Oleh. Nuryati
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kembali menghantui Indonesia. Dua pabrik besar memutuskan menghentikan produksinya atau tutup, menyebabkan ribuan orang buruh terancam kehilangan sumber pendapatan. Tangis para buruh terdengar jelang lebaran akibat PHK massal. Lebih dari 2000 orang buruh terancam tidak memiliki sumber pendapatan untuk menjalani momen Ramadan dan lebaran tahun ini. Jika beruntung, korban PHK ini bisa saja banting setir mencari sumber pendapatan lain seperti menjadi supir ojek online (ojol).
Oleh karena itu, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, berharap pemerintah tidak ambil diam dan bisa bergerak cepat mengantisipasi gelombang PHK yang terus terjadi dan melanda pekerja di sektor padat karya nasional. Selain itu, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi), Mirah Sumirah menambahkan hal senada. Dia pun berharap penutupan pabrik yang berujung pada PHK karyawan tidak mengabaikan hak-hak pekerja seperti pesangon. Mirah juga berharap penutupan pabrik dan PHK bisa diminimalisir dengan mencari jalan atau strategi lain agar bisa bertahan tanpa PHK atau tutup pabrik.
Pemerintah harus aktif dan segera bertindak, mengambil inisiatif tidak hanya menunggu laporan ada rencana PHK massal. Jangan sampai dampak PHK massal memperberat situasi ekonomi secara mikro dan ujungnya memperburuk situasi keamanan secara nasional (cnbcindonesia.com, 2/3/2025).
Pengangguran Menghantui
Beginilah potret buram para pekerja yang hidup di negeri kapitalis. Mereka harus bersiap-siap untuk dirumahkan secara tiba-tiba. Kebijakan pabrik-pabrik besar terkadang menguntungkan pengusaha. Bagaimana tidak, banyak tenaga kerja perempuan yang diserap daripada laki-laki. Hal ini karena upah untuk pekerja perempuan sangat murah, diberi berapa pun mereka akan menurut yang penting mereka tetap bekerja. Selain itu, sistem kontrak masih banyak dipakai oleh perusahaan untuk memutus mata rantai pemberian perusahaan terhadap karyawan seperti pesangon. Mereka berdalih masih banyak orang yang mau bekerja di perusahaan mereka. Ini merupakan bentuk ketidakloyalitasan perusahaan terhadap karyawan.
Jika kita lihat saat ini jumlah lulusan universitas sangat banyak sekali setiap tahun, tetapi jumlah lowongan kerja sangat sedikit atau berbanding terbalik dengan fakta di lapangan. Sehingga mau tidak mau masih banyak pengangguran yang menghantui di negara Indonesia ini. Pun yang sudah bekerja tetap merasakan pahitnya PHK. PHK menyebabkan kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian. Yang berarti tidak adanya sumber pendapatan untuk keluarga. Jika demikian daya beli akan menurun dan tingkat kesejahteraan rakyat pun bisa dipastikan akan menurun. Sehingga pemerintah harus mempunyai alternatif lain untuk menghadapi masalah ini.
Bagaimanakah Islam Mengatasinya?
Dalam Islam kesejahteraan rakyat sangat diperhatikan. Seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Bahkan unta yang terperosok pun tidak luput dari perhatian pemerintah Islam.
Dalam sistem Islam, negara akan menjamin kecukupan setiap warga negaranya. Oleh karena itu pada zaman kekhilafahan dibangunlah Baitulmal. Baitulmal ditujukan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk diberikan kepada para dhuafa sebagai modal bekerja, biaya pernikahan bagi yang tidak mampu, hingga rumah tepung atau sentra makanan gratis bagi mereka yang tidak mampu.
Pos-pos penerimaan Baitulmal berasal dari zakat, infak, sedekah, dan dari pengelolaan sumber daya alam negara. Negara akan memfasilitasi warganya untuk mengupgrade skill dengan melakukan berbagai pelatihan keterampilan.
Untuk para pengusaha diberikan fasilitas yang tidak memberatkan misalnya tidak ada pajak, biaya operasional yang murah dan ketersediaan bahan baku yang terjangkau. Selain itu, para pengusaha diwajibkan untuk selalu memperhatikan hak dan kewajiban para pekerjanya. Dana bantuan dan pesangon harus diberikan jika waktu bekerja telah habis.
Di zaman Rasullulah dulu ada seorang pemuda pengangguran, kemudian beliau memberikan kapak agar pemuda tersebut dapat bekerja dan menafkahi keluarganya.
Demikianlah potret jika sistem Islam diterapkan. Semoga Khil4f4h Islamiyah akan segera tegak kembali dan menjamin kehidupan rakyat nya akan sejahtera di bawah naungan Khil4f4h. Allahu Akbar! [MA]
Baca juga:

0 Comments: