Oleh. Deny Rahma
(Kontributor SSCQMedia.Com, Komunitas Setajam Pena)
SSCQMedia.Com—Hingga saat ini, genosida di Gaza masih berlangsung. Akibatnya puluhan korban berjatuhan tiap harinya. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, juga ada hewan, bangunan serta tumbuhan habis dan hancur. Namun, semangat penduduk Palestina tidak surut. Mereka masih tetap bertahan untuk mempertahankan tanah mereka. Hingga Zionis Israel dan sekutunya geram.
Munculah pernyataan dari Presiden Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan memindahkan penduduknya ke negara tetangga terdekat bahkan ke Indonesia. Gagasan ini disampaikan pada bulan Januari 2025. Namun gagasan tersebut ditolak oleh negara-negara Arab. Kabar ini pun santer di Indonesia kala itu.
Baru beberapa bulan berselang pernyataan Presiden Amerika Serikat tentang evakuasi warga Gaza keluar Palestina, kini dari dalam negeri muncul juga pernyataan serupa dari Presiden Prabowo Subianto. Menurut beliau, Indonesia siap menampung ribuan warga Gaza yang menjadi korban genosida, dan nantinya jika keadaan telah membaik akan mengembalikan kembali warga Gaza ke negara mereka. Tindakan beliau ini merupakan bentuk dukungan serta peran bangsa Indonesia dalam menyelamatkan warga di Gaza (beritasatu.com, 9/4/2025).
Pernyataan Presiden Prabowo ini adalah niatan baik dan juga patut diapresiasi. Karena beliau juga memikirkan keadaan rakyat Palestina yang tidak berdaya. Namun jika dicermati lebih dalam lagi, pemindahan warga Palestina akan berdampak besar bagi mereka dan tanahnya. Padahal Zionis Israel mengincar tanah mereka dan jika hal tersebut terjadi, maka akan memuluskan agenda besar yang digadang-gadang oleh penjajah. Belum tentu penduduk Palestina mau untuk dievakuasi. Dan jika terjadi evakuasi maka penduduk Gaza juga belum tentu bisa kembali ke negaranya.
Sebelumnya ulama-ulama tinggi dunia juga telah memfatwakan untuk jihad fi sabilillah. Yakni menyerukan kepada negeri-negeri muslim untuk melakukan intervensi militer, politik bahkan ekonomi untuk menghentikan genosida dan penghancuran total di Gaza. Para ulama ini juga menekankan bahwa yang telah dilakukan Zionis tersebut melanggar hak asasi manusia dan prinsip-prinsip kemanusian.
Dengan demikian pernyataan yang dilontarkan Presiden Prabowo ini jelas kontraproduktif dengan seruan jihad yang disuarakan oleh banyak kalangan. Karena solusi hakiki dari permasalahan Palestina saat ini adalah berperang dan mengirimkan pasukan. Karena berbagai upaya yang saat ini dilakukan nyatanya tak menghentikan dan memberikan solusi hakiki.
Evakuasi rakyat Gaza jelas makin menjauhkan dari solusi hakiki, karena sejatinya Zionislah yang melakukan pendudukan dan perampasan wilayah. Sudah seharusnya Zionis yang angkat kaki dan diusir dari Palestina, bukan sebaliknya.
Di sisi lain, evakuasi tersebut bisa jadi merupakan bentuk tekanan AS terhadap Indonesia atas kebijakan baru AS menaikkan tarif impor. Keberhasilan upaya Indonesia dalam melakukan negosiasi atas kebijakan tersebut bisa jadi akan digunakan alat untuk menekan Indonesia agar melakukan evakuasi warga Gaza. Inilah buah simalakama bagi negeri yang tergantung pada negara lain.
Pemimpin negeri muslim seharusnya menyambut seruan jihad. Namun hari ini, nasionalisme dan prinsip tak boleh ikut campur urusan negara, menjadi penghalang menyambut seruan jihad. Sikap ini menunjukkan pengkhianatan pemimpin negeri muslim.
Negeri muslim seharusnya menjadi negara adidaya yang memimpin dunia. Khilafah sebagai negara adidaya akan menerapkan syariat Islam sehingga menjadi rahmat bagi seluruh alam dan membela setiap muslim. Sayangnya hari ini Khilafah belum tegak, nasib umat Islam pun makin sengsara.
Umat harus terus didorong untuk menolak evakuasi warga Palestina. Juga menyeru penguasa untuk mengirimkan tentara demi membela saudara muslimnya di Palestina. Pada saat yang sama, umat juga harus makin kuat berjuang untuk menegakkan Khilafah. Karena hanya jihad dan tegaknya Khilafahlah, solusi hakiki untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman penjajah.
Gerakan umat ini membutuhkan kepemimpinan partai Islam ideologis agar tetap berada di jalur perjuangan yang benar. Sehingga memberikan pengaruh besar dalam mendorong penguasa negeri muslim untuk mengirimkan tentara untuk berjihad dan tegaknya Khilafah. Waalahua’lam bishowab. [Rn]
Baca juga:

0 Comments: