Oleh. Sri Ratna Puri
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Bagai makan buah simalakama. Agresi Israel terhadap Palestina, makin memunculkan reaksi kebencian dunia terhadap Israel, terlebih umat muslim. Selain dorongan kemanusiaan, ada dorongan keimanan. Seruan persatuan umat, pengiriman tentara membantu Palestina, juga seruan jihad di bawah komando sang khalifah semakin membahana.
Di sisi lain, bila Israel mengendurkan tekanan terhadap Palestina, berarti secara tidak langsung, itu menjadi pengakuan terhadap kemenangan di pihak Palestina. Sehingga Israel harus bersiap menjadi bulan-bulanan, bahkan pesakitan di depan Mahkamah Internasional (bila Amerika meninggalkan).
Menyoroti maraknya seruan persatuan umat Islam di bawah naungan institusi Negara Khilafah, menyedot perhatian Israel. Netanyahu, langsung memberikan pernyataan bahwa menolak Khilafah tegak. Penolakan yang lebih tepat disebut ketakutan, sebab kembalinya Khilafah menjadi akhir sejarah bagi keberadaan Israel di tanah Palestina dan negara-negara kapitalis yang menyokong di belakangnya, khususnya Amerika.
Sementara itu, genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina, hal ini berhasil memercikkan kesadaran umat Islam, bahwasannya sekat nasionalisme menyebabkan terjadinya penderitaan. Umat Islam menjadi lemah. Karena, meski segala upaya telah dilakukan, bantuan obat-obatan, bantuan makanan, minuman, logistik, dll, tak mampu menyelesaikan dan menghilangkan derita Palestina (sebagian besar bantuan ditahan Israel). Apalagi, menghentikan kebengisan Israel. Maka, ini bisa menjadi momentum penyadaran umat Islam untuk meninggalkan nasionalisme, lalu bersatu dalam naungan Khilafah, gaungnya harus lebih menggema.
Gema untuk mempersatukan umat di bawah naungan Khilafah, dengan berdakwah. Dakwah ini, wajib mengikuti langkah-langkah dari sang qudwah, baginda Rasulullah saw. Yaitu, dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama, pembinaan intensif dengan bahasan dasar terkait akidah Islam. Berlanjut pada tahap interaksi dengan umat untuk menyadarkan serta mengajak umat meninggalkan sistem hidup jahiliyah (kapitalisme-sekularisme, nasionalisme), lalu mau diatur dengan syariat Islam, dan bergerak bersama-sama mewujudkannya. Tahap terakhir, yaitu tahap penyerahan kekuasaan secara menyeluruh kepada Islam, dalam institusi negara yang bernama khilafah.
Khilafah 'alaminhaj nubuwwah. Khilafah yang dilaksanakan oleh seorang khalifah, pemimpin negara yang akan memberikan komando berupa seruan jihad kepada umat Islam. Jihad dalam skala negara yang akan melenyapkan penderitaan Palestina, berganti dengan kebahagiaan yang dinantikan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. Sementara Israel, Amerika dan sekutunya, akan menjalani hukuman di dunia, sebelum hukuman abadi di neraka jahanam nanti. [Hz]
Baca juga:

0 Comments: