Krisis Pangan Mengancam Palestina, Khilafah Harapan Satu-Satunya
Oleh. Indri Wulan Pertiwi
(Kontributor SSCQMedia.Com, Aktivis Muslimah Semarang)
SSCQMedia.Com—Penderitaan yang dialami oleh kaum muslim Palestina terus berlanjut, dan tidak akan berakhir selama sistem kapitalisme masih menguasai dunia. Hal ini tergambar dari peringatan yang dikeluarkan oleh Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengenai situasi kritis di Gaza, di mana sekitar dua juta orang hidup dalam keprihatinan dan mengandalkan bantuan kemanusiaan
WFP menjelaskan penurunan stok pangan di Gaza karena kesulitan pengiriman akibat penutupan perbatasan oleh Israel. Sehingga kepastian aliran pangan menjadi hal yang sangat krusial untuk mencegah krisis pangan di wilayah tersebut. Jika kondisi yang semakin memburuk berpotensi membawa konsekuensi serius bagi penduduk Palestina di Gaza. (metrotvnews.com, 20/4/2025)
Keberlanjutan konflik di Palestina akibat kebiadaban Zionis Yahudi adalah fakta yang menyedihkan dari ketiadaan Khilafah. Berbagai penderitaan dan realitas pahit terus dirasakan oleh masyarakat Palestina akibat kebiadaban Zionis yahudi. Oleh karena itu, mengembalikan kehadiran Khilafah menjadi salah satu urgensi yang tak lagi bisa ditunda lagi, demi mencapai kemerdekaan yang hakiki bagi Palestina.
Ancaman terhadap ketahanan pangan di Palestina, khususnya di wilayah Gaza, merupakan salah satu dampak serius dari konflik yang berkepanjangan antara Palestina dan Zionis Yahudi. Keadaan ini menuntut respons yang cepat dan efektif dari masyarakat internasional untuk mencegah terjadinya krisis kemanusiaan yang lebih parah di wilayah tersebut. Sebab, dengan terus berlangsungnya konflik dan blokade yang diberlakukan oleh Zionis Yahudi terhadap akses sumber daya pangan, kian meningkatkan tingkat kerentanan masyarakat Palestina terhadap ancaman kelaparan.
Sesungguhnya, penderitaan yang dialami oleh warga Palestina tidak hanya mencerminkan dampak langsung dari konflik tersebut, tetapi juga menjadi bukti dari kehancuran dan genosida yang bisa dengan bebasnya terus terjadi tanpa adanya upaya penghentian atau perlindungan yang memadai dari entitas politik yang kuat seperti Khilafah. Sebab pada faktanya ketika Kapitalisme berkuasa, posisi pemimpin-pemimpin muslim, berada di bawah kaki penjajah sehingga mereka hanya sibuk dengan berbagai retorika politik dan diplomatik tanpa diikuti oleh langkah konkret untuk mencari solusi yang berkelanjutan bagi konflik di Palestina.
Dalam menghadapi tantangan yang kian kompleks di Palestina, maka meningkatkan kesadaran umat akan pentingnya Khilafah sebagai solusi untuk membebaskan mereka dari penderitaan, saat ini menjadi hal yang mendesak dan esensial. Terlebih dalam Islam, persatuan umat adalah salah satu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah Swt. Bahkan Rasulullah saw sendiri menekankan konsep kesatuan umat Islam dengan perumpamaan tubuh yang satu, bahwa jika satu bagian dari tubuh tersebut sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya. Hal ini mencerminkan pentingnya solidaritas dan kesatuan umat Islam dalam menghadapi permasalahan dan konflik yang dihadapi, termasuk dalam konteks penderitaan umat Muslim di Palestina.
Dengan memperkuat kesadaran akan pentingnya persatuan umat Islam di seluruh dunia, terutama dalam mengambil langkah-langkah konkret untuk mendukung seruan jihad dan penerapan Khilafah sebagai solusi bagi konflik di Palestina, akan dapat menciptakan landasan yang kokoh untuk terus memperjuangkan hak-hak dan keadilan bagi seluruh umat Muslim yang tertindas sebagaimana yang dialami oleh warga Palestina.
Sebab, pada kenyataannya telah berulang kali dilakukan upaya perdamaian dalam berbagai perjanjian selalu dikhianati oleh Zionis Yahudi, dengan memulai penyerangan yang tak terduga, hal ini menunjukkan bahwa Zionis Yahudi bukanlah manusia yang layak dibicarakan, kecuali dengan menggunakan senjata. Oleh karena itu, jihad menjadi solusi sejati untuk mencapai kemerdekaan Palestina.
Adapun urgensi kembalinya kehadiran khilafah dalam konteks permasalahan Palestina terletak pada perannya dalam menyatukan umat Islam di bawah satu pimpinan yang tangguh, serta membangkitkan kembali semangat perjuangan fi sabilillah. Dengan Khilafah, umat Islam akan mampu melampaui batas-batas nasionalisme yang hanya menyebabkan perpecahan di antara mereka.
Dan dengan adanya kesatuan umat Islam di bawah naungan Khilafah juga memberikan potensi besar dalam memobilitas tentara-tentara muslim dari berbagai negara untuk dapat bekerja bersama dalam melindungi serta mempertahankan kedaulatan wilayah-wilayah muslim yang menjadi sasaran penjajah.
Oleh karena itu, seiring dengan momentum perubahan global dan semakin menyalanya semangat umat Islam dalam menegakkan kebenaran, perlunya perjuangan bersama untuk mendukung terciptanya Khilafah sebagai solusi terbaik bagi bangsa Palestina dan umat Islam secara keseluruhan.
Hanya dengan keimanan yang kuat serta tekad yang bulat, sejatinya tidak ada hambatan yang tidak dapat diatasi dalam memperjuangkan kembali kejayaan umat Islam melalui Khilafah dan jihad yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang mulia. Dan hanya melalui penerapan syariat Islam secara kaffah akan menjamin hak-hak syar'i manusia dengan adil, sehingga kesejahteraan dan keadilan dapat tercipta bagi seluruh umat, termasuk warga Palestina yang selama ini mengalami penderitaan yang tiada henti. Wallahu'alam. [Rn]
Baca juga:

0 Comments: