Headlines
Loading...
Tes Kehamilan di Sekolah, Sebagai Antisipasi?

Tes Kehamilan di Sekolah, Sebagai Antisipasi?


Oleh. Lia Purwati
(Kontributor SSCQMedia.Com dan Pegiat Literasi Islam)

SSCQMedia.Com-Akhir-akhir ini, jagat maya dihebohkan dengan adanya tes kehamilan yang dilakukan di sekolah. Remaja putri yang masih berseragam sekolah melakukan tes kehamilan yang dinilai kurang layak untuk disebarluaskan.

Konon katanya, tujuan tes kehamilan setelah libur panjang adalah untuk pencegahan adanya siswi yang hamil duluan. Namun kenyataannya, melakukan tes kehamilan bukanlah cara yang efektif untuk mencegah perbuatan zina yang makin marak ini. Karena tidak semua yang melakukan zina bisa mengakibatkan kehamilan.

Dalam video yang sedang viral, tampak siswi-siswi SMA di Cianjur mengantre untuk melakukan tes kehamilan. Ternyata, program tes kehamilan pasca libur panjang sudah diterapkan dua tahun yang lalu. (suara.com, 24-01-2025).


Bukan Solusi Efektif

Tes kehamilan yang dilakukan SMA di Cianjur memiliki tujuan untuk mencegah adanya seks bebas. Di tengah kehidupan yang bebas ini, sekolah menganggap penting tes kehamilan bagi siswi-siswinya. Program tes kehamilan untuk mencegah seks bebas merupakan adanya sesat pikir dalam menghadapi rusaknya generasi muda saat ini.

Pada dasarnya, upaya tes kehamilan tidak bisa mencegah maraknya seks bebas yang merebak dikalangan para pelajar. Adabanyak faktor pendukung yang menyebabkan maraknya seks bebas ini terjadi. Mulai dari penerapan sistem yang rusak, hingga teknologi yang berkembang tanpa batasan.

Dengan teknologi yang berkembang pesat, tentu memudahkan orang untuk mengakses apapun yang diinginkan tanpa melihat baik dan buruknya. Belum lagi banyaknya tontonan yang tidak senonoh menjadi konsumsi sehari-hari. Sehingga timbullah keinginan untuk mencoba dan melakukan hal tersebut. Mirisnya, seks bebas dijadikan sebagai kebutuhan yang harus selalu dipenuhi.

Dengan segala problematika yang ada, negara justru lepas tangan dan tidak mau terlibat  dalam urusan generasi. Inilah bukti bahwa tidak adanya peran negara dalam memberantas masalah hingga ke akarnya. Begitulah fakta ketika hidup dalam sistem sekuler yang rusak ini.

Sistem sekuler kapitalisme merupakan penyebab utama dari banyaknya permasalahan hidup yang ada. Pemisahan agama dari kehidupan merupakan langkah awal hancurnya peradaban. Sehingga banyak yang merasa asing dengan agamanya sendiri dan hanya menuruti hawa nafsunya saja.


Bagaimana Solusinya?

Islam merupakan agama yang paling benar dan sempurna. Begitu juga dengan ideologinya. Ideologi Islam mampu menjaga generasi mudanya dari pergaulan bebas dan menjadikan generasi yang bertakwa dengan berlandaskan akidah yang kokoh. Islam melarang umatnya untuk mendekati zina. Seperti pacaran, dan interaksi dengan lawan jenis yang berlebihan.

Dalam surah Al-isra ayat 32 yang berbunyi, "وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا". Yang artinya: "Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk". Sudah sangat jelas, mendekati zina saja dilarang. Apalagi sampai melakukannya.

Dalam sistem Islam, hukuman yang diberikan kepada pelaku zina bukanlah hukuman yang remeh temeh. Namun hukuman yang diberikan mampu memberikan efek jera terhadap pelakunya dan sebagai pencegah kemaksiatan itu terulang kembali. Adapun hukuman yang diberikan kepada pelaku zina adalah cambuk bagi yang belum menikah dan rajam bagi yang sudah menikah.

Begitulah Islam mengatur pergaulan sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Sehingga generasi mudanya tidak mudah terbawa arus pergaulan bebas ini. Sudah seharusnya umat Islam bangkit dari keterpurukan berpikir yang mengakibatkan rusaknya generasi. Hanya Islam satu-satunya agama sekaligus ideologi yang mampu menyejahterakan rakyatnya. Wallahu alam bis-shawab. [My]

Baca juga:

0 Comments: