OPINI
Dukungan AS Membuat Israel Jemawa
Oleh. Rina Herlina
SSCQMedia.Com- Rakyat Palestina masih terus berjuang untuk bisa bebas dari belenggu Israel. Kurang lebih 45.000 jiwa sudah menjadi korban keganasan pasukan militer Israel. Mereka menyerang membabi buta, tak peduli jika korbannya adalah anak-anak dan wanita.
Pasukan militan Hamas pun terus melakukan perlawanan, meski beberapa pemimpinnya akhirnya gugur di tangan Zionis, seperti Yahya Sinwar yang menggantikan Ismail Haniyeh yang juga tewas diduga dibunuh pihak Israel.
Meski baru dugaan, namun berita terbaru justru menyebutkan, rezim Zionis Israel mengaku menjadi pelaku pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, pada 31 Juli lalu. Menteri Pertahanan Israel, Katz, menyampaikan pengakuan ini saat dirinya memperingatkan, bahwa militer Zionis juga akan "memenggal" pimpinan Houthi Yaman.
Pihak Israel juga mengatakan akan menyerang Houthi dengan keras dan memenggal pimpinannya, persis seperti yang mereka lakukan terhadap Haniyeh, Yahya Sinwar, dan Hassan Nasrallah di Teheran, Gaza, dan Lebanon. Mereka memastikan akan melakukannya di Hodeida dan Sanaa. Hal ini seperti dikutip AFP (internasional.indonews.com, 24/12/2024).
Pernyataan pihak Israel ini disampaikan dalam sebuah acara di Kementerian Pertahanan Israel. Ini sekaligus menandai pengakuan publik pertama bahwa rezim Zionis berada di balik pembunuhan Haniyeh, di Ibu Kota Iran, Juli lalu. Bahkan pihak Israel memperkuat pernyataannya dengan mengatakan bahwa siapa pun yang berani melawan Israel akan dipotong tangannya, dan tangan panjang IDF (Pasukan Pertahanan Israel) akan memukul dan menuntut pertanggungjawabannya. Pernyataan yang bernada ancaman ini dikeluarkan langsung oleh Kementerian Pertahanan. Padahal sebelumnya Israel tidak pernah dan enggan mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan Haniyeh, akan tetapi Iran dan Hamas menyalahkannya atas kematian pemimpin politik Hamas tersebut.
Dengan pengakuan Israel atas peristiwa terbunuhnya Haniyeh dan pernyataan yang bernada ancaman tersebut, semakin menunjukkan sikap arogansi Israel. Sikap yang ditunjukkan Israel ini tidak terlepas dari peran serta dan dukungan negara-negara yang bersekutu dengannya, terutama sekali AS. Ya, Israel begitu percaya diri dan jumawa karena selama ini selalu mendapat dukungan penuh dari negeri Paman Sam tersebut.
Sementara Palestina, sejauh ini mereka berjuang mengandalkan kekuatan seadanya. Bukan dengan senjata lengkap seperti yang dimiliki Israel. Warga Palestina hanya mengandalkan keyakinan kepada Rabbnya, bahwa pertolongan itu pasti akan segera tiba. Mereka yakin jika negeri mereka akan segera merdeka, bebas dari kekejaman Zionis, sama halnya seperti saudaranya di Suriah yang sudah merasakan kemerdekaan.
Tugas kita tentu saja selain mendoakan, ada yang lebih urgen dari itu. Yaitu memahamkan umat tentang konsep Khilafah yang akan mampu menjadi solusi hakiki untuk membebaskan saudara-saudara kita yang terjajah di berbagai belahan bumi lainnya. Tugas kita merubah pemikiran umat yang dangkal hari ini menjadi pemikiran yang cemerlang. Sehingga mereka menyadari, jika negerinya saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Dengan dakwah yang kita lakukan, mudah-mudahan umat segera sadar dan mau hidupnya kembali diatur oleh aturan Islam secara menyeluruh. Mari kita terus berdakwah, agar semakin banyak umat tercerahkan pemikirannya. Agar mereka segera melakukan perbaikan dan perubahan. Agar mereka mau berjuang dan menjadi pembela agama Islam, berdiri gagah di garda terdepan.
Semoga dengan dakwah yang terus kita lakukan secara kontinyu, mampu membangkitkan semangat perjuangan yang selama ini telah padam. Semoga semakin banyak umat tertunjuki dan mau berjuang bersama di medan dakwah guna memahamkan umat tentang syariat dan tentang pentingnya hadir kembali institusi Khilafah di tengah-tengah umat.
Sebagai umat Islam kita harus meyakini kebenaran konsep Khilafah. Karena tegaknya Khilafah merupakan janji Allah Swt. dan kabar gembira dari Nabi saw.
Allah Swt. berfirman yang artinya : “Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal salih di antara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa ….” (QS. An-Nur : 55).
Nabi Saw. pun telah memberikan kabar gembira kepada umatnya akan hal ini : “Kemudian akan datang masa Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah …” (HR. Ahmad).
Dengan dalil tersebut, maka kembalinya Khilafah bukanlah sesuatu yang utopis. Sebagai umat Islam kita harus meyakininya, berharap dan berusaha untuk mewujudkannya. Wallahualam. []
Payakumbuh, 24 Desember 2024
Baca juga:

0 Comments: