Oleh. Rini (Brebes)
Derita warga Gaza Palestina masih tak kunjung berhenti akibat genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel beserta sekutunya.
Imbas dari akibat genosida dan pengepungan yang dilakukan penjajah zionis Israil terhadap Palestina mengakibatkan krisis pangan yang mengkhawatirkan warga Gaza, Palestina. Warga pun mulai memakan daging kura-kura untuk memenuhi kebutuhan sumber protein mereka.
Salah satu warga Gaza Majida Qanan mengatakan bahwa anak-anak Gaza harus dibujuk untuk makan daging kura-kura tersebut. Ia juga mengatakan bahwa
"Anak anak takut untuk memakan daging kura-kura, sehingga kami mengatakan bahwa daging ini enak seperti daging sapi muda".
(CNNIndonesia.com, 9/4/2025).
Terkait peringatan tentang krisis kemanusiaan yang makin mengkhawatirkan yang terjadi di jalur Gaza, program pangan Dunia Bangsa-Bangsa (WFP) mengatakan bahwa setidaknya ada dua juta orang—yang sebagian besar pengungsi—saat ini mereka hidup tanpa pendapatan atau penghasilan apa pun. Mereka sepenuhnya mengandalkan bantuan internasional untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok mereka. Bahkan WFP membunyikan alarm meningkatnya bahaya bagi ratusan ribu penduduk Gaza.
(Metrotvnews.com, 20/4/2025).
Hingga saat ini Muslim Gaza masih sangat menderita, akibat agresi militer penjajah zionis Israel yang sangat brutal pada warga Gaza, Palestina. Diperkirakan 1.309 warga Palestina terbunuh, mereka membunuh tanpa pandang bulu, bukan hanya laki-laki dewasa, tapi perempuan, lansia bahkan anak-anak yang menjadi targetnya. zionis Israel juga membunuh jurnalis, tenaga medis dan bahkan relawan kemanusiaan.
Bukan hanya membantai warga Palestina saja akan tetapi Zionis Israel juga memblokade bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke wilayah Gaza Palestina. Sungguh perbuatan mereka sudah di luar batas kemanusiaan.
Di sisi lain, para penguasa muslim di berbagai negara tampak hanya mencukupkan diri dengan kecaman tanpa aksi nyata untuk membantu warga Palestina. Mereka seakan-akan tidak peduli dengan penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara mereka di Palestina.
Derita warga Gaza akhirnya mengundang fatwa jihad melawan zionis Israel, oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS), Ali Al-Qaradaghi menyerukan kepada penguasa Arab dan dunia Islam untuk, "segera campur tangan secara ekonomi, militer, dan, politik. untuk menghentikan genosida dan penghancuran menyeluruh, sesuai dengan mandat mereka".
Memang, jihad merupakan satu-satunya solusi yang sesuai dengan ajaran Islam yakni mengerahkan kekuatan militer untuk melindungi warga Gaza dan mengusir penjajah Zionis Israel dari tanah palestina, Bukan dengan jalan diplomasi, atau sekadar retorika basa-basi yang dimainkan oleh penguasa Arab dan dunia Islam saat ini.
Semestinya sebagai seorang muslim dengan muslim lainnya itu bersaudara, mereka satu, laksana satu tubuh, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw.,
"Perumpamaan kaum mukmin itu dalam hal saling mengasihi, mencintai dan menyayangi bagaikan satu tubuh, jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan demam (turut merasakan sakitnya). (HR al-Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu mereka, bisa dengan memberikan bantuan berupa harta, tenaga, seruan dakwah, juga senantiasa mendoakan mereka agar selalu mendapat pertolongan Allah Swt.. sekaligus mendoakan kehancuran zionis Israel dan sekutunya.
Namun, selama umat Islam masih terikat pada nasionalisme warisan penjajah, maka umat tidak akan pernah benar-benar bersatu, dan seruan jihad pun hanyalah seruan semata, tidak akan digerakkan. Oleh karena itu, umat Islam semestinya menyadari bahwa nasionalisme adalah alat penjajahan untuk memecah belah umat dan umat harus mencampakkan nasionalisme ini.
Umat harus betul-betul menyadari bahwa penjajahan hanya bisa dihentikan dengan persatuan umat dalam satu kepemimpinan global, yaitu Khilafah. Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang dapat menyatukan umat Islam di seluruh dunia dan akan memberikan mereka kekuatan untuk menghadapi penjajahan.
Umat Islam harus bersatu menyeru kepada jihad dan Khilafah, agar umat sadar bahwa persatuan umatlah yang akan mampu menolong mereka, dan umat senantiasa selalu bergerak menuntut penguasa muslim melaksanakan kewajiban mereka untuk menolong saudara muslimnya di Gaza, Palestina.
Tegaknya Khilafah akan mampu mengirimkan pasukan untuk jihad. Karena jihad tidak akan berjalan dengan benar jika tidak adanya khalifah, dan khalifah tidak mungkin ada jika tidak adanya institusi khilafah.
Jika ada kepemimpinan pada umat, maka umat akan bergerak sesuai arahan, maka dari itu umat harus punya pemimpin agar bergerak terarah dan yang bisa menjadikan pemimpin dakwah adalah jamaah dakwah ideologis, yang selalu menyerukan jihad dan tegaknya Khilafah.
Para pengemban dakwah harus senantiasa terus berjuang dengan mengerahkan seluruh potensinya agar terwujud persatuan umat dengan tegaknya kembali Khilafah. Agar persoalan umat Islam termasuk palestina segera terselesaikan dan kehidupan Islam dapat diterapkan kembali di muka bumi ini.
Wallahu alam. [My]
Baca juga:

0 Comments: