Headlines
Loading...
Naluri Ibu Kian Menipis dalam Sistem Kapitalis

Naluri Ibu Kian Menipis dalam Sistem Kapitalis

Oleh. Arik Rahmawati
(Kontributor SSCQMedia.Com)


SSCQMedia.Com—Kejadian yang begitu memilukan terjadi di Jalan Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara.Tiga balita menjadi korban tewas dalam kebakaran sebuah rumah, Senin (6/5) lalu. Sementara satu korban lainnya masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Kebakaran ini memantik perhatian warga setempat. Pasalnya kebakaran terjadi saat sang ibu balita yang juga merupakan selebgram ini pergi mencari makan dengan kekasihnya berinisial A seorang sekuriti bank. (Halosulsel.com, 10/5/2025).

Sungguh kejadian yang membuat hati kita terusik. Mengapa seorang ibu dengan teganya meninggalkan anaknya tanpa pengawasan orang dewasa? Tentunya hal ini tidak akan terjadi apabila seorang ibu tadi tidak meninggalkan balitanya tanpa pengawasan orang tua namun meminta tolong saudara atau tetangganya untuk menjaga anak-anaknya. Atau mungkin anak-anaknya masih selamat jika dititipkan pada TPA tempat penitipan anak. Namun, mengapa si ibu tadi tidak mengambil langkah demikian? Mengapa tidak berupaya untuk meminta tolong saudara atau tetangganya untuk barang sebentar menjaga anak-anaknya? Atau dititipkan di TPA tempat penitipan anak agar lebih aman?

Inilah kondisi masyarakat kita hari ini yang segala sesuatu diukur dari asas manfaat. Banyak hal yang harus dipertimbangkan ketika akan meminta tolong pada kerabat atau tetangganya. Masyarakat hari ini cenderung individualis. Segala sesuatu diukur dengan materi. Tidak enak kalau minta tolong tanpa memberi uang atau materi kepada tetangganya dan seakan menjadi rikuh.

Hubungan masyarakat hari ini cenderung bersifat asas manfaat yang kadang-kadang ketika minta tolong harus ada timbal balik. Hal inilah yang mengakibatkan sulitnya untuk saling tolong menolong di tengah-tengah masyarakat kita. Seolah-olah hanya nilai materi yang ada di tengah-tengah masyarakat kita. Inilah cermin dari sistem kapitalisme yang lama bercokol di negeri ini. Nilai materi lebih menonjol daripada nilai ruhani.

Atau mungkin juga kekhawatiran itu muncul karena tak sedikit anak-anaknya yang mendapat kekerasan dari kerabat dekatnya misalnya kekerasan seksual yang selama ini terjadi.

Pendidikan itu adalah hak setiap warganegara. Namun pendidikan untuk menjadi ibu tangguh, sabar, dan ikhlas tidak diajarkan di kurikulum sekolah-sekolah. Hingga akhirnya kita dapatkan bahwa kehancuran itu datang dari rumah mereka sendiri. Seorang ibu yang harus bertanggungjawab terhadap proses tumbuh kembang anak hari ini sebagian ada yang malah sibuk dengan gawainya atau hobinya bahkan sambil berkencan dengan teman prianya. Seorang ibu hendaklah memiliki jiwa kasih sayang dan peka terhadap anak-anaknya. Namun, hari ini jarang ditemukan ibu yang demikian.

Inilah dampak dari hidup yang tidak diatur dengan Islam. Rasa sempit dan sesak sangat terasa dalam semua lini kehidupan. Hanya untuk minta tolong saja sangat sulit untuk dilakukan. Seakan-akan semua harus dibalas dengan nilai materi. Hubungan dengan tetangganya sangat sulit untuk harmonis dan akrab.

Inilah pentingnya syariat Islam untuk ditegakkan. Atas dasar syariat Islam maka hubungan bertetangga akan semakin baik karena dorongannya iman. Bahkan syariat Islam mendorong untuk berbuat baik kepada tetangganya. Ini didasarkan pada sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda:
"Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa Nabi Saw bersabda, "Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya." (HR at-Tirmidzi).

Dari hadis inilah jaminan perlindungan terhadap anak akan terwujud. Mereka terbiasa saling menjaga dan saling tolong -menolong. Dengan syariat Islam yang dijadikan tolok ukur perbuatan nilai-nilai kemanusiaan bisa terwujud di tengah-tengah masyarakat. Lingkungan yang dibangun dengan akidah Islam akan menjadikan hubungan antar individu yang tulus dan semangat tolong menolong. Dengan semangat Islam ini situasi anak yang aman akan lebih mudah terwujud sehingga keamanan lebih mudah terjaga.

Inilah kesempurnaan nilai-nilai Islam. Jika syariat Allah dilaksanakan maka berkah dari langit dan di bumi akan terbuka. Jaminan kehidupan yang aman tentram lahir dan batin akan terwujud. Bukankah kita menginginkan kehidupan yang demikian? [MA]

Baca juga:

0 Comments: