Headlines
Loading...
Oleh. Iha Bunda Khansa 
(Kontributor SSCQMedia.Com)


SSCQMedia.Com—Ada rasa sedih saat Ramadan berakhir, bulan penuh keberkahan dan bulan turunnya Al-Qur'an. Waktu satu bulan terasa begitu cepat berlalu. Penantian menunggu hilal pun tiba, 1 Syawal 1446 H tahun ini ada perbedaan, ada yang berpatokan pada rukyat hilal lokal dan global.

Dalam salah satu hadis, Rasulullah saw. bersabda:

"إذا رأيتموه فصوموا وإذا رأيتموه فأفطروا" 

"Jika kalian melihatnya (hilal), maka berpuasalah, dan jika kalian melihatnya (hilal), maka berbukalah.”

Tanggal  29 Maret 2025 bertepatan dengan 29 Syawal 1446 H. Dan ternyata hilal sudah terhilat, hal tersebut menandakan Ahad tanggal 30 Maret sudah masuk 1 Syawal 1446 H.

Allahu Akbar 
Allahu Akbar 
Allahu Akbar 

Gema takbir berkumandang.

Walaupun ada yang berlebaran hari Senin, kami sekeluarga melaksanakan salat Idulfitri hari Ahad di Cianjur, berkumpul bersama sahabat-sahabat fillah, betapa kaum muslim saat ini masih merayakan hari bahagia dalam waktu berbeda. Hal ini diingatkan dalam khotbah Idulfitri bahwa betapa pentingnya persatuan umat di bawah satu kepemimpinan. 

Ya ... Saat ini kita masih berada dalam cengkeraman sistem kapitalis di mana kaum muslimin  belum bersatu, ikatan nasionalisme masih melekat, sampai untuk menentukan 1 Ramadan dan 1 Syawal pun setiap negeri berbeda-beda. Sungguh umat membutuhkan satu kepemimpinan di bawah naungan Daulah Khilafah Islam.

Silaturahmi ke Kampung Kelahiran

Setelah melaksanakan salat Idulfitri, kami melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman di Indi, tempat kelahiran dan berniat untuk silaturahmi bersama keluarga. Alhamdulillah emak (ibu) masih ada, juga adik-adik, keponakan, dan famili masih banyak, hingga momen Idulfitri sangat tepat untuk bersilaturahmi. Apalagi masih ada orang tua yang tahun ini berusia 82 tahun. Masyaallah tabarakallah, Emak, semoga sehat dan diberikan kesehatan,  ketenangan, ibadah maksimal, dan berkah usianya.

Alhamdulillah, perjalanan mudik lancar, tidak macet, bisa ditempuh sekitar 3 jam. Dengan wajah bahagia emak menyambut kedatangan kami sekeluarga, rasa syukur kami masih diberikan kesempatan berkumpul mudik. Karena Idulfitri adalah momen yang ditunggu bisa kumpul dan birrul walidain.

Malamnya ada lomba takbir keliling di malam lebaran, karena sebagian besar masyarakat di kampungku merayakan Idulfitri mengikuti pengumuman pemerintah berpatokan rukyat hilal lokal. Sebenarnya ada rasa sedih, kami sekeluarga berbeda sendiri, tetapi kami tetap menghormati perbedaan, makin rindu persatuan umat.

Idulfitri nan Istimewa

Sebelum subuh aku sudah bangun, masih bisa salat tahajud di sepertiga malam dan tilawah. Karena kami dan keluarga sudah salat Idulfitri di Cianjur, jadi bisa menemani emak di rumah karena kondisi emak tidak memungkinkan salat di masjid.

Senin 31 Maret 2025 masih suasana lebaran Idulfitri, sejenak membayangkan seorang ibu berjuang menyelamatkan bayi dalam rahimnya yang sudah waktunya lahir ke dunia. Alhamdulillah, akhirnya buah hati yang dinanti hadir ke dunia dengan selamat, tepat pukul 12.30 hari Rabu, 31 Maret 1965.

Bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya, kini bayi tersebut bi idznillah berkumpul bersama ibunda tercinta, Emak Hj. Masinah, yang melahirkan anak pertamanya yang kini berusia 60 tahun. Alhamdulillah. Masyaallah. 

Tidak ada acara khusus, yang pasti muhasabah diri, Allah masih memberikan kesempatan hingga di titik usia untuk senantiasa takarub ilallah, mempersiapkan bekal menghadap Ilahi Rabi dengan amal kebaikan yang disyariatkan Allah Swt.. Dalam salah satu hadis, Abu Hazm meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang dikaruniai Allah usia 60 tahun maka sesungguhnya Allah telah menutup untuknya pintu alasan."

Ya Rabi, semoga ini menjadi pengingat diriku untuk istikamah menjalankan syariat-Nya, diberikan kesehatan untuk terus bersama barisan dakwah, berharap ketika menghadap Allah husnul khatimah. Amin. Alhamdulillah, emak dan adik-adikku juga keponakan  mendoakan.

Masih suasana lebaran, alhamdulillah, saudara-saudara baik dari keluarga emak dan almarhum bapak (mama) berkunjung ke rumah, karena emak yang masih ada dan paling  sepuh, semua paman dan bibi sudah kembali pada Penciptanya. Suasana lebaran berkumpul merupakan  momen yang membahagiakan, berbagi cerita  dan saling berkunjung menyambung silaturahmi, dan yang lebih penting  sesama keluarga saling memaafkan, mendoakan dan  berkumpul dalam kondisi sehat.

Di bulan Syawal ini, masih suasana lebaran, silaturahmi, ada momen yang tak terlupakan. Alhamdulilah pada 2 April 2025, sudah 25 tahun usia pernikahan bersama suami dan telah dikaruniai amanah, karunia Allah dua putra dan satu putri. Tentu selama mengarungi bahtera rumah tangga pasti ada ujian dan peristiwa yang indah yang kami lalui bersama. Saat usia  pernikahan berjalan 22 tahun kami selalu berlima, ujian pun hadir, putri bungsuku kembali menghadap Ilahi, kini kami tinggal berempat. 

Semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah, kebersamaan di dunia dan sampai ke surga-Nya. Amin.

Alhamdulillah bulan Syawal, Idulfitri tahun ini momen kebersamaan bersama keluarga besar, begitu banyak nikmat Allah buat keluarga besar kami, rasa syukur ke hadirat Ilahi Rabi, emak masih diberikan kesehatan. Yang sebelumnya akan menjalani operasi pergelangan tangannya, namun dengan kebesaran-Nya tidak jadi dan setelah dicek kembali emak tidak jadi operasi.  Doaku untuk kebaikan emak diijabah Allah.

Semoga emak tetap sehat, juga keluarga besarku selalu rukun, saling menyayangi dan mengingatkan, berkumpul di dunia hingga Allah kelak kumpulkan di Surga-Nya. Amin ya Allah ya mujibassailin. Wallahualam bissawab. [Ni]

Cianjur, 3 Mei 2025

Baca juga:

0 Comments: