Headlines
Loading...
Diamnya Para Penguasa atas Palestina

Diamnya Para Penguasa atas Palestina

 
Oleh. Rina Herlina 
(Kontributor SSCQMedia.Com)


SSCQMedia.Com—Hati selalu bergetar dan mata selalu berkaca-kaca, bahkan tak jarang menitik juga air mata kala berita-berita tentang kondisi rakyat Palestina bermunculan di beranda Facebook. Tak tega sudah pasti, namun sedihnya tak mampu berbuat banyak. Kesedihan kalian sudah terlalu lama, sementara dunia Islam tak mampu berbuat banyak dari sekadar boikot dan mengecam.

Kalian pasti kecewa pada bangsa Arab, kalian kecewa pada umat Islam di seluruh dunia. Begitu pun dengan diri ini, betapa sangat kecewanya karena tidak mampu melakukan banyak hal untuk mengurangi kesedihan dan penderitaan kalian. Sungguh aku tidak berdaya untuk membantu kalian.

Kalian boleh kecewa terhadap kami (umat Islam), tetapi jangan pernah kalian kecewa kepada Allah. Kalian harus tetap kuat dan bersabar. Kalianlah sebaik-baik umat di abad ini. Kami banyak belajar segala hal dari kalian terutama tentang ketegaran.

Semoga Allah membalas setimpal perbuatan Israel atas negeri kalian. Semoga setiap darah kalian yang tertumpah karena kebrutalan Israel menjadi wasilah segera datangnya pertolongan Allah.

Sungguh konflik ini sudah terlalu lama. Sudah beberapa dekade kalian hidup dalam ketidakpastian tentang sebuah kemerdekaan. Israel merampas tanah Palestina dengan membabi-buta. Semua orang dibantai termasuk perempuan dan anak-anak yang notabene tidak tahu apa-apa.

Seluruh bangunan telah rata dengan tanah. Bahkan rumah sakit nyaris tak ada lagi yang beroperasi. Negeri Palestina kini hanya sisakan puing reruntuhan dan darah-darah segar milik para syuhada. Israel sangat berambisi mencaplok semua kawasan Palestina. Oleh karena itu mereka sangat gigih dalam melakukan pembantaian di sana. Tak peduli dengan berbagai kecaman, mereka terus melakukan genosida.

Anak-anak Palestina harus rela kehilangan masa depannya. Kaum ibu kehilangan putra-putri terbaiknya. Bahkan yang paling menyedihkan adalah banyak diantara rakyat Palestina yang harus hidup dengan segala keterbatasan fisik karena mengalami cacat fisik permanen. Semua itu adalah akibat kezaliman Israel dan diamnya mayoritas penguasa negeri muslim.

Seharusnya para penguasa negeri muslim berjibaku mengupayakan kemerdekaan untuk rakyat Palestina. Bukan malah asyik berjabat tangan mesra dengan para musuh-musuh Islam. Setelah apa yang terjadi dengan Palestina, mereka bahkan tidak menghentikan kerja sama. Semua tetap berjalan normal di atas penderitaan rakyat Palestina.

Sebegitu sulitnyakah menunjukkan pembelaan kepada Palestina? Mengapa masalah Palestina seolah tidak penting, padahal mereka jelas-jelas saudara kita. Harus berapa ribu nyawa lagi melayang sampai akhirnya umat Islam benar-benar akan bersatu dan menyadari jika selama ini kafir penjajah sudah berhasil membodohi umat Islam?

Ah, entahlah, terkadang tidak habis pikir, mengapa setelah semua hal yang terjadi pada Palestina, Uighur, Rohingya, dan muslim lainnya di berbagai belahan dunia, umat Islam masih tak kunjung menunjukkan persatuan. Umat Islam masih juga belum sadar jika selama ini sekat nasionalisme adalah penghalang terbesar bagi umat untuk bisa bersatu dalam satu kepemimpinan.

Sulit sekali menyadarkan umat jika selama ini umat Islam sudah di sekat-sekat oleh fanatisme kesukuan. Sehingga imbasnya adalah umat Islam menjadi tidak bertaji lagi di kancah dunia dan harus terus membebek pada negeri-negeri kafir penjajah yang notabene ingin menghancurkan.

Umat Islam benar-benar tidak menyadari jika di antara sesama umat Islam seringkali diadu domba. Pihak-pihak yang berusaha mengadu domba tersebut sejatinya adalah orang-orang yang tidak menginginkan umat Islam bangkit dan bersatu. Sebab mereka sangat paham, jika umat Islam bersatu dan pemikirannya tentang Islam bangkit, maka kembalinya kejayaan Islam adalah sebuah keniscayaan.

Untuk itu penting bagi kita (umat Islam) bersatu di bawah satu kepemimpinan yaitu seorang khalifah. Penting bagi umat untuk menyadari jika saat ini kita butuh sebuah institusi yang mau mengembalikan Islam ke tengah-tengah umat seperti dahulu pada masa Islam masih berjaya.

Karena jika umat Islam sudah bersatu dan memiliki institusi (Khil4fah) yang menerapkan Islam secara menyeluruh di dalam kehidupan, maka persoalan yang dihadapi Palestina akan dengan mudah mendapat jalan penyelesaian. Dan penyelesaiannya yaitu dengan mengusir tentara Israel dari negeri anbiya tersebut.
 Melalui seruan jihad dari kh4lifah maka seluruh umat akan dengan suka rela pergi ke medan pertempuran melawan musuh Islam seperti Israel dan sekutunya. 

Tentu untuk sampai pada kondisi tersebut diperlukan persatuan dan kesadaran seluruh umat jika saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja dan Palestina butuh kita untuk membantunya melawan kafir penjajah yang sudah lama menancapkan hegemoninya. Bantuan berupa pasukan militer dan senjata sangat mereka butuhkan untuk melawan, mengimbangi, dan  menghentikan pendudukan Israel atas negerinya. Bukan berarti bantuan makanan dan logistik lainnya tidak dibutuhkan hanya saja bantuan militer sangat mendesak kebutuhannya karena untuk melawan dan melumpuhkan musuh agar tidak lagi menjajah negeri mereka. [MA]

Payakumbuh, 3 Mei 2025

Baca juga:

0 Comments: