Headlines
Loading...
Nestapa Palestina Akan Usai dengan Tegaknya Khilafah

Nestapa Palestina Akan Usai dengan Tegaknya Khilafah


Oleh. Amnina el Humaira
(Penggerak Opini Islam)

SSCQMedia.Com—Ramadan 1446 H telah usai. Gegap gempita perayaan hari raya idul fitri oleh kaum muslimin bergema di berbagai penjuru dunia. Tetapi, pemandangan berbeda kita saksikan di belahan bumi lain, bernama Gaza. Tidak ada persiapan perayaan hari raya istimewa di sana. Ya, karena sejatinya setiap harinya mereka merayakan hari raya dengan syahidnya para syuhada dan warga tak berdosa di tangan-tangan biadab tentara Zionis yang bengis.

Terbaru, kita mendengar pernyataan keji tokoh Yahudi, yang mengatakan dengan pongah bahwa sangat mudah menghancurkan penduduk Gaza di bulan Ramadan, di mana kondisi mereka semakin lemah dan kelaparan karena berpuasa. Tanpa rasa berdosa, militer Israel menyerang Gaza dengan tembakan rudal dan roket yang menargetkan pemukiman warga. Serangan brutal yang terjadi pada 18 Maret 2025 itu menewaskan 413 warga Gaza dan lebih dari 500 orang lainnya mengalami luka-luka. 

Tak puas membunuh warga sipil dan anak-anak tak berdosa, Zionis Israel kembali melancarkan aksi bengisnya, dengan mengerahkan pesawat tempur untuk menyerang Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza Tengah pada Minggu 13 April 2025. Koresponden Anadolu di lapangan melaporkan, dua rudal telah menghantam departemen penerimaan, menyebabkan kebakaran besar dan kerusakan parah pada bangsal gawat darurat, apotek dan laboratorium rumah sakit. 

Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan Israel telah melakukan kejahatan perang baru yang mengerikan dengan menyerang fasilitas umum, warga sipil, para pasien dan tenaga medis. "Tindakan kriminal ini sekali lagi menegaskan, bahwa kita sedang menghadapi rezim jahat yang mengabaikan semua hukum kemanusiaan," tegas Hamas, mendesak negara-negara Arab dan Islam serta badan-badan internasional untuk segera mengambil tindakan menghentikan genosida yang terjadi di Palestina.

Bisunya Dunia Atas Nestapa Tak Bertepi Palestina

Ironis, meski potret muslim Palestina yang dibombardir secara terus menerus itu dengan cepat menyebar di media sosial, hingga menjangkau seluruh dunia, namun nyatanya dunia dan penguasa negeri-negeri muslim tak bisa berbuat banyak. Adapun kecaman yang keluar dari mulut penguasa negeri Muslim, tak lain hanyalah sekadar basa-basi politik yang sama sekali tak bisa menolong dan menghentikan penindasan puluhan tahun yang dialami muslim Palestina. 

Setali tiga uang dengan sikap Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang hanya mampu mengeluarkan kecaman dan kutukan hampa, atas nestapa dan serangan beruntun yang menimpa Muslim Palestina. Tak mengherankan, sejak awal berdirinya, OKI memang sengaja dirancang tak ubahnya seperti Talking Doll yang memang telah diprogram untuk berbicara sesuai dengan kehendak sang pembuatnya.
 
Sementara itu, adanya suara sumbang dari beberapa kelompok yang menyerukan solusi dua negara, Two-State Solution yang didukung penuh oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah salah alamat. Solusi untuk hidup berdampingan Israel-Palestina, tak lain adalah jebakan maut untuk semakin mengokohkan pendudukan Israel atas tanah Palestina. 

Membebaskan Palestina adalah Kewajiban Kaum Muslim

Penderitaan dan kemalangan tiada henti yang menimpa muslim Palestina selama lebih dari 76 tahun, sejatinya bukan hanya duka dan nestapa yang bagi muslim Palestina. Melainkan masalah dan luka yang harusnya mengoyak tubuh kaum muslim. Hingga kaum muslim sedunia merasakan sakit dan demam di seluruh tubuh, sebagaimana sabda agung Rasulullah saw. akan gambaran kaum muslim dalam berkasih sayang dan tolong menolong di antara mereka.

Sudah sangat jelas, seruan Islam kepada kaum muslimin untuk memberikan pertolongan dan perlindungan kepada muslim Palestina, hingga mereka terbebas dari penjajahan dan penindasan. Namun, diantara jutaan jumlah tentara kaum muslim di dunia, masih adakah yang mewarisi jiwa-jiwa Shalahuddin dan Umar, pendahulu mereka yang telah membebaskan al-Quds dengan keberanian yang tak terkalahkan? Sudah saatnya kaum muslim keluar dari cengkraman negara-negara penjajah. Sudah saatnya penguasa negeri-negeri Muslim untuk berhenti tunduk di bawah ketiak sang agresor Amerika Serikat yang biadab. 

Tegaknya Khilafah: Solusi Hakiki Nestapa Palestina

Dalam Islam, telah ditetapkan solusi hakiki mengakhiri masalah Palestina. Sejatinya, persoalan yang dialami Palestina adalah adanya invasi dan penjajahan oleh Zionis Israel terhadap bumi al-Aqsa. Karena itu, solusi untuk menghapus segala bentuk penjajahan itu adalah dengan mengirimkan pasukan tentara dari negeri-negeri kaum Muslim untuk melakukan jihad melawan penjajah Zionis. Di sinilah relevansi penting tegaknya Khilafah. Bersatunya tentara-tentara dari negeri-negeri kaum Muslim akan membuat gentar entitas Zionis Israel.

Hanya Khilafah yang terbukti mampu melindungi dan menjaga Palestina sebagaimana terjadi pada masa Sultan Abdul Hamid II. Beliau dengan tegas menolak tawaran Hertzl, seorang agen Yahudi yang menginginkan tanah Palestina. Khalifah tidak mau berkompromi sedikit pun dengan Hertzl. Hingga ketua Dewan Menteri dengan gagah berani menyampaikan pesan Khalifah:

Nasihati Mr. Hertzl agar jangan meneruskan rencananya. Aku tidak akan pernah memberikan tanah Palestina, meskipun hanya sejengkal, karena tanah ini bukan milikku, melainkan hak umat Islam. Kaum Muslim telah berjihad memperjuangkan tanah ini. Yahudi silakan menyimpan harta mereka. Jika kelak, Khilafah Utsmaniyah dimusnahkan, mereka bisa mengambil Palestina tanpa membayar sepeser pun harganya. Namun, selama aku masih hidup, aku lebih menyukai pedang menusuk tubuhku daripada melihat tanah Palestina dikhianati dan tercerai-berai dari Khilafah. Perpisahan adalah sesuatu yang tidak akan terjadi. Selama aku masih hidup, aku tidak akan merelakan terjadinya perpisahan tubuh kami.

Hanya Khilafah, satu-satunya institusi terkuat, yang mampu mengakhiri segala penindasan dan penderitaan puluhan tahun yang menimpa saudara Muslim kita di Palestina. Khilafah Islamiyah yang akan memimpin lebih dari 1,9 miliar umat Islam di seluruh dunia untuk berjihad ke Palestina. Khilafah pulalah yang mampu tampil sebagai negara penantang atas negara-negara penjajah. Hingga musuh-musuh Islam dan negara-negara agresor seperti AS dan Israel akan tunduk bertekuk lutut di hadapan kekuatan militer Khilafah Islamiyah.[]

Baca juga:

0 Comments: