OPINI
Israel Menuju Kehancuran
Oleh. Rina Herlina
SSCQMedia.Com- Wacana perundingan gencatan senjata antara militer Israel dan pejuang militan Hamas terus bergulir. Namun, perundingan gencatan senjata tersebut terhenti. Ini karena sikap garis keras yang ditunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan penghalangan yang disengaja (internasional.sindonews.com, 30-12-2024).
Beberapa analis Israel dan Barat, memperingatkan pihak Israel, terkait keadaan yang dapat dengan mudah berubah menjadi suram bagi Tel Aviv. Sebab, meski tentara Israel tanpa henti menggempur Gaza selama 10 bulan terakhir, bahkan menewaskan lebih dari 40.000 orang, faktanya tidak ada tanda-tanda bahwa Hamas berencana untuk menyerah. Kelompok perlawanan dan pembebasan Palestina tersebut, hingga saat ini terus menyandera dan melancarkan serangan gerilya terhadap pasukan pendudukan. Mereka belum habis.
Sementara, Israel justru benar-benar sedang berlari kencang menuju jurang kehancurannya. Ini karena, jika perang yang melelahkan melawan Hamas dan Hizbullah terus berlanjut, maka Israel dipastikan akan runtuh dalam waktu tidak lama lagi. Bahkan, diperkirakan tidak lebih dari setahun. Hal ini, seperti yang ditulis Yitzhak Brik, yang merupakan mantan jenderal tinggi Israel, yang bertugas dalam berbagai kapasitas di ketentaraan selama beberapa dekade, dalam sebuah artikel Haaretz.
Kondisi Israel, semakin tenggelam dalam lumpur Gaza dan kehilangan banyak prajurit. Mereka terluka bahkan terbunuh. Kondisi demikian, sejatinya tidak memberinya banyak peluang untuk mencapai tujuan utama perang, yaitu, menjatuhkan Hamas.
Sang veteran Israel tersebut, juga menyebutkan, bahwa eksistensi Israel akan segera hancur. Menurutnya, ada 2 penyebab Israel akan segera hancur. Pertama, akibat perang yang dilakukan di Gaza, Lebanon dan Iran.
Saat ini, serangan meningkat terhadap warga Israel di Tepi Barat yang diduduki, sehingga ketentaraan kehilangan motivasi dan ekonomi pun merosot. Maka, secara internasional, tekanan pun meningkat terhadap Israel, dalam bentuk boikot ekonomi dan dorongan untuk embargo senjata.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevi, mereka tentu saja bertanggung jawab atas upaya negara yang gagal di Gaza. Pihak Israel, sudah melakukan penghancuran di Gaza dan eskalasi sembrono dengan Hizbullah dan Iran, yang akhirnya dapat memperluas konflik menjadi perang regional.
Kedua, memilih mati bersama orang filistin (Palestina). Menurut analisa Brik, perang Netanyahu di Gaza adalah sebagai keputusan bunuh diri. "Mati bersama orang Filistin," merujuk pada artikel terbaru Omer Bartov, seorang sarjana Israel terkemuka, yang berpendapat bahwa kisah Simson orang Israel, pahlawan Alkitab yang berperang melawan orang Filistin kuno, sepertinya relevan dengan apa yang dilakukan oleh para pemimpin Israel modern di Gaza.
Kepemimpinan Israel yang telah "melakukan pembunuhan," menjadi sebuah peringatan bahwa membunuh para pemimpin penting Palestina, seperti Ismail Haniyeh dan penggantinya Yahya Sinwar adalah strategi yang sangat berisiko dan dapat memicu konflik di Timur Tengah. Sayangnya, pihak Israel tidak paham jika mereka hakikatnya sedang bermain api dan "tidak bertanggung jawab" untuk melakukan pembunuhan di negara asing mulai dari Lebanon hingga Iran.
Sementara, orang-orang Yahudi mampu membentuk "negara yang mulia" setelah 2.000 tahun mereka terasing dan sekarang negara tersebut "hancur" akibat kesalahan para petingginya dan pengikut "domba" mereka, yang "secara membabi buta" mendukung mereka.
Demikianlah, terkait analisa dua penyebab utama akan adanya kehancuran yang dialami oleh Israel. Semoga segera terealisasi dan Palestina kembali bebas, merdeka dari rong-rongan Zionis.
Harapan dengan adanya persolan yang melanda Palestina hari ini, mampu membangkitkan ghirah perjuangan di tengah kaum muslim, semakin banyak umat yang berislam secara kafah. Dengan demikian, maka rahmat Allah akan mudah diraih. Ingat, persoalan Palestina adalah persoalan akidah dan sebuah tempat suci yang harus dibela kehormatannya oleh seluruh umat Islam.
Palestina, hakikatnya wajib kita bela. Sebab, mereka adalah saudara kita. Sebagaimana tercantum dalam surah Al-Hujurat ayat 10. Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara".
Rasulullah saw. juga bersabda, "Muslim itu adalah saudara muslim yang lain, jangan berbuat aniaya dan jangan membiarkannya melakukan aniaya". []
Payakumbuh, 31 Desember 2024
Baca juga:

0 Comments: