Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Perjalanan hidup tak ubahnya seperti roller coaster. Terkadang kita berada di atas, terkadang kita berada di bawah. Sejatinya begitulah kehidupan yang sedang berada di atas takkan selamanya di atas, begitupun sebaliknya.
Hari ini bisa jadi kita menjadi orang yang paling bahagia karena berbagai hal. Besok siapa yang tahu, bisa saja kehidupan melemparkan kita pada titik terendah dalam hidup.
Nah, di saat berada pada titik terendah inilah, kita seringkali merasa hina dan terpuruk. Sampai-sampai kita tidak ingat jika sehari sebelumnya kita pernah merasa menjadi manusia paling bahagia.
Begitulah tabiat manusia, seringkali lupa dengan segala nikmat yang pernah ada hanya karena untuk kemudian Allah menjungkirbalikkan kehidupan kita.
Ingat, bukan karena Allah tidak sayang, justru karena Allah sangat mengasihi hamba-Nya, maka Allah menghadirkan semua itu. Allah tidak ingin, di saat kita mengalami berbagai hal baik dalam hidup kemudian menjadi lupa untuk bersyukur bahkan bisa jadi jemawa.
Allah tidak ingin kita menjadi manusia yang terlampau senang untuk kemudian lalai mengingat Allah. Karena hakikatnya manusia adalah insan lemah yang terkadang selalu melampaui batas dalam berbagai hal. Nah, karena Allah menyayangi kita makanya Allah tidak ingin kita melampaui batas dalam segalanya sehingga akhirnya membuat kita lalai bahkan menganggap segala hal yang terjadi adalah berkat kehebatan atau kerja keras kita. Hal ini Allah sangat tidak suka, bahkan membencinya.
Seperti telah dijelaskan dalam surat Al-Ma'idah: 87 yang artinya, "...Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Juga sabda Rasulullah saw. yang berbunyi: "Celakalah orang-orang yang melampaui batas (Al Mutanaththi'un)."
Begitu pun dalam hal mencintai pasangan, sebaiknya kita juga tidak sampai melampaui batas kecintaan kita terhadap Allah dan Rasul. Ingat, jangan pernah membuat Allah cemburu. Cintailah pasangan kita sewajarnya. Meski di dalam Islam seorang istri memang wajib taat kepada suami, tapi harus kita ingat bahwa ketaatan seorang istri terhadap suami tidak mutlak dan bersyarat. Sama halnya seperti ketaatan kita terhadap kedua orang tua dan penguasa, semuanya ada syaratnya.
Masyaallah begitu indahnya aturan Islam. Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam hal apapun kecuali hubungan intim (jima) yang dilakukan oleh suami istri. Ini saya juga baru tahu setelah tidak sengaja menyimak podcastnya Ustaz Felix Siauw. Jadi, menurut beliau sebagian besar laki-laki yang terkena penyakit prostat adalah karena tidak lancarnya dalam urusan hubungan seksual dengan pasangan. Masih kata beliau, hubungan seksual dengan pasangan sangat dianjurkan dilakukan sesering mungkin, minimal tiga sampai empat kali dalam sepekan. Begitu katanya.
Masyaallah, ini sebenarnya ilmu baru juga buat saya pribadi. Luar biasanya aturan Islam, mengatur dari urusan terkecil sampai urusan yang paling besar. Dari urusan bangun tidur sampai bangun negara, semuanya diatur dalam Islam. Seharusnya kita bangga terlahir dari rahim Islam. Apalagi Allah sudah menjelaskan di dalam surat Al-Ma'idah ayat 3, jika hanya Islam satu-satunya agama yang diridai Allah. Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tertolak. Sebagaimana di dalam surat Ali Imran ayat 85.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi." (QS. Ali Imran 3: Ayat 85) [MA]
Payakumbuh, 24 April 2025
Baca juga:

0 Comments: