Headlines
Loading...
Cara Mempertahankan Kualitas Ibadah Setelah Ramadan

Cara Mempertahankan Kualitas Ibadah Setelah Ramadan


Oleh. Rina Herlina 
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Tidak bisa dimungkiri, hadirnya bulan Ramadan memang menjadi ajang bagi setiap orang untuk meningkatkan amal dan ibadah. Apalagi, di sepuluh hari pertama Ramadan, hampir semua orang bersemangat dalam meningkatkan seluruh ibadah. Dari mulai salat Tarawih, salat sunah Rawatib, tilawah, sedekah, dan lain sebagainya. Ramadan seolah menjadi momentum bagi mayoritas masyarakat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Namun, bagaimana kondisi ibadah kita setelah Ramadan pergi?


Nah, ini yang justru penting untuk kita garis bawahi. Kita seringkali bersemangat dan antusias di awal, mulai melemah di pertengahan, sampai akhirnya benar-benar melemah di akhir Ramadan. Apalagi, di sepuluh hari terakhir Ramadan kita seringkali disibukkan dengan persiapan lebaran dan mudik ke kampung halaman. Padahal, sepuluh hari Ramadan itu seharusnya menjadi waktu yang krusial untuk meningkatkan berbagai ibadah. Apalagi, di sepuluh hari Ramadan juga ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan yaitu malam Lailatul Qadar.

Padahal, setelah saya mendengar penuturan dari ustadz Felix Siauw, dalam sebuah podcast, seharusnya persiapan menyambut  Idulfitri tidak boleh sampai membuat aktivitas ibadah makin melemah, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Karena ternyata kata beliau. Hanya di Indonesia dan Malaysia yang merayakan Idulfitri sampai semeriah itu, bahkan persiapannya luar biasa. Dari mulai baju lebaran sampai kue lebaran semua harus wah, serba baru. Padahal, masih menurut beliau, di negeri-negeri muslim lain, yang dirayakan secara meriah justru Iduladha. Ternyata selama ini kita salah kaprah dalam memaknai momen Idulfitri. 


Nah, mungkin karena perayaan Idulfitri tadi yang salah kaprah, karena dirayakan sedemikian meriah, akhirnya berimbas pada menurunnya kualitas ibadah setelah Idulfitri. Ya, ini bukan tentang orang lain, tapi saya pribadi pun mengalami penurunan kualitas ibadah pasca lebaran. Yang biasanya salat-salat sunnah rajin mengerjakan, pasca Ramadan terjadi penurunan dan makin minimalis. Apalagi, kalau sudah pulang kampung, beragam alasan menjadi penghalang untuk melakukan aktivitas ibadah, biasanya lebih ke faktor kelelahan.


Saya pribadi bersyukur karena tergabung dengan komunitas SSCQ. Jadi, saat mengalami penurunan kualitas ibadah, senantiasa mendapat suntikan motivasi dari teman-teman dalam komunitas, bahkan langsung dari sang Muassis. Dengan bergabung menjadi member-nya, sayapun jadi terbiasa melakukan tilawah plus terjemahan. Semoga menjadi habbits baru yang pastinya akan sangat bermanfaat. Jujur, tilawah ini jika tidak berjamaah bersama para sahabat dalam sebuah komunitas dan ada komitmen yang harus dijalankan, seringkali tilawah hanya sekadar tilawah tanpa makna yang berarti. Apalagi, dulu tilawah saya, ya hanya sekadar baca arabnya tanpa pernah membaca terjemahannya. Bagaimana mungkin saya akan paham dengan petunjuk-Nya, kalau saya tidak pernah membaca terjemahannya.


Untuk itu, saya pribadi memang sangat butuh dengan keberadaan teman-teman yang memiliki visi dan misi yang sama dalam meningkatkan ketakwaan pastinya. Agar kualitas ibadah kita tidak mengalami penurunan pasca Ramadan, sebisa mungkin kita memang harus berada dalam sebuah komunitas yang selalu mengajak kita senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan. Saya rasa saya sudah menemukannya, bagaimana dengan kalian?


Jujur bagi saya pribadi, istikamah sendirian itu berat. Melebihi beratnya rindu Dylan pada Milea, hehe. Sebisa mungkin kita memang harus berjamaah. Memiliki sahabat atau berkumpul dalam komunitas orang-orang salih adalah anugerah terindah. Maka, lebih baik bersama-sama dengan sahabat saleh dan salihah agar saling mengingatkan dalam kebaikan. Jika saleh dan salihah sendirian, akan lebih berat untuk bisa istikamah dalam kebaikan dan ketaatan.


Maka dengan kita senantiasa bersama-sama sahabat taat adalah salah satu cara terbaik agar kita senantiasa bisa menjaga kualitas ibadah dan istikamah di dalam ketaatan dan ketakwaan. Yuk, kita temukan sahabat terbaik yang akan mengingatkan kita pada kebaikan dan membawa kita pada keridaan Allah Swt.


Payakumbuh, 22 April 2025

Baca juga:

0 Comments: