Headlines
Loading...
Banyak Jalan Rusak, Negara Tak Kunjung Memperbaiki

Banyak Jalan Rusak, Negara Tak Kunjung Memperbaiki

Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Di negeri ini banyak sekali infrastruktur yang tidak layak pakai bahkan mengalami kerusakan. Apalagi yang rusak itu kebanyakan adalah infrastruktur jalan publik yang notabene biasa kita lalui. Tentu hal itu membuat tidak nyaman dan bisa menimbulkan berbagai kecelakaan.

Seperti yang terjadi di kota Tasikmalaya. Ratusan warga Kampung Cibatu dan Bengkok, Kecamatan Bungursari, bersama-sama mendatangi kantor Balekota Tasikmalaya. Mereka kesal dengan banyaknya infrastruktur publik yang rusak dan tak kunjung diperbaiki. Mereka menuntut Pemkot Tasikmalaya untuk segera melakukan perbaikan jalan yang notabene sudah dibiarkan rusak selama bertahun-tahun (detik.com, 29/4/2025).

Jalan rusak dan berlubang memang sering kali membuat jengkel pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat. Pasalnya selain dapat merusak kendaraan, tidak jarang bahkan menyebabkan kecelakaan dan berujung kematian. Mirisnya jalan rusak ini terkadang justru adalah jalan utama bukan jalan kampung ataupun jalan alternatif. Padahal jalan utama pastinya menjadi jalan bagi mobilitas berbagai kendaraan baik dalam kota maupun luar kota.

Jalan rusak tentu saja adalah tanggung jawab negara. Negara wajib memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat salah satunya dengan menghadirkan infrastruktur yang memadai seperti jalan. Sebab jalan yang rusak bisa berdampak terhambatnya laju perekonomian sebuah wilayah. Jika demikian, sudah pasti rakyat yang jadi korban.

Oleh karena itu, kinerja penguasa memang sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah negara. Ini karena penguasa yang baik adalah penguasa yang hanya fokus untuk bagaimana menyejahterakan rakyat, bukan menyejahterakan segelintir orang. Jika penguasa sudah paham terkait fungsinya, dapat dipastikan kerusakan berbagai infrastruktur seperti jalan bisa diminimalkan.

Apalagi sebenarnya, anggaran untuk perbaikan jalan pasti ada. Hanya saja anggaran tersebut bisa jadi tidak pernah sampai ke aparat desa atau bisa jadi sampai, namun mengalami penyunatan oleh berbagai oknum. Hal semacam ini wajar terjadi dalam sistem kapitalisme. Sistem kufur ini memang sangat membuka lebar peluang para oknum pemerintahan melakukan korupsi. Apalagi negeri ini secara fakta termasuk negara paling korup. Wajar, jika anggaran untuk perbaikan jalan juga diselewengkan sehingga akibatnya jalan-jalan di berbagai wilayah makin rusak dan berlubang.

Dalam Islam, seorang penguasa wajib mengupayakan kesejahteraan bagi rakyat yang dipimpinnya termasuk dalam menghadirkan berbagai infrastruktur yang memadai. Hal tersebut adalah tugas penguasa. Seorang penguasa dalam Islam akan selalu memprioritaskan kepentingan rakyatnya dibanding kepentingannya.

Penguasa dalam Islam akan menjalankan kepemimpinannya dengan penuh tanggung jawab. Setiap kebijakan yang diambil adalah untuk kepentingan rakyat. Penguasa tidak akan membiarkan jalan-jalan rusak tanpa dilakukan perbaikan. Perbaikan pun akan dilakukan dengan baik dan benar agar diperoleh hasil yang maksimal.

Saat ini tentu kita sebagai rakyat, sangat merindukan sosok penguasa yang selalu terdepan dalam membela kepentingan rakyat. Rindu sosok pemimpin seperti Umar bin Khattab yang tidak akan membiarkan ada jalan berlubang meski sedikit. Ini karena beliau sangat takut dengan murka Allah kelak. Beliau sangat paham jika jabatannya kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Oleh karena itu, sebagai seorang pemimpin, Umar hidup sangat sederhana jauh dari kata mewah. Hidupnya hanya didedikasikan untuk umat.

Begitulah seharusnya sikap seorang penguasa. Penuh dedikasi dan bekerja lillah. Orientasi hidupnya hanya mencari keridaan Allah bukan keridaan manusia. Kesejahteraan rakyatnya adalah sesuatu yang ingin dicapai.

Sosok pemimpin seperti itu hanya bisa kita dapatkan dalam negara yang menerapkan sistem Islam. Ini karena dalam sistem Islam setiap orang akan "dipaksa" menjadi sebaik-baik manusia. Maka menerapkan sistem Islam adalah sebuah hal yang urgen dilakukan. Sebab umat Islam tidak akan merasakan Islam rahmatan lil alamin jika Islam tidak diterapkan secara menyeluruh dalam kehidupan. [Ni]

Payakumbuh, 30 April 2025

Baca juga:

0 Comments: