lingkungan Hidup pun langsung bereaksi dengan menyegel, seperti yang dilansir dari laman CNN Indonesia -- Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq,  resmi menyegel lokasi tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya (CNNIndonesian, 08/06/2025).


Raja Ampat merupakan surganya dunia yang memiliki keindahan dan kekayaan yang luar biasa melimpah, bahkan UNESCO sejak Mei 2023 telah menobatkan Raja Ampat memiliki kekayaan geologi, hayati, dan perpaduan budaya harmonis, sehingga harus dijaga agar tetap indah dan lestari. Akan tetapi, eksploitasi  tambang yang terus-menerus dilakukan menimbulkan dampak yang luar biasa,  yaitu kerusakan ekosistem dan lingkungan. Ini telah berulang kali diingatkan oleh aktivis lingkungan ataupun oleh para pakar akan dampak buruk dari eksploitasi tambang, seharusnya menjadi pelajaran karena kesalahan seperti ini terus berulang. Bahkan yang lebih mirisnya lagi, kekayaan SDA Indonesia tidak dinikmati oleh rakyat tapi oleh konglomerat oligarki yang menjadi para kapitalis sejati.


Karena sejatinya, Indonesia berada dalam kungkungan ideologi kapitalisme yang telah menjadikan para kapital memiliki kekayaan SDA tersebut. Mereka dengan rakusnya mengekploitasi SDA secara membabi buta, tanpa mempedulikan dampak buruk dari kerusakan yang terjadi. Yang terpikirkan dari benak mereka hanya keuntungan materi semata.


Sungguh, sistem kapitalisme menciptakan manusia-manusia rakus yang haus akan materi, tidak mempedulikan lagi halal dan haram. Sejatinya, sistem ini merusak semua sendi kehidupan. Tidak layak lagi untuk dijadikan aturan untuk mengatur tatanan kehidupan individu, masyarakat ataupun negara. 


Sudah saatnya beralih kepada sistem yang sahih, sistem yang telah memberikan kehidupan yang layak, aman dan nyaman. Sistem itu telah terbukti mampu dalam mengelola SDA, sehingga rakyat dapat menikmatinya. Sistem yang benar tentu berasal dari Zat yang maha sempurna (Allah), yakni sistem Islam kafah. Inilah sistem yang belasan abad telah diterapkan dan telah terbukti bisa menyelesaikan problematika apapun yang dihadapi. Standar yang digunakan adalah akidah Islam. Halal dan haram sangat diperhatikan. Apalagi, terkait dengan pengelolaan tambang yang bersifat melimpah, semua itu akan dijelaskan secara detail oleh sistem ekonomi Islam. 


Sistem ekonomi Islam mempunyai mekanisme dalam kepemilikan, di mana dalam ekonomi Islam ada tiga jenis kepemilikan. Yaitu kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara. Seperti dalam hadits berikut ini:

اَلْمُسْلِمُوْنَ شُرَكَاءُ في ثلَاَثٍ فِي الْكَلَإِ وَالْماَءِ وَالنَّارِ

Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api.” (HR Abu Dawud dan Ahmad).


Berbicara SDA termasuk di dalamnya berbagai jenis tambang yang bersifat melimpah, maka itu merupakan kepemilikan umum yang tidak boleh dikuasai oleh individu ataupun negara. Fungsi negara hanya sebatas mengelola saja, sedangkan hasil dari pengelolaan tersebut dapat dinikmati oleh umum, sebab kekayaan tersebut milik rakyat. Kemudian, eksplorasinya akan sangat memperhatikan lingkungan, jadi bukan dengan cara eksploitasi yang membabi buta. Dengan mekanisme inilah, SDA bisa terkelola dengan baik dan rakyat bisa menikmati haknya untuk mendapatkannya.


Ketika ada pihak-pihak asing yang akan ikut campur dalam pengelolaan tambang ini, maka negara Islam akan dengan tegas  menolaknya, bahkan akan menindak tegas bisa berupa sanksi. Apalagi, jika itu merupakan kafir muharriban fi'lan. Tidak boleh sama sekali melakukan hubungan diplomatik dengan negara tersebut. Negara Islam yang dipimpin oleh Khalifah, justru akan memerangi negara yang menyerang kaum muslimin dan yang memusuhi Islam dengan terang-terangan. Inilah negara adidaya kaum muslimin, yang akan mewujudkan sistem Islam kafah, akan diterapkan di semua aspek kehidupan.


Negara Islam  yang akan mengikuti metode kenabian, negara yang ditakuti musuh, negara super power yang akan menjadi perisai bagi kaum muslimin, negara tersebut adalah Al Khilafah ala minhaj nubuwwah.


Mari satukan langkah dan rapatkan barisan untuk memperjuangkan sistem Islam. Kaum muslimin harus punya agenda sendiri untuk terus berjuang dan mengorbankan apapun yang dimiliki untuk perjuangan ini. Cita-cita tertinggi seorang muslim adalah hidup mulia atau mati syahid. Wallahu'alam bish shawab. [US]

Baca juga:

0 Comments: