Headlines
Loading...
Ramadan Pergi, Rindu Selalu Ada

Ramadan Pergi, Rindu Selalu Ada


Oleh. Dewi Kusuma 
(Pemerhati Umat)

SSCQMedia.Com—Sebulan sudah semarak Ramadan menemani kita semua. Kini, Ramadan pun pergi meninggalkan kita. Rindu untuk jumpa kembali dengan Ramadan akan selalu ada.


Sedih rasa hati ini ketika Ramadan telah pergi. Semarak Ramadan, limpahan keberkahan Ramadan dan aneka pahala yang dilipatgandakan selama Ramadan pun usai sudah. Efek semangat Ramadan itu mesti harus melekat di hati dan terus menyala melakukan ibadah yang lainnya.


Ramadan pergi, fajar bulan Syawal pun tiba. Idulfitri pun tiba. Semua berbahagia dan bergembira menyambut hari raya. Momen liburan dipergunakan dengan semaksimal mungkin untuk bersilaturahmi. Menjalin silah ukhuwah yang setahun, bahkan mungkin lebih, tidak bertemu dengan sanak famili. 


Setelah sebulan beribadah di bulan Ramadan, kegembiraan Idulfitri digunakan untuk saling memaafkan dengan berkunjung ketempat saudara yang kita miliki. Silah ukhuwah ke orang tua, kakak, adik, dan juga kerabat, sahabat, dijalin di momen lebaran ini.


Saya beserta keluarga pun memanfaatkan momentum liburan ini untuk berekreasi, setelah berkunjung ke rumah sanak famili. Alhamdulillah, dengan berekreasi bisa melebur rasa rindu kepada anak, cucu, dan menantu.  Di mana di hari-hari biasa, mereka sibuk bekerja, cucu-cucu bersekolah, dan anak-anak sibuk dengan urusan keluarganya. Momen libur lebaran ini, kami pergunakan semaksimal mungkin untuk bercanda ria dengan keluarga tercinta.


Tentu walaupun sedang rekreasi, ibadah tetap harus berjalan dengan istikamah. Alhamdulillah, waktu-waktu selepas Ramadan dan Idulfitri dapat kami gunakan sehari penuh untuk 
bersilaturrahmi ke kerabat, sahabat, dan tetangga. Untuk menjalankan puasa Syawal pun, alhamdulilah bisa terus nyambung hingga 6 hari berturut-turut. Semoga Allah menerima ibadah yang kami jalankan.


Semangat tilawah alhamdulillah tetap terjaga. Saya bersyukur berada di komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an. Alhamdulillah, bisa berjalan sesuai dengan komitmen yang sudah saya buat. Walaupun Ramadan pergi, untuk berkhalwat dengan Al-Qur'an tetap eksis. Alhamdulillah pula, bisa tilawah plus baca terjemahan dan memilih ayat pilihan.


Ayat pilihan ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban, bahwa saya telah tilawah sesuai target. Insya Allah untuk puasa sunah Senin-Kamis, akan segera dijalankan paska bulan Syawal. Semoga Allah memberikan kemudahan, kelancaran dan keberkahan serta rahmat dan rida-Nya. Aamiin.


Memang kalau bukan dari pribadi kita untuk menjalankan ibadah secara sungguh-sungguh, tentunya tidak akan ada ibadah tambahan. Aturan yang sudah diwajibkan dari Allah Swt, wajib dijalankan. Sementara ibadah Sunnah pun mesti ditingkatkan.

Allah Swt.berfirman:


وَمِنَ الَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَ ​ۖ  عَسٰۤى اَنۡ يَّبۡعَـثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحۡمُوۡدًا‏ ٧٩

"Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-sra': 79)


Masya Allah. Semoga dengan berpegang teguh kepada ayat ini, mampu untuk memotivasi dan menginspirasi dalam menjalankan kewajiban kita dalam beribadah kepada Allah Swt, mampu menginspirasi kita untuk terus meningkatkan ibadah sunah kita. Kesemuanya ini tidak lain dan tidak bukan, karena kita semua sebagai umat-Nya akan kembali kepada-Nya.


Tentunya tidak akan mungkin, ketika kita akan menempuh perjalanan, tidak mempersiapkan bekal. Aneka bekal tentu kita persiapkan. Demikian pula saat kita akan menghadap kepada Sang Maha Kuasa, tentunya kita butuh banyak bekal. Bekal yang utama adalah menjadikan pribadi kita sebagai insan yang bertakwa. Mentaati seluruh aturan-Nya, meninggalkan segala larangan-Nya serta menambah ibadah Sunnah dengan maksimal. Wallahualam bissawab.


Serang Banten, 29 April 2025

Baca juga:

0 Comments: