Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati 

SSCQMedia.Com- Al-Quran, kitab suci yang mengandung banyak pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi teratur. Al-Qur'an adalah sebuah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Rasulullah, Muhammad saw. sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertakwa dalam hidup dan kehidupannya.

Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur memiliki beberapa hikmah, di antaranya adalah:
 
1. Mempermudah menghafal dan memahami.

Al-Qur'an diturunkan secara bertahap sehingga mudah dihafal dan dipahami. Hal ini karena tidak semua masyarakat Arab saat itu bisa membaca dan menulis. Itulah sebabnya, mengapa Al-Qur'an turunnya bertahap, selain turunnya sesuai dengan kondisi yang dihadapi umat pada saat itu, juga karena Al-Qur'an bisa menjadi hapalan bagi para penghapal Al-Qur'an.

2. Meneguhkan hati Rasulullah.

Al-Qur'an yang turun secara berangsur-angsur bertujuan untuk meneguhkan hati Rasulullah saw. dalam menghadapi berbagai ujian dan tantangan dakwah. Proses penurunan wahyu yang berlangsung lebih dari dua puluh tahun ini memberikan kekuatan mental dan emosional bagi Rasulullah, terutama dalam menghadapi penolakan, penghinaan, dan perlawanan dari kaum Quraisy serta cobaan hidup lainnya. 

Setiap wahyu yang turun secara bertahap memberikan ketenangan hati dan kepastian bagi Rasulullah, sehingga beliau bisa tetap sabar dan teguh dalam menyampaikan risalah Allah. Selain itu, penurunan secara bertahap ini juga memungkinkan wahyu lebih relevan dengan kondisi sosial dan situasi yang dihadapi umat Islam, memudahkan mereka memahami dan mengamalkan ajaran dengan lebih baik. Dengan demikian, Al-Qur'an yang turun perlahan-lahan ini memperkuat kedudukan Rasulullah saw. sebagai pemimpin dakwah, serta memberikan petunjuk yang jelas bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka.

3. Memberikan solusi hukum.

Al-Qur'an yang turun bertahap memberikan solusi hukum dengan menyesuaikan wahyu dengan kondisi sosial dan situasi umat Islam pada masa itu. Setiap ayat atau surah yang diturunkan mencakup petunjuk, aturan, dan hukum yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi umat, baik dalam aspek ibadah, sosial, ekonomi, maupun keluarga. 

Penurunan bertahap ini memungkinkan umat untuk lebih mudah menerima dan mengimplementasikan hukum-hukum Islam, karena wahyu datang sesuai dengan kebutuhan waktu dan perkembangan masyarakat. Proses ini juga memberi waktu bagi umat untuk memahami dan mengamalkan setiap hukum yang diturunkan secara bertahap.

4. Mengajarkan sabar dan berhati-hati.

Al-Qur'an yang diturunkan secara perlahan-lahan mengajarkan umat Islam tentang kesabaran dan kehati-hatian dalam menghadapi ujian hidup. Proses penurunan yang bertahap memungkinkan Rasulullah saw. dan umatnya untuk lebih sabar dalam menerima wahyu, memahami perintah dan larangan Allah secara bertahap, serta melaksanakan ajaran-Nya dengan penuh kesabaran. Selain itu, penurunan yang tidak langsung sempurna juga mengajarkan pentingnya berhati-hati dalam mengambil keputusan, karena setiap wahyu turun sesuai dengan kondisi dan kebutuhan umat pada saat itu. Ini mengajarkan kita untuk selalu berpikir bijak dan tidak terburu-buru dalam menjalani hidup serta mengikuti petunjuk Allah.

5. Menantang orang-orang kafir

Orang-orang kafir, terutama kaum Quraisy, mencoba meragukan kebenaran Al-Qur'an, namun wahyu yang turun sedikit demi sedikit membuktikan kesungguhan dan keotentikan risalah tersebut. Setiap ayat yang turun mengandung hikmah dan bukti kebenaran yang semakin jelas, yang semakin menguatkan dakwah Rasulullah saw. Penurunan bertahap ini juga menguji ketahanan mereka dalam menentang wahyu, sekaligus menunjukkan bahwa Al-Qur'an itu bukan buatan manusia, tetapi wahyu Ilahi yang tidak bisa ditiru.

Al-Qur'an itu pedoman hidup yang diturunkan Allah agar mendatangkan keberkahan dalam hidup manusia. Pada QS. Al-An’am ayat 155 Allah berfirman:

وَهٰذَا كِتٰبٌ اَنۡزَلۡنٰهُ مُبٰرَكٌ فَاتَّبِعُوۡهُ وَاتَّقُوۡا لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُوۡنَۙ

"Dan ini adalah Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat."

Itulah yang dirasakan oleh orang-orang yang mau membaca, mempelajari, dan mentadaburi ayat-ayat suci Al-Qur'an. Setelah membaca Al-Qur'an setiap hari memang hari-hari menjadi lebih berarti. Rasanya tak ada waktu luang yang disia-siakan, ketika waktu memungkinkan selalu ingin membuka Al-Qur'an, membaca ayat demi ayat lalu mencoba memahami artinya. Sungguh, menyenangkan membaca kisah kehidupan para nabi Allah yang banyak mengandung hikmah. Ada kisah umat terdahulu yang dimurkai Allah dikarenakan keingkarannya pada Allah dan itu bisa menjadi pelajaran yang berharga, agar kita tidak seperti umat terdahulu tersebut.

Terkadang diriku tertegun jika membaca tentang keadaan manusia yang disiksa di dalam api neraka. Betapa mengerikan keadaan mereka. Betapa baiknya Allah memberitahukan kita, jika kita ingkar pada Allah, pada ayat-ayat Allah, maka Allah akan menyiksa kita di sana, di api neraka yang menyala dan bahan bakarnya adalah manusia-manusia yang ingkar kepada-Nya. Sungguh, Allah Maha Kuasa dan dengan mudah melakukan itu semua. 

Kalau keadaan manusia di neraka begitu mengerikan, sebaliknya alangkah indahnya keadaan di surga. Surga yang indah dan tak ada bandingnya dengan apapun di dunia ini, diperuntukkan bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Ah, sungguh menyenangkan membayangkan keadaan di surga. Doaku agar umat Islam banyak yang masuk surga, selamat dari tipu daya setan yang menyesatkan. Membayangkan berada di surga bersama keluarga dan para sahabat yang mencintai karena Allah, sungguh menjadi penyemangat untuk selalu mendekatkan diri pada Al-Qur'an. Hari-hariku ingin selalu mesra bersama Al-Qur'an. []

Kotabumi, 27 Desember 2024. [An]

Baca juga:

0 Comments: