Krisis Kelaparan di Gaza, Umat Islam Harus Bersatu
Oleh. Isma Adiba
.(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Organisasi Pangan Dunia (WFP) milik PBB memperingatkan bahwa dalam waktu singkat, seluruh stok makanan di wilayah Gaza diperkirakan akan habis total. Sisa suplai makanan yang tersedia akan segera didistribusikan ke dapur-dapur umum yang kini menjadi tumpuan utama bagi ratusan ribu penduduk Gaza.
Namun, upaya ini terhambat oleh blokade brutal yang dilakukan oleh rezim Zionis, yang menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan dari berbagai negara. Sejumlah organisasi hak asasi manusia menilai bahwa tindakan tersebut merupakan penggunaan kelaparan sebagai alat perang dan telah dikategorikan sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Serangan udara Israel yang terus berlangsung sejak agresi pada Oktober 2023 telah merenggut nyawa lebih dari 51.000 warga Palestina, sementara lebih dari 117.000 lainnya mengalami luka-luka (kompas.tv, 25/4/2025).
Situasi di Gaza kini sangat memprihatinkan. Sistem ekonomi lumpuh total, harga bahan pokok melonjak tajam, bahkan sebagian besar sudah tidak tersedia. Ketersediaan air bersih pun semakin menipis. Banyak dapur umum terpaksa tutup karena kekurangan bahan makanan. Sisa makanan hanya berupa pasta dan sedikit nasi yang tidak cukup memenuhi kebutuhan warga, apalagi dengan roti yang tak lagi bisa diproduksi karena semua pabrik roti telah hancur dibom.
Tragedi kemanusiaan ini memperlihatkan betapa besar penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Anak-anak dan perempuan menjadi korban utama dari kekejaman penjajah yang didukung oleh para pemimpin dunia Muslim yang lebih mementingkan kekuasaan daripada membela saudara seiman mereka. Nasionalisme sempit membuat nyawa umat Islam seolah tak bernilai.
Padahal, umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk melindungi saudaranya yang tertindas. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, dan jangan melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Baqarah: 190)
Jalan satu-satunya untuk membebaskan Palestina adalah melalui persatuan umat Islam di bawah kepemimpinan khalifah. Seruan jihad yang disampaikan para ulama hanya akan terwujud jika umat Islam bersatu dan membaiat seorang pemimpin tunggal yang menerapkan syariat Islam secara menyeluruh melalui Daulah Khilafah Islamiyah.
Perjuangan menuju tegaknya Khilafah membutuhkan dakwah yang ideologis dan konsisten. Diperlukan sebuah kelompok atau partai politik Islam yang berperan aktif menyatukan umat berdasarkan akidah dan syariat Islam.
Kelompok ini harus menyeru penguasa muslim agar melepaskan ketergantungan pada negara-negara Barat yang selama ini hanya membawa kerugian.
Jika umat bersatu dalam gerakan politik Islam yang menyuarakan jihad dan penegakan Khilafah, maka pertolongan Allah akan datang. Karena janji Allah tentang tegaknya Khilafah adalah kepastian, sebagaimana bisyarah yang disampaikan oleh Rasulullah saw.
Wallahu a'lam bishowab. [My]
Baca juga:

0 Comments: