When the Phone Rings: Hiburan yang Berujung Propaganda Anti-Islam
Oleh. Sal Nisa
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—When the Phone Rings, drama Korea ini bercerita tentang ketegangan pernikahan politikus yang naik daun (Baek Sa Eon) dan istrinya yang bisu (Hong Hee Joo). Masalah mulai terungkap, setelah panggilan telepon dari seorang penculik yang dapat mengubah kehidupan mereka secara drastis.
Salah satu drakor akhir tahun, yang menuai banyak perhatian dari para penikmatnya. Tidak sedikit yang terbawa perasaan, setelah menonton drama ini. Salah satu drama yang dibanggakan, bahkan sempat masuk top 1 selama beberapa minggu. Namun, di akhir episode 12, terdapat satu adegan yang mengusung sebuah isu dan tidak ada hubungannya dengan jalan cerita. Hal inilah yang menjadikan kekecewaan dan kemarahan para penikmatnya. (suara.com, 06-01-2025)
Ironisnya, dengan adanya adegan yang tidak genap 1 menit itu, mampu merusak pandangan serta menorehkan kekecewaan yang mendalam bagi penikmatnya. Yakni, pada menit ke 61 detik 20. Di mana seorang pewara berita menyampaikan, bahwa terdapat serangan udara Paltima, berlangsung di Izmael. Beberapa warga Korea diculik oleh militan bersenjata. Sehingga, pemerintah Korea mendirikan markas besar perlindungan di Kementerian Luar Negeri, dengan mengirimkan negosiator Baek Yu Yeon (nama baru dari Baek Sa Eon), dalam rangka mengutamakan keselamatan para sandera dan melakukan berbagai macam upaya diplomatik untuk menyelamatkan semua sandera.
Terlihat jelas, bahwa adegan tersebut menimbulkan propaganda berupa plesetan dari konflik genosida di Palestina. Bahkan, narasi pada drama tersebut sangat terbalik dengan fakta yang terjadi. Padahal jika ditelusuri dari novel aslinya, tidak ditemukan adanya adegan tersebut. Sehingga, adegan tersebut murni muncul dari pihak pembuat drama. (suara.com, 06-01-2025)
Orang-orang kafir, sering kali berusaha menipu dan merusak umat Islam dengan berbagai cara. Baik secara langsung, maupun tidak langsung. Dalam upaya untuk meruntuhkan keimanan dan menggoyahkan keteguhan kaum muslim. Mereka sering menggunakan tipu daya dan makar. Namun, meskipun mereka merencanakan kejahatan, Allah selalu membalas makar mereka dengan cara yang lebih baik dan adil.
Sebagaimana firman Allah di dalam surah Ali Imran yang berbunyi:
ÙˆَÙ…َÙƒَرُوا ÙˆَÙ…َÙƒَرَ اللَّÙ‡ُ ۖ ÙˆَاللَّÙ‡ُ Ø®َÙŠْرُ الْÙ…َاكِرِينَ
"Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. Al-Imran: 54)
Ayat ini mengingatkan umat Islam, bahwa segala usaha jahat yang ditujukan untuk merusak mereka tidak akan berhasil, jika Allah sudah menetapkan kehendak-Nya. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya dan pada akhirnya, kebenaran dan keadilan-Nya pasti akan menang.
Kebohongan besar, jika serangan zionis Yahudi terhadap penduduk Palestina disebut sebagai upaya membela diri. Sudah berkali-kali militer zionis melakukan serangan, pengusiran maupun pembantaian terhadap penduduk Palestina, jauh sebelum Oktober 2023 lalu. Suatu kebohongan, apabila mereka mengatakan bahwa serangan militer zionis tersebut sebagai upaya self defense (pembelaan diri). Faktanya, target serangan zionis adalah pemukiman penduduk sipil, rumah sakit, sekolah dan pasar. Bahkan, mayoritas korbannya adalah anak-anak, perempuan, tenaga medis, jurnalis dan pihak-pihak yang memang tidak bersenjata.
Tragedi kemanusiaan yang tak terkira, kembali melanda Palestina sejak Oktober lalu. Konflik yang telah berlangsung berpuluh tahun ini, memasuki babak baru yang jauh lebih mematikan. Serangan udara Israel yang intensif menghancurkan infrastruktur sipil, menewaskan ribuan warga Palestina, dan melukai ribuan lainnya. Warga sipil, anak-anak, perempuan hamil dan lansia, tak luput dari kekejaman tersebut. Eskalasi kekerasan ini, telah memicu keprihatinan global serta publik, mulai membuka mata akan konflik tersebut.
Sudah semestinya kita perhatian dan membela Palestina. Di tengah dunia yang penuh dengan fitnah dan propaganda, sangat penting bagi kaum muslim untuk peka terhadap isu-isu besar. Terutama, yang berkaitan dengan Palestina. Untuk itu, kita perlu belajar tentang sejarah Palestina dan sejarah Islam secara menyeluruh agar mampu membentengi diri dari fitnah-fitnah yang dilontarkan oleh kaum kafir. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa lebih mudah mengedukasi orang lain dan mencegah mereka terperdaya oleh tipu daya yang sering kali disebarkan.
Memang, mereka sengaja menggunakan media hiburan sebagai salah satu alat propaganda untuk memfitnah Islam. Karena itu, sebagai umat Islam, tugas kita adalah untuk terus berupaya mengedukasi diri sendiri dan sesama agar kita tidak mudah termakan oleh tipu daya tersebut. Kita harus menjadi umat yang cerdas dan waspada serta berusaha menyebarkan kebenaran agar tidak ada yang terjerumus ke dalam fitnah yang dihadirkan oleh musuh-musuh Islam. [US]
Baca juga:

0 Comments: